Kaskus

News

sindonews.comAvatar border
TS
sindonews.com
BPIH Tahap Kedua Ditutup, Sebanyak 1.549 Jamaah Belum Lunas
BPIH Tahap Kedua Ditutup, Sebanyak 1.549 Jamaah Belum Lunas

JAKARTA - Pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahap II ditutup kemarin. Berdasarkan data terakhir diketahui sebanyak 1.549 jamaah yang belum melunasi. Kuota jamaah haji yang belum terlunasi ini akan diisi oleh jamaah yang telah melakukan pelunasan dengan status cadangan.

Bersamaan pembukaan pelunasan tahap II, Kemenag juga memberi kesempatan kepada 10.000 jamaah haji untuk melakukan pelunasan dengan status cadangan. Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis menjelaskan bahwa jamaah dengan status cadangan adalah mereka yang memiliki nomor porsi pada urutan selanjutnya.

Mereka diberi kesempatan untuk melakukan pelunasan dengan catatan akan berangkat manakala masih ada sisa kuota haji saat penutupan pelunasan tahap II. "Sampai sore ini, ada 5.355 jamaah yang melunasi BPIH dengan status cadangan. Jumlah ini sudah lebih banyak dibanding kuota haji yang belum terlunasi," ujarnya.

Baca Juga:

Kepala Subdirektorat Pendaftaran dan Pembatalan Haji Reguler M Khanif menambahkan, jamaah yang paling banyak belum melakukan pelunasan BPIH berasal dari Jawa Timur yang mencapai 224 orang. Selanjutnya Jawa Barat (145 orang), DKI Jakarta (139 orang), dan Jawa Tengah (122 orang). Adapun provinsi dengan jumlah jamaah yang belum melunasi paling sedikit adalah Sulawesi Tenggara (4 orang), Papua (4), dan Bangka Belitung (4 orang).

Sementara itu, penyusunan kelompok terbang (kloter) jamaah haji 2019 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika dulu penyusunan kloter memperhatikan sebaran jamaah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), tahun ini murni berbasis wilayah (kabupaten/kota). Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar Ali menegaskan, kebijakan ini untuk mempermudah dan lebih memberdayakan Kantor Urusan Agama (KUA) dalam pelaksanaan bimbingan manasik.

"Dengan basis wilayah maka lokasi pembinaan manasik jemaah lebih dekat dengan KUA tempat tinggalnya, atau tidak lintas kabupaten/kota," katanya. Nizar mengakui bahwa dengan penyusunan kloter berbasis wilayah, KBIH yang mempunyai jamaah lintas kabupaten, berpotensi tidak bisa mengumpulkan semua jamaahnya dalam 1 kloter seperti yang terjadi selama ini.

Namun demikian, Nizar memastikan bahwa saat di tanah suci, KBIH tetap dapat melayani seluruh jamaahnya. "Bahkan, KBIH akan lebih mudah melayani jamaahnya sebab penempatan jamaahnya dipastikan berada dalam satu zona di Mekkah. Sementara di Madinah berada di wilayah Markaziyah yang radiusnya dekat dengan Masjid Nabawi," ujar Nizar.

Bus Shalawat

Seluruh jamaah haji Indonesia tahun ini dipastikan mendapat layanan bus salawat yang mengantar dari hotel ke Masjidilharam atau sebaliknya. Layanan transportasi ini akan melewati seluruh akomodasi jamaah yang terbagi dalam tujuh zona di Mekkah. "Alhamdulillah, bus Shalawat akan melayani seluruh jamaah haji Indonesia," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis.

Ada tujuh zona hotel jamaah haji Indonesia, yaitu: Syisyah, Raudhah, Misfalah, Jarwal, Mahbas Jin, Rei Bakhsy, dan Aziziah. Jarak terdekat hotel jamaah Indonesia ke Masjidilharam adalah radius 1.000 meter. Tahun lalu layanan ini hanya untuk jamaah yang menempati hotel dengan radius minimal 1.500 dari Masjidilharam. "Dari hotel ke Masjidilharam, mereka cukup satu kali naik bus dengan layanan 24 jam," tuturnya.

Sri Ilham menambahkan, bus Shalawat yang digunakan minimal pembuatan tahun 2015 dengan kapasitas maksimal 70 orang dan memiliki akses 3 pintu. Bus juga harus dilengkapi AC, global positioning system (GPS), serta alat pemadam kebakaran dan kotak P3K.

"Layanan bus Shalawat akan beroperasi sejak kedatangan pertama jamaah haji Indonesia di Mekkah. Bus ini akan dihentikan sementara mulai pada fase puncak haji, 6-13 Zulhijah. Layanan bus Shalawat mulai beroperasi kembali pada 14 Zulhijah 1440 H," tuturnya.

Kasubdit Transportasi Subhan Cholid menambahkan, pihaknya telah menyelesaikan proses kontrak kerja sama dengan dua perusahaan bus di Arab Saudi. Kedua perusahaan itu adalah Saptco dan Rawahil Armada. "Total ada 463 bus yang akan disiapkan. Bus-bus tersebut akan beroperasi bertahap sesuai kedatangan jamaah haji Indonesia di Mekkah," ucapnya.

Selama masa operasional, bus Shalawat akan berputar dari hotel jamaah menuju Masjidilharam dan sebaliknya secara berkelanjutan. "Total putaran layanan bus Shawalat diperkirakan mencapai 573.750 putaran," tuturnya.

Subhan menambahkan bahwa ada sembilan rute dengan empat terminal bus Shalawat yang berada di sekitar Masjidilharam, yaitu: Jamarat–Mahbas Jin–Bab Ali; Syisyah–Syib Amir; Syisyah Raudhah–Syib Amir; Syisyah 1–Syib Amir; Syisyah 2–Syib Amir; Raudhah–Syib Amir; Jarwal–Syib Amir; Misfalah–Jiad, dan Rei Bakhsy–Jiad. "Total ada 56 halte sebagai tempat jamaah saat akan naik dan turun dari bus Shalawat," katanya.


Sumber : https://nasional.sindonews.com/read/...nas-1557530130

---

Kumpulan Berita Terkait :

- BPIH Tahap Kedua Ditutup, Sebanyak 1.549 Jamaah Belum Lunas BPIH Tahap Kedua Ditutup, Sebanyak 1.549 Jamaah Belum Lunas

- BPIH Tahap Kedua Ditutup, Sebanyak 1.549 Jamaah Belum Lunas Penerima Beasiswa LPDP Jangan Lupa Kembali ke Tanah Air

- BPIH Tahap Kedua Ditutup, Sebanyak 1.549 Jamaah Belum Lunas Langkah Politik PAN Akan Ditentukan Setelah 22 Mei

0
149
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan