BANGKA - Ratusan bayi Penyu atau Tukik, dilepasliarkan oleh tim Animal Lovers Bangka Island (Alobi) ke habitat aslinya. Bayi penyu dilepas di Kawasan Pantai Tembelok, Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung (Babel).

Hewan langka jenis penyu sisik tak sengaja ditemukan tim Alobi di sekitar Pantai Batu Rakit, Tanjung Kalian Muntok dan lalu diamankan di penangkaran. Pascapenangkaran selama enam hari, kemudian bayi penyu dianggap laik kembali ke habitatnya.

Ketua DPC Alobi Bangka Barat, Rudy Decapriantoro menjelaskan bayi penyu ini ditemukan sudah dalam bentuk Tukik. Saat dilakukan penggalian ada kondisi telur yang gagal menetas dan ada yang dalam keadaan lemah.

Baca Juga:

• Saksi Parpol di Sikka Apresiasi Kinerja Penyelenggara Pemilu dan Aparat Keamanan
• Buang Limbah Sembarangan, Aktivitas Anak Perusahaan Sinar Mas Distop
• Penangguhan Penahanan Pilot Lion Air Ditolak Polda Jatim

"Saya amankan langsung dan hari ini kita lepasliarkan sebanyak 102 ekor bayi penyu. Jenis penyu sisik merupakan reptil langka yang nyaris punah keberadaannya," kata Rudy di Kawasan Pantai Tembelok, Bangka Barat, Jumat (10/5/2019).

Ia mengungkapkan, reptil ini adalah jenis penyu sisik yang sangat dindungi UU Negara karena cukup langka. Pasalnya, sejumlah pantai yang di Pulau Bangka Belitung, termasuk di Bangka Barat merupakan tempat yang kerap dijadikan penyu langka bertelur.

"Namun, sikap kurangnya kepedulian masyarakat akan kelestariannya serta perburuan liar telur penyu, membuat habitat jenis reptil ini semakin berkurang," ia menuturkan.

Bahkan lanjut Rudy, Alobi pernah mendapati telur penyu sisik di perjualbelikan secara bebas di pasar. "Kita sih berharap, sama-sama menjaga kelestarian hewan yang dilindungi UU, dengan tidak melakukan perburuan liar atau memperdagangkannya," imbuhnya.


Sumber : https://daerah.sindonews.com/read/14...gka-1557482853

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Tokoh Agama Tual Apresiasi Pemilu Berlangsung Aman dan Damai

- Ratusan Bayi Penyu Sisik, Dilepasliarkan ke Laut Bangka

- Kolaborasi Pendanaan Provinsi dan Pusat untuk Modal Pembangunan