JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno pasrah jika tarif batas atas tiket pesawat akan diturunkan 15% dan menekankan bakal tetap mengikuti regulator mengenai keputusan soal tarif tiket pesawat. Sebelumnya Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan, bakal segera menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat setelah diberikan batas waktu satu pekan dari Senin, kemarin.

"Kita ikut regulator aja, saya sebagai Menteri BUMN itu membawahi para pelaku yaitu perusahaan-perusahaan. Kita mengikuti regulator, bagaimana keputusan regulator," ujar Menteri Rini di Jakarta, Jumat (10/5/2019).

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Darmin Nasution akan kembali memanggil Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk membahas kebijakan penurunan harga tiket pesawat. Meski Kemenhub telah menerbitkan dua regulasi soal batas harga tiket pesawat, namun hingga saat ini, harga tiket pesawat masih terbilang mahal bagi kebanyakan masyarakat pengguna transportasi udara.

Baca Juga:

• Jokowi Minta Proyek Infrastruktur Disambungkan dengan Kawasan Wisata
• Kementerian ESDM Dukung Uji Coba B100 yang Dilakukan Kementan
• Waskita Karya Targetkan Rp8 Triliun Hasil Penjualan Tol

Darmin sendiri seperti telah diketahui sudah mengambil alih masalah tiket pesawat terbang dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Menurut Darmin, Kemenhub mengaku kesulitan mengatasi harga tiket pesawat yang masih tinggi. Karena itulah, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta Kemenko Perekonomian untuk mengatasi masalah tersebut.

"Bukan mengambilalih, tapi mereka yang menyerahkan. Iseng amat mengambil alih, artinya perhubungan mengatakan mereka sudah cukup sulit menyelesaikannya (soal tiket pesawat). Kemudian ya sudah kita rapatkan saja," ujar Menko Darmin.


Sumber : https://ekbis.sindonews.com/read/140...ran-1557462830

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Harga Tiket Pesawat Bakal Turun, Menteri Rini Tekankan Ikuti Aturan

- Harapan Kesepakatan Dagang AS-China Mengangkat Harga Minyak Dunia

- Awal Perdagangan, Rupiah Mixed Saat Mata Uang Safe Haven Menyusut