Sepintas saya fikirkan tentang ibadah menurut pandangan dan penilaian saya sendiri, ibadah itu semata mata dilakukan hanya demi mendapatkan ridho dan pahala dari AllAH subhanahu wata'ala, dengan cara beribadah kata orang hati akan trentam, damai, dan tenang, dan katanya yang saya dengar - dengar menikah juga membuat seseorang berubah lebih pesat dari pada saat sendirian, namun saya tidak percaya itu, menurut saya pernikahan itu tidak ada kaitannya dengan ibadah, mana mungkin orang yang menikah akan dijamin taat beribadah, banyak masukan dan saran dari teman - teman saya agar saya segerakan untuk menikah saja, namun fikiran untuk menikah itu jauh kata siap, karena menurut saya menikah adalah pekerjaan dan perjalan yang sangat amat sulit dilakukan, tidak semua orang bisa melakukan dan berhasil dalam pernikahan, inilah yang membuat saya enggan untuk melakulan pernikahan, saya adalah subhan hidayat asal jangkar, kabupaten situbondo, saya anak pertama dari bapak dan ibu saya, sekarang saya sudah berusia 23 tahun, kata orang umur segitu sudah siap dan matang untuk menikah, karena mereka mengatakan dengan cara menikah adalah jalan satu - satunya memperbaiki iman dan ibadah kita, namun meski teman - teman saya membujuk dan memberikan nasehatan dan saran kepada saya, tak kunjung juga hati ini ingin merasa menjalankan sunnah perintah rosulnya, meski saya tahu sedikit ilmu agama, kalau nikah itu adalah ibadah, dan menikah itu adalah ajaran rosul, dengan cara menikah membuat jauh dari maksiat dan dosa - dosa lainnya bersama pasangan kekasih, tidak tahu kenapa saya lebih suka menjalankan hubungan dengan status bukan sah, menurut saya pribadi dengan cukup bertunangan sudah membuat saya lebih baik dari sebelumnya, lebih baik dilihat dari segi keseriusan saya terhadap pasangan saya, namun tunangan saja kata teman saya itu belum ada apa - apanya, hubungan tunangan disana masih ada batasan batasannya, saya sendiri sudah lumayan agak lama mejalankan hubungan bertunangan dengan kekasih saya sendiri, sudah setengah tahun saya menjalankan hubungan ini, ditengah perjalanan hubungan saya dengannya mulai ada dorongan dari tema - teman saya yang sudah menikah, mereka memberikan nasehat, dan meyakinkan kepada daya kalau didunia nikah itu nikmatnya luar biasa, bukan hanya nikmat hubungan saat dikamar saja, nikmat rezeki dan kebahagiaan mereka katakan kepada saya semua, pada intinya teman - teman saya hanya ingin melihat saya untuk menikah, pada saat itu teman saya berkata seperti ini kepada saya.
Quote:
"Han saya dengar - dengar kamu sudah tunangan ya sama nita yang pkl di kantor ini pas waktu pkl disini..."
"Mas taufik kok tahu kalau saya tunangan sama dia..." tanya saya sama mas taufik, padahal saya tidak perna merasa bercerita sama teman - teman kalau saya sudah tunangan"
"Ada orang yang ngasik tahu saya, selamat ya... Semoga cepat menyusul saya, juga cepat - cepat menikah, juga cepat punya anak..."
"Ya elah mas,,, baru tunangan beberapa bulan udah di doain cepat - cepat nikah..." perasaan nikah itu sulit kok mas taufik semudah itu buat bujuk saya buat menikah, dikira gampang apa menikah itu...
"Lahhh.... Kenapa han, disegerakan untuk menikah itu lebih baik dari pada harus tunangan berlama lama... Semakin lama kamu tunangan semakin berat coba'annya..."
"Bukan saya menekan kamu untuk segera menikah.... Tapi kenyataannya kalau tunangan lama - lama ya seperti itu kenyataan cobaannya berat ya seperti itulah sama seperti yang saya alami..."
"Belum lagi dosa disaat kamu bertemu tunangannmu... Apa saja yang dilakukan bersama tunanganmu itu adalah dosa han... Pegang tangan tunanganmu saja itu dosa han.. Apa lagi mencium... "
"Melihat mas taufik berkata seperti rasanya bikin saya mau marah ini... Sok tau aja..."
"Nikah itu ibadah han... Apa - apa yang dilakukan bersama istri itu nilainya bakal menjadi amal ibadah kita...
"Dalam hati saya berkata... Lama - lama bikin kesel ini orang... Loh aja bukan saya..."
"Lebih baik disegerakan untuk menikah kamu han... Dari pada harus bertahun tahun menunggu untuk menikah.. Sudah berapa banyak dosa yang kamu lakukan bersama tunanganmu itu..."
"Tapi mas saya belum siap buat menikah... Mas taufik kan tahu sendiri saya masih mudah, dan tunangan saya masih mudah juga..." tanya saya kepada mas taufik...
"Usia itu tidak harus dijadikan tolak ukur buat siap tidaknya menikah han... Menikah itu tergantung kita sendiri yang ingin menjalankannya... Tergantung kedewasaan kita berfikir dalam mengambil keputusan masalah..."
"Saya takut tidak bisa mencukupi kebutuhan keluargah mas..." Saya mulai nyambung ngobrolan sama mas taufik, kalau dari tadi masih ada kata membantah, mengisaratkan kalau saya tidak setujuh dengan kata - kata mas taufik...
"Han... Rezeki AllAH sudah mengatur, kamu tidak perlu takut tidak dapat rezeki... Yang terpenting kamu ingin berusaha cari kerja, giat dalam berkerja, dan yang terpenting berdoa kepada maha kuasa, yaitu AllAH S.W.T..."
"Selebihnya kamu pasrahkan saja kepada AllAH... Dia yang berhak memutuskan takdirnya kamu... Kita hanya bisa berihtiar berdua dan berusaha saja, selebihnya keputusan ada ditangan AllAH S.W.T... "
"Saya akui kamu sholatnya tepat waktu... Puasamu full tidak ada bolong - bolong sampai saya gabung dengan apa yang kamu lakukan han... Tapi itu tidak ada apa - apanya han, sebagian dari amal ibadahmu itu ada pada saat kamu sudah menikah..."
"Iya mas saya tahu kalau persoalan itu..." Saya mulai sadar dengan semuanya... Mulai tersadarkan dengan kata - kata mas taufik..."
"Mangkanya kamu segerakan untuk menikah han... Percuma kamu sholat lima waktu tepat waktu... Tapi kalau kamu masih gemar bermaksiat dengan tunanganmu... Maka saran saya han, segerakan Halalkan tunanganmu itu han..."
"Menikah adalah jalan satu - satunya memperbaiki iman dan ibadah kita han.. Dengan cara menikah disana kita akan mendapatkan anugerah yang banyak han.. Nantinya pasti kamu dapat dorongan dari istri buat selalu taat beribadah..."
"Kalau kamu sudah yakin dia adalah pilihanmu, bisa menjadi istrimu yang baik.. Maka segerakan dihalalkan han..."
"Tapi saya butuh wakti buat siap untuk itu semua mas..." Saya merasa masih berat untuk merelakan diri saya untuk segera menikah..
"Iya saya tahu han, tidak bisa siap begitu saja untuk menikah, tapi kalau kamu bisa berfikir lebih dewasa lagi tentang pernikahan itu.. InsyaAllah saya yakin kamu akan segera menikah dengan dia...
"Bukankah kamu butuh amal ibadah yang banyak han, untuk disiapkan menghadap AllAH di akhirat nanti.."
"Dengan cara menikahlah yang cara praktis, singkat dan cepat agar kamu bisa memanen ladang pahala dalam hubungan pernikahan... InsyaAllah kalau kamu sudah menikah, kamu akan menjadi lebih baik lagi dari sebelumnyanya han..."
"Yang dulunya masih males - malesan sholat dan puasa sunnah setelah menikah kamu bakal rutin lakukan itu han... Buktikan saja sudah han kalau kamu tidak percaya... Saya sudah merasakan semuanya..."
"Iya mas saya coba dulu berfikir lagi untul segera menikah.. Saya akan ingat baik - baik apa yang mas taufik sampaikan kepada saya" Saya menjawab dengan penuh dengan kepercayaan kepada apa yang mas taufik katakan...
"Alhamdulillah han kalau kamu sedikit sudah sadar, semoag AllAH memberikan jala mudah kepada kamu, jika sudah ada niatan untuk segera menikah... Aaammmiiinnn...."
"Iya mas, aamminnn.... Terimah Kasih saran dan nasehatnya mas..." Menjawab dengan penuh terimah kasih, sudah diperhatikan oleh mast taufik...
"Iya han sama - sama..."
Sudah cukup panjang lebar saya mendapatkan saran dan nasehat dari mas taufik, jujur saja pertama kali saya tidak yakin sekali terhadap nikah itu akan mendapatkan kebahagiaan dan bisa memperbaiki ibadah saya sendiri, dan ternyata dari sabarnya mas taufik memberikan nasehat kepada daya, dan akhirnya saya mampu juga untuk berfikir lebih dewasa lagi tentang pernikahan itu, tak lama kemudian saya membicarakan keseriusan untuk menikah dengan tunangan saya, rasa semangat sudah timbul dan ada dalam hati saya sendiri, ini semua berkat dorongan mas taufik, karena mas taufik saya sudah menyadari semuanya, kalau nikah itu bukan hal yang menakutkan, tak lama kemudian saya menghubungi tunangan saya untuk membicarkan rencana untuk menikah, sesudah saya mendapatkan nasehat dari mas taufik saya mengadakan pertemuan dengan tunangan saya disuatu tempat, waktu itu saya mengatakan seperti ini...
Quote:
"Adek maaf sebelumnya kalau mas mendadak ngajak ketemuan seperti ini... Ada hal penting yang harus mas bicarakan sama adk..." Saat mengatakan seperti itu hati saya sudah dakdiku campur aduk takut ditolak kemauan saya untuk menikah...
"Iya mas ada apa...???"
"Mas pengen hubungan ini lebih serius lagi, mas pengen nikah sama adek... Mas tidak pengen lama - lama bertunangan sama adek.. Mas pengen cepat - cepat mehalalkan adk..." Saya berharap tunangan saya menjawab iya secepat mungkin...
"Secepat itukah mas untuk menikah.. Kita kan baru tunangan setengah tahun mas.. Kok mas sudah ngajak adk nikah, ada apa mas...??? "
"Mas tidak mau berlarut larut dalam dosa dek, mas pengen kita menikah saja, menghindari dari dosa - dosa yang kita perbuat selamah ini.. Mas janji akan bertanggung jawab sama adek, mas akan bersungguh sungguh menjalankan dan melakulan pernikahan ini..." Saya tetap tidak mau menyerah membujuk tunangan saya supaya mau untuk menikah..
"Alhamdulillah kalau mas sudah sadar, ini yang adk tungguh tungguh selama ini... Saya juga pengen cepat menikah mas, tapi saya takut buat mengatakan sama mas, takutnya mas itu tidak siap untuk menikah... Dan akhirnya mas sendiri yang membujuk saya untuk menikah..."
"Kapan kira - kira kita mau menikah dek" Saya semangat sekali setelah mendengar pernyataan dari tunangan saya..
"Secepatnya mas, kalau mau minggu depan tidak masalah mas.. Kita bicarakan nanti sama orang tua kita masing - masing kapan sekiranya tanggal dan bulan yang tepat untuk melaksanakan akad pernikahan kita...
"Iya dek minggu depan saja dan terimah kasih atas waktunya, terimah kasih juga atas kesiapannya untuk menikah dengan mas... Mas pulang dulu ya" Pulang dengan penuh kegembiaraan...
"Iya mas sama - sama... Hati - hati mas..."
Alhamdulillah apa yang saya inginkan semuanya berjalan lancar, yang dulunya saya takut terhadap pernikahan itu berkat dorongan teman saya, saya jadi semangat untuk menikah, semoga saja dengan cara niat nikah ini membuat ibadah dan iman saya semakin baik lagi kedepannya, aaammmmiiinnn....