- Beranda
- Komunitas
- Automotive
- Kendaraan Roda 4
Dinamika Tren Warna Mobil, Bukan Sekedar Gaya
TS
babygani86
Dinamika Tren Warna Mobil, Bukan Sekedar Gaya
Dinamika yang terjadi di segmen mobil menengah atas hingga premium tetap menarik untuk disimak meski terbilang niche market. Terutama tentang kemewahan yang ditawarkan oleh produk—produk di segmen ini dan tren—tren yang sedang muncul. Tidak terkecuali soal tren warna. Secara umum, mobil berwarna dasar seperti hitam, putih, dan perak (silver) masih menjadi primadona.
Memang, di luar ketiga warna itu, terdapat warna—warna lain yang juga memiliki daya tarik. Bukan sekedar gaya, ada upaya strategis yang dilakukan oleh beberapa pemain, saperti Chevrolet, BMW, atau Mercedes-Benz untuk menampilkan warna—warna lain.

Tren warna mobil di Asia masih didominasi oleh warna merah, putih, hitam, silver yang lebih cerah dan abu-abu yang cenderung gelap. Warna-warna ini dianggap bisa mempertahankan harga jual sebuah mobil di pasaran mobil bekas.
Padahal, sebagian konsumen lain mulai menginginkan warna-warna yang lebih cerah untuk mengekspresikan kepribadian mereka. Dengan alasan inilah, para desainer mempersiapkan beragam warna-warna trendi kapada konsumen, seperti warna yang tidak tersedia pada mudel lain.
Untuk menghadirkan pilihan warna yang tepat, perlu selalu mempertimbangkan berbagai aspek, mulai dari naik—turunnya permintaan, hingga tren penggunaan warna pada perangkat elektronik, fashion, perabot rumah tangga, dan aspek—aspek lainnya yang dapat membuat kendaraan terlihat lebih menarik.
Produsen dapat bekerja sama dengan para pemasok cat eksterior guna menghasilkan pola warna yang tepat. Beberapa dari mereka secara rutin mengeluarkan temuan mengenai tren-tren warna terkini yang kemudian menjadi pertimbangan produsen kendaraan. Bahkan setiap tahun mereka mengumpulkan para desainer spesialis warna dan striping untuk mendiskusikan warna-warna pilihan yang akan digunakan pada mobil baru.

Axalta, salah satu pemasok cat mobil, belum lama ini memenangkan gelar Automotive Color of the Year melalui warna golden bronze “Sahara” karena berhasil mereprentasikan kehangatan, kekayaan, dan kekuatan. Chevrolet sempat memperkenalkan warna hampir serupa bernama Coppertino, sebagai warna andalan untuk model Trax di Indunasia tahun lalu.
Begitu juga dengan Mercedes Benz. Jika Anda perhatikan, jajaran mobil pabrikan asal Jerman ini tidak lagi monoton dengan pilihan hitam, putih atau abu—ahu. Warna-warna yang lebih hidup seperti maerah metalic, biru metalic dan lainnya mulai meramaikan mobil—mobil mereka. Ini adalah perjudian bagi Mercedes—Benz untuk membuka pasar baru di Indunesia. Hal ini mulai dilakukan sekitar dua tahun lalu.
Di Mercedes—Benz, warna hitam, putih dan grey masih mendominasi penjualan. Namun, Mercedes—Benz melihat ada potensi pasar yang besar di masa depan untuk warna lainnya. Meski begitu, pendorong penjualan umumnya adalah lini produk baru. Namun, Mercedes-Benz ingin lebih berani menghadirkan warna yang lebih beragam, karena di level kunsumen premium, ada perubahan selera dan lebih berani memilih warna, khususnya untuk segmen konsumen yang lebih muda.
Bagi sebagian orang, warna mobil memiliki arti tertentu. Contohnya, warna merah yang dianggap melambangkan kebahagiaan dan nilai-nilai positif. Warna putih mencerminkan suatu babak baru dan teknologi pintar. Sedangkan warna hitam menunjukkan kekuatan serta kemewahan.

Bahkan, beberapa warna dianggap bisa membawa keberuntungan atau hoki bagi sang pemilik. Berdasarkan kalender Tahun Baru China pada 2019, warna terang menyala seperti merah, orange, pink, putih, dan emas diyakini dapat memberikan keberuntungan dan memiliki pengaruh besar di sejumlah negara.
Beberapa produsen mengaplikasikan warna di mobil-mobilnya berdasarkan masukan dari pengguna dan pemasok, serta analisis tren warna mobil, yang saat ini dinamis dan terus berubah seiring perkembangan zaman.
Bermain warna berani pun telah lama dilakukan nleh BMW Group Indunesia, baik untuk mobil BMW maupun MINI. Bahkan, seperti yang kita ketahui, MINI punya kreasi warna yang lebih atraktif disbanding pabrikan mobil lain. Gaya Inggris yang khas dengan paduan warna atraktif memang menjadi karakter MINI dan disukai penggemarnya.
Berbeda dengan Mercedes-Benz, BMW Group Indonesia memiliki pandangan lain soal warna atraktif yang kerap mereka keluarkan pada jenis mobil tertentu. Seperti First ever BMW X2 yang merupakan Sports Activity Coupe (SAC) dengan desain unik dan warna yang sesuai positioning kendaraan tersebut. Seperti Galvanic Guid dan Misano Blue yang baru diperkenalkan.

Warna-warna ini hanya akan ditemui pada model—model yang memiliki karakteristik tertentu seperti mudel X2, X4, atau X6. Sementara kendaraan konvensional yang lebih diperuntukkan untuk bisnis seperti BMW Seri 5 atau Seri 7 akan banyak ditemukan dengan balutan warna dasar, seperti hitam dan putih.
Secara demografis, segmen keduanya berbeda. Meski begitu, BMW selalu dianggap sebagai brand yang inspirasional di kalangan anak muda. Kehadiran warna—warna atraktif pun bukan hal yang baru bagi mereka.
BMW sudah mengeluarkan mobil-mobil yang ditujukan untuk segmen lebih muda dalam beberapa tahun belakangan. Secara umum, sebagian besar kunsumen BMW adalah pebisnis, dengan umur yang cukup muda, di bawah 40 tahun.
Sebagian besar kendaraan BMW yang paling banyak dijual adalah Seri 3, X1, dan Seri 5 yang tentu memiliki warna standar, hitam dan putih. Sementara warna—warna yang lebih berani diaplikasikan ke mobil-mobil yang diposisikan untuk orang- orang yang berani tampil beda, memiliki pendapatan berbeda dan punya lifestyle yang beda. Dan biasanya, warna-warna ini ditujukan untuk mobil yang penjualannya secara terbatas.
Jika BMW memposisikan warna-warna atraktif untuk mobil yang punya karakter unik dan kerap dijual terbatas, Mercy tengah menjadikan warna—warna atraktif agar menjadi selera konsumen.

Kuncinya, warna—warna ini harus terus diangkat, baik di pameran, test drive dan lainnya. Lama—kelamaan konsumen akan terbawa dan menyukai warna-warna baru, seperti merah yang paling laku, diikuti hijau dan kuning. Warna atraktif ini dimulai sekitar tahun 2017 dengan seri GLC. Bahkan, GLC hadir dengan Sembilan varian warna.
Memang, di luar ketiga warna itu, terdapat warna—warna lain yang juga memiliki daya tarik. Bukan sekedar gaya, ada upaya strategis yang dilakukan oleh beberapa pemain, saperti Chevrolet, BMW, atau Mercedes-Benz untuk menampilkan warna—warna lain.

Tren warna mobil di Asia masih didominasi oleh warna merah, putih, hitam, silver yang lebih cerah dan abu-abu yang cenderung gelap. Warna-warna ini dianggap bisa mempertahankan harga jual sebuah mobil di pasaran mobil bekas.
Padahal, sebagian konsumen lain mulai menginginkan warna-warna yang lebih cerah untuk mengekspresikan kepribadian mereka. Dengan alasan inilah, para desainer mempersiapkan beragam warna-warna trendi kapada konsumen, seperti warna yang tidak tersedia pada mudel lain.
Untuk menghadirkan pilihan warna yang tepat, perlu selalu mempertimbangkan berbagai aspek, mulai dari naik—turunnya permintaan, hingga tren penggunaan warna pada perangkat elektronik, fashion, perabot rumah tangga, dan aspek—aspek lainnya yang dapat membuat kendaraan terlihat lebih menarik.
Produsen dapat bekerja sama dengan para pemasok cat eksterior guna menghasilkan pola warna yang tepat. Beberapa dari mereka secara rutin mengeluarkan temuan mengenai tren-tren warna terkini yang kemudian menjadi pertimbangan produsen kendaraan. Bahkan setiap tahun mereka mengumpulkan para desainer spesialis warna dan striping untuk mendiskusikan warna-warna pilihan yang akan digunakan pada mobil baru.

Axalta, salah satu pemasok cat mobil, belum lama ini memenangkan gelar Automotive Color of the Year melalui warna golden bronze “Sahara” karena berhasil mereprentasikan kehangatan, kekayaan, dan kekuatan. Chevrolet sempat memperkenalkan warna hampir serupa bernama Coppertino, sebagai warna andalan untuk model Trax di Indunasia tahun lalu.
Begitu juga dengan Mercedes Benz. Jika Anda perhatikan, jajaran mobil pabrikan asal Jerman ini tidak lagi monoton dengan pilihan hitam, putih atau abu—ahu. Warna-warna yang lebih hidup seperti maerah metalic, biru metalic dan lainnya mulai meramaikan mobil—mobil mereka. Ini adalah perjudian bagi Mercedes—Benz untuk membuka pasar baru di Indunesia. Hal ini mulai dilakukan sekitar dua tahun lalu.
Di Mercedes—Benz, warna hitam, putih dan grey masih mendominasi penjualan. Namun, Mercedes—Benz melihat ada potensi pasar yang besar di masa depan untuk warna lainnya. Meski begitu, pendorong penjualan umumnya adalah lini produk baru. Namun, Mercedes-Benz ingin lebih berani menghadirkan warna yang lebih beragam, karena di level kunsumen premium, ada perubahan selera dan lebih berani memilih warna, khususnya untuk segmen konsumen yang lebih muda.
Bagi sebagian orang, warna mobil memiliki arti tertentu. Contohnya, warna merah yang dianggap melambangkan kebahagiaan dan nilai-nilai positif. Warna putih mencerminkan suatu babak baru dan teknologi pintar. Sedangkan warna hitam menunjukkan kekuatan serta kemewahan.

Bahkan, beberapa warna dianggap bisa membawa keberuntungan atau hoki bagi sang pemilik. Berdasarkan kalender Tahun Baru China pada 2019, warna terang menyala seperti merah, orange, pink, putih, dan emas diyakini dapat memberikan keberuntungan dan memiliki pengaruh besar di sejumlah negara.
Beberapa produsen mengaplikasikan warna di mobil-mobilnya berdasarkan masukan dari pengguna dan pemasok, serta analisis tren warna mobil, yang saat ini dinamis dan terus berubah seiring perkembangan zaman.
Bermain warna berani pun telah lama dilakukan nleh BMW Group Indunesia, baik untuk mobil BMW maupun MINI. Bahkan, seperti yang kita ketahui, MINI punya kreasi warna yang lebih atraktif disbanding pabrikan mobil lain. Gaya Inggris yang khas dengan paduan warna atraktif memang menjadi karakter MINI dan disukai penggemarnya.
Berbeda dengan Mercedes-Benz, BMW Group Indonesia memiliki pandangan lain soal warna atraktif yang kerap mereka keluarkan pada jenis mobil tertentu. Seperti First ever BMW X2 yang merupakan Sports Activity Coupe (SAC) dengan desain unik dan warna yang sesuai positioning kendaraan tersebut. Seperti Galvanic Guid dan Misano Blue yang baru diperkenalkan.

Warna-warna ini hanya akan ditemui pada model—model yang memiliki karakteristik tertentu seperti mudel X2, X4, atau X6. Sementara kendaraan konvensional yang lebih diperuntukkan untuk bisnis seperti BMW Seri 5 atau Seri 7 akan banyak ditemukan dengan balutan warna dasar, seperti hitam dan putih.
Secara demografis, segmen keduanya berbeda. Meski begitu, BMW selalu dianggap sebagai brand yang inspirasional di kalangan anak muda. Kehadiran warna—warna atraktif pun bukan hal yang baru bagi mereka.
BMW sudah mengeluarkan mobil-mobil yang ditujukan untuk segmen lebih muda dalam beberapa tahun belakangan. Secara umum, sebagian besar kunsumen BMW adalah pebisnis, dengan umur yang cukup muda, di bawah 40 tahun.
Sebagian besar kendaraan BMW yang paling banyak dijual adalah Seri 3, X1, dan Seri 5 yang tentu memiliki warna standar, hitam dan putih. Sementara warna—warna yang lebih berani diaplikasikan ke mobil-mobil yang diposisikan untuk orang- orang yang berani tampil beda, memiliki pendapatan berbeda dan punya lifestyle yang beda. Dan biasanya, warna-warna ini ditujukan untuk mobil yang penjualannya secara terbatas.
Jika BMW memposisikan warna-warna atraktif untuk mobil yang punya karakter unik dan kerap dijual terbatas, Mercy tengah menjadikan warna—warna atraktif agar menjadi selera konsumen.

Kuncinya, warna—warna ini harus terus diangkat, baik di pameran, test drive dan lainnya. Lama—kelamaan konsumen akan terbawa dan menyukai warna-warna baru, seperti merah yang paling laku, diikuti hijau dan kuning. Warna atraktif ini dimulai sekitar tahun 2017 dengan seri GLC. Bahkan, GLC hadir dengan Sembilan varian warna.
Spoiler for Referensi:
0
1.1K
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan