Kaskus

Story

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Gadis Berjilbab Ungu
Gadis Berjilbab Ungu


Pagi ini aku seruupuutt kopi kegemaranku sembari asik melihat joki dan mekanik motorku sedang berbincang dan tentu saja mereka sedang merancang untuk balapan liar nanti malam.

Seperti biasa Bandung adalah kotanya para raja jalanan, banyak tempat anak muda nongkrong untuk sekedar adu nyali. Taruhan itu hal yang biasa, namun sebenarnya yang kita pertaruhkan adalah gengsi. Tidak mau kalah dari kelompok tetangga, tak jarang aksi balapan liar pun di selingi suara adzan subuh. Tapi yang ada kami tertawa ketika menang dan marah-marah ketika kalah.

Itulah kehidupan yang sudah 3 tahun ku lalui, tapi kehidupan itu pun berubah ketika ada seorang gadis dengan jilbab ungu yang ketabrak oleh Jokiku. Ia menderita patah kaki, naas bagi sang joki yang merupakan kawan akrabku ia pun berhenti bernafas untuk selamanya. Semenjak itulah kelompok motor kami pun bubar, tanggung jawab nyawa menjadi beban untuk diriku. Kawan-kawanku satu persatu pun menghibur itu adalah sebuah kecelakaan yang tak mungkin bisa dihindarkan. Tapi aku tetap menghukum diriku atas kesalahan yang memang tidak kuperbuat tapi aku pemimpinnya.

Gadis berjilbab ungu itupun kini masih terbaring lemah di rumah sakit, kakinya yang patah dan rusak nampaknya harus di amputasi sungguh ini adalah kabar buruk untuknya. Aku tak segan bersimpuh meminta maaf pada keluarganya, bahkan ketika kawanku pun di taburi bunga abadi di tempat istirahat terakhirnya aku pun berlutut kepada ibunya dan aku rela menanggung beban untuk sekolah adiknya. Ibu kawanku kuanggap ibuku sendiri dan aku berusaha untuk memuliakannya layaknya orang tua yang pantas untuk dihormati, deritanya adalah deritaku tak kusangka ia pun memelukku dengan dekapannya bagai seorang ibu kandung.

Memang tidak ada yang menyalahkanku, namun disitulah aku belajar untuk bertanggung jawab. Nakal boleh tapi bejat jangan, kedua orang tuaku pun menasehati dan membiarkan aku untuk belajar untuk mandiri dan bertanggung jawab. Tangisan mereka yang terkena musibah menambah rasa penyesalanku, seperti inilah kehidupan tak semuanya sempurna ada jalan terjal yang berliku.

Aku pun rela menjaga gadis jilbab ungu yang bernama Tiara di rumah sakit, inilah awal dari hadirnya Tuhan disisiku. Ketika ia tahu kehilangan kakinya ia hanya tersenyum lirih, bahwa sesungguhnya tubuh ini ciptaan Allah kalau salah satu tubuh ini diambil maka itu adalah hal yang biasa karena Ia mau mengambilnya. Agar kita manusia sadar tidak ada yang abadi di dunia, kehilangan kaki bukanlah hal yang perlu di takuti karena kehilangan Allah itu lah kehilangan yang paling merugi.

Tubuhku diam dan berguncang ketika melihat senyumnya yang mengembang, ia pasrah karena ada Tuhan di sisinya sedangkan aku... Ya aku hanyalah seorang preman jalanan yang terlalu sombong kepada Tuhan. Hatiku pun tergerak dan berucap kepadanya " Maafkan aku Tiara, Maukah Kamu Menjadi Pendampingku Untuk Memberikan Sinarmu Agar Aku Terus Berada Di Sisi tuhan"

Ia pun mengangguk dengan senyuman yang mengembang, aku akan menjadi langkahmu ketika kau berjalan, aku akan selalu menjadi kakimu disaat kau perlukan, terima kasih Tiara engkaulah gadis berjilbab ungu yang menyadarkan diriku bahwa hijrah bukan hanya kata-kata namun keyakinan.

Titik-titik noda dosa bila dibiarkan akan selalu bertumpuk hijrah bukanlah menghilangkan dosa, namun ia membersihkan dosa-dosa yang sering kita lakukan karena manusia bukanlah mahluk sempurna, kesalahan adalah jalan untuk menuju kebaikan itulah pesan Tiara yang kupegang hingga kini.

Terima Kasih Gadis Berjilbab Ungu.



#End#
0
536
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan