Luar biasa!! Walaupun kalah dari Barcelona dengan skor yang cukup telak ( 3-0 ) pada leg pertama semifinal UCL 2019, Liverpool di luar dugaan pada leg ke dua yang di gelar di Anfield mampu melakukan comeback yang sensasional dengan mencukur habis Barcelona dengan skor 4-0. Hasil ini pas untuk membuat Liverpool lolos ke partai final karena unggul agregat 4-3. Selamat!!

Dari pertandingan semifinal leg kedua UCL 2019 Liverpool vs Barcelona ada beberapa fakta menarik di dalamnya.

TUAH PEMAIN PENGGANTI PADA LEG KEDUA



Pada pertandingan - pertandingan di UCL kali ini sepertinya memberikan motivasi yang besar kepada para pemain pengganti yang dipercaya pelatihnya untuk tampil sebagai starter untuk menunjukan kemampuan terbaiknya.
Sebelumnya pada babak 16 besar ada Manchester United yang mampu comeback  mengalahkan PSG dengan materi pemain seadanya. Dan kini Liverpool, minus Firmino dan Salah nyatanya tidak membuat mereka lebih lemah.
Adalah Divock Origipemain pengganti dari Liverpool ini mampu menjadi pembeda pada pertandingan melawan Barcelona di Anfield dengan 2 golnya. Gol pertama merupakan gol pembuka yang semakin menambah percaya diri rekan - rekannya dan gol kedua adalah gol penutup yang memastikan Liverpool lolos ke partai final.
Adapun 2 gol lainnya dicetak oleh Wijnaldum yang statusnya sebagai pemain pengganti juga karena baru masuk pada awal babak kedua.


COMEBACK SERUPA DARI LAWAN BARCELONA



Kekalahan Barcelona kali ini serupa dengan kekalahan mereka saat menghadapi AS ROMA pada babak perempat final UCL tahun lalu. Identik, setelah unggul dengan selisih 3 gol pada leg pertama  akhirnya harus tersingkir karena kalah aturan gol kandang atau agregat pada leg kedua. Sebenarnya ada beberapa peluang terbuka bagi Messi dan kawan - kawan untuk mecetak gol saat melawan Liverpool tapi entah kenapa sepertinya nasib sedang tidak berpihak. 
Mungkinkah ini "kutukan" yang berlanjut?


MESSI UNDER PERFORM



Bagaimanapun Messi tetaplah salah satu pemain terbaik. Dikatakan under perform karena jika dibandingkan dengan penampilannya di leg pertama, statistik Messi pada leg kedua jauh menurun. Mati kutu? Bisa jadi karena setiap lawan dari Barcelona  terutama pasti sudah mengincar Messi untuk di jaga dengan berbagai cara.
Berbeda dengan Liverpool yang tidak bisa memainkan Salah. Saat semua musuh Liverpool fokus mempelajari karakter dari Salah, mereka mungkin bingung ketika ada Origi yang menggantikan Salah.


Bisakah Liverpool menjuarai UCL kali ini? Hanya waktu yang bisa menjawab. Siapapun lawan mereka di final nanti Ajax atau Tottenham yang jelas mereka adalah lawan yang berat karena sudah bisa sampai pada partai final.

Kita cuma bisa memprediksi tapi tetap saja bola itu bundar bisa bergulir kemana saja.



Tulisan opini pribadi
Ref detik.com
Gambar Google