💖 💗    N O  P A I N    💗 💖

Jo Cameron (71 tahun) tidak pernah merasakan sakit. Ia pernah terbakar, tetapi tidak merasakannya dan baru sadar ketika ia mencium bau daging terbakar ! 

Jo juga pernah patah tulang saat kecil, tetapi ia tidak menyadarinya, sampai ibunya melihat tangannya tergantung agak aneh.

Ternyata rasa sakit itu penting.  Kalau kita tidak merasakan sakit, kita tidak tahu apa yang salah dan harus diperbaiki.  Dokter selalu bertanya, “Mana yang sakit ?” 

Ada juga gangguan psikologis di mana orang tidak bisa merasakan “sakit” secara emosi.  Ia tidak merasa pedih, menyesal, jijik, tetapi juga tidak merasakan cinta dan suka cita.

Seperti kasus Steven yang bercerai karena ia tidak bisa merasakan cinta.  Ia tersenyum untuk potret pernikahannya, karena ia tahu orang mengharapkannya tersenyum.

⚪  Rasa sakit, baik fisik maupun emosi, menjadi bagian dari kehidupan, seperti halnya rasa senang dan nyaman. 

⚪  Rasa sakit memberi tahu kita bahwa ada yang perlu diperbaiki atau disesuaikan. 

Selain itu, rasa sakit memampukan kita berhubungan dengan orang lain, contohnya rasa sedih membantu kita bersimpati ketika orang lain mengalami hal yang sama. 

Penderitaan membangun kesabaran dan karakter.  Penderitaan juga mendorong kita mencari Tuhan, karena kita mencari jawaban atau kedamaian. Dalam penderitaan, kita memahami bahwa Tuhan mengasihi kita dan mendampingi kita melalui hari-hari yang sulit.

Tetapi ada orang yang justru marah pada Tuhan ketika ia menderita.  Tujuan hidupnya adalah bahagia. Sehingga bila penderitaan melanda, Tuhan harus bertanggung jawab.

Padahal penderitaan adalah bagian menjadi manusia, dan akan selalu ada selama kita di dunia. Keterbukaan kita untuk merangkul penderitaan akan menentukan apakah kita akan kuat melaluinya.

(Esther Idayanti)

PENDERITAAN MENJADI TIDAK TERTAHANKAN BILA ANDA TIDAK YAKIN BAHWA TUHAN MENDUKUNG ANDA DAN BERSAMA DENGAN ANDA.

(Tim Keller)