- Beranda
- Komunitas
- News
- SINDOnews.com
Harga Minyak Dunia Mixed Terjebak di Antara Sanksi AS dan Perang Dagang
TS
sindonews.com
Harga Minyak Dunia Mixed Terjebak di Antara Sanksi AS dan Perang Dagang

SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia pada awal perdagangan, Selasa (7/5/2019) bergerak variatif alias mixed di tengah sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap eksportir minyak Iran dan Venezuela. Sementara tensi perang dagang AS versus China yang memanas hingga bisa memperlambat ekonomi global sedikit banyak berdampak terhadap pasar minyak Internasional.
Seperti dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada level USD62,29 per barel atau 4 sen di atas posisi penutupan terakhir. Sedangkan harga minyak mentah Brent lebih rendah 8 sen dari sesi sebelumnya menjadi USD71,16 per barel.
Analis mengatakan ada sejumlah faktor yang menempatkan tekanan ke atas harga minyak mentah dunia. Salah satunya Amerika Serikat yang melakukan pengetatan sanksi terhadap ekspor minyak Iran dan bakal meningkatkan kehadiran militer di Timur Tengah. Sedangkan Teheran telah mengatakan akan menentang sanksi ini dan mencoba untuk terus menjual minyak.
Baca Juga:
- Juli, Maskapai Asing Mulai Mendarat di YIA
- IHSG Diprediksi Menguat, Intip 6 Saham Ini
- 10 Proyek Ruas Tol Bakal Diberhentikan H-10 Lebaran
Iran juga telah mengancam "tindakan timbal balik" terhadap sanksi AS, yang dapat berarti memulai kembali beberapa program nuklirnya. Terpantau sanksi AS telah mengurangi separuh ekspor minyak mentah Iran selama setahun terakhir menjadi di bawah 1 juta barel per hari (bph) dan pengiriman ke pelanggan diperkirakan turun hingga 500.000 barel per hari di bulan Mei karena sanksi AS semakin ketat.
Di luar Iran, krisis di Venezuela juga telah mengganggu pasokan minyak dari anggota OPEC ini, dengan Washington memberikan sanksi minyak pada pemerintah Venezuela di bawah Presiden Nicolas Maduro. "Ketika Gedung Putih mempertaruhkan Iran dan Venezuela, apakah endgame minyak itu terjadi?" Tanya Bank of America Merrill Lynch dalam sebuah catatan.
"Situasi politik Venezuela tampaknya tidak dapat dipertahankan, tetapi ekspor minyak dapat terus berkontraksi sampai industri menerima suntikan modal, prospek yang redup untuk saat ini," kata bank.
Sementara pertumbuhan global telah terancam oleh perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Pembicaraan antara dua negara ekonomi terbesar di dunia berakhir pada akhir pekan, ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan bakal menerapkan tarif impor baru untuk barang-barang China.
Sumber : https://ekbis.sindonews.com/read/140...ang-1557198952
---
Kumpulan Berita Terkait :
-
Harga Minyak Dunia Mixed Terjebak di Antara Sanksi AS dan Perang Dagang-
Warren Buffett Peringatkan Dampak Perang Dagang-
IHSG Diprediksi Bergerak di Level 6.198-6.336nona212 memberi reputasi
1
271
1
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan