Bruxism
Bruxism adalah ketika seseorang tidur dengan menggeretakan giginya sehingga terdengar seperti bunyi deritan. Akibat yang bisa ditimbulkan dengan gangguan tidurjenis ini adalah sakit pada gigi, kepala, rahang, dan wajah terasa nyeri.

Penyebabnya memang belum diketahui dengan pasti. Namun disebutkan karena berkelebihan mengonsumsi alkohol, nikotin dan kafein. Tidak ada penyembuhan pasti pada gangguan ini. Ada baiknya untuk mengkonsultasikan pada ahlinya, seperti dokter gigi, manajemen stress atau meminta resep dokter untuk obat yang merilekskan otot.

Pekerja Shift
Gangguan tidur ini dialami oleh 10 persen dari para pekerja shit. Orang yang mengalami gangguan tidur seperti ini biasanya mengalami insomnia, sakit kepala, kesulitan berkonsentrasi dan kehabisan tenaga.

Penyebabnya adalah giliran bekerja yang mengganggu jam biologi tubuh. Biasanya bila mendapat jam kerja malam hari dan kembali pada pagi hari. Disarankan memakai sunglass hitam, lalu ketika tidur menciptakan suasana kamar menjadi gelap dan tenang.

Apnea
Gangguan ini sangat umum terjadi pada setiap orang. Dapat dikenali dengan nafas yang terhenti sejenak. Bisa berhenti hanya dalam beberapa detik hingga satu menit lamanya. Gangguan ini bisa terjadi sebanyak 30 kali atau lebih dalam satu jam.

Biasanya gangguan ini disertai dengan suara keras ngorok atau tercekik. Ini terjadi karena otot pada sekitar leher dan lidah terlalu rileks. Penyebab lainnya adalah ukuran lidah dan amandel yang tak normal. Ini yang menyebabkan pipa nafas tertutup. Penderita biasanya menggunakan masker oksigen yang menghembuskan udara ke dalam paru-paru. Menjaga berat badan, menghindari alkohol dan rokok dapat membantu si penderita.

Rapid Eyes Movement Behavior
Biasanya terjadi ketika seseorang mengalami mimpi. Penderita gangguan ini akan bergerak sesuai dengan mimpi yang dialaminya. Biasanya diakibatkan oleh mimpi yang berhubungan dengan kekerasan dan pengrusakan. Tentunya gangguan ini dapat mencelakakan si penderita, meskipun ia berada dalam keadaan tidak sadar. Terlebih lagi pada orang yang tidur di sebelahnya.

Penyebabnya belum diketahui dengan pasti. Namun bisa diakibatkan oleh gangguan syaraf seperti sakit Parkinson. Orang yang mengurangi alkohol atau obat antidepresan, biasanya mengalami gangguan ini. Penderitanya diberi obat Clonazepam (Klonopin) yang mampu menekan gangguan ini. Namun sebaiknya tempat tidur si penderita tak terlalu tinggi dari lantai, beri matras pada setiap sisi tempat tidur, beri pelindung pada tempat tidur dan tidur agak jauh dari pasangannya.