Film adalah sebuah hiburan, namun dibalik sebuah film memang ada sebuah edukasi yang ingin dituju baik itu positif maupun negatif. Nampaknya di negara ini pun semakin lama semakin berubah menjadi lebih perhatian kepada sebuah film.

Banyak film-film yang kontroversi di boikot, bahkan pemeran yang dianggap erotis pun di blur. Pastinya akan banyak pertanyaan pada anak millenial saat ini ?



Itu semua terjadi karena Indonesia telah terjadi krisis moral, pendidikan agama yang banyak di tinggalkan tergerus oleh peradaban sekuler yang hukum-hukum Tuhan hanya dianggap fiksi. Kenapa?? Pemikiran anak sekarang memang berbeda dengan dahulu, mungkin anda yang hidup di tahun 80-90 an masih sering melihat bioskop yang dulu sangat digemari dengan judul-judul film yang sangat erotis. Namun ada rasa malu bila ke bioskop hanya untuk menonton film bergenre erotis yang disajikan, bahkan film yang cenderung tanpa sensor itupun seperti biasa saja di masa itu, jangan heran bila penontonnya pun rata-rata usianya sudah dewasa.

Namun bagi usia anak-anak masih merasa takut bila ingin menonton film bergenre tersebut atau disebut film biru bahkan untuk sekedar membaca karya Enny Arrow harus sembunyi-sembunyi takut ketahuan guru. Kalau saat ini, dengan teknologi yang demikian canggih anak usia dini seakan lepas kendali.



Didikan orang tua dan guru yang tegas dahulu memang membuat orang tua zaman sekarang lebih lembut, mereka tidak mau anak-anaknya di perlakukan seperti mereka dahulu maka timbullah anak-anak yang sering melawan. Bahkan dengan guru pun bisa bersikap kurang ajar dan melecehkan. Mereka tak takut kepada guru karena bila ada kejadian, ketika siswa di punishment sang guru maka ia bisa dianggap melanggar HAM dan persekusi, bahkan orang tua siswa pun tak segan untuk guru tersebut di pidanakan.



Yang terjadi saat ini anak-anak pun bertambah liar, jiwanya yang memang pemberontak dan ingin tahu banyak hal pun tak terkontrol. Maka tidak heran bila anak SMP sudah hamil di luar nikah, bahkan perawan menjadi barang yang langka. Terlebih lagi kehidupan bully pun merusak sendi generasi muda saat ini, tak heran banyak tindakan kekerasan yang terjadi di usia labil yang sangat muda.

Kasus rudapaksaan oleh remaja pun tak bisa dihukum maksimal karena undang-undang anak, padahal terkadang mereka juga membunuh sang korban bayangkan di usia muda bisa melakukan hal tersebut berarti otaknya sudah psikopat. Atas nama HAM lagi dan lagi tersangka yang usianya masih anak-anak inipun dibela, tak heran bila beban negara untuk mengurusi mereka yang di penjara pun bertambah tinggi.



Banyaknya kasus hamil oleh pacarnya dan bunuh diri karena di tinggal pacar pun semakin tinggi, inilah realita yang kita lihat saat ini. Ini semua salah siapa? Ketika pemerintah dan organisasi masyarakat, guru mereka berusaha untuk mencegah tontonan dari Internet yang kebablasan, tayangan erotis di blur, hingga patung pun kena sensor malah dianggap lebay dan berlebihan.



Itulah pola pikir manusia saat ini dimana hubungan badan usia dini itu biasa, kebudayaan timur sudah mulai terkikis dengan kebudayaan sekuler. Banyak juga masyarakat yang agnostic sekarang ini karena hidup untuk dinikmati bukan untuk di penjara oleh kebudayaan Agama yang juga masuk ke Indonesia.

Sebenarnya kebudayaan agama dengan menutup tubuh perempuan dengan kain yang panjang itulah pakaian suci dari umat-umat terdahulu, Lihat pakaian bunda Maria, pakaian yang digunakan Parwati, bahkan pakaian yang digunakan Dewi Kuan Im, mereka mengenakan pakaian panjang yang sopan. Kini pakaian itu pun sirna dan dianggap pakaian kuno.

Jadi yang salah adalah saat ini kita sudah terlalu jauh dari peradaban manusia yang ada aturan mainnya. Menghina pemimpin pun sudah menjadi budaya baru negeri ini dengan nama demokrasi. Entahlah sepertinya konsep memberikan pandangan bahwa kebebasan hak milik seseorang pun sudah berhasil, mereka telah merusak generasi muda.



Apakah remaja saat ini sudah kehilangan adabnya karena tontonan ? Entahlah, jawaban bisa beraneka ragam yang jelas beradab dan tidaknya manusia memang bukan dari tontonan saja banyak faktor yang mempengaruhi hal itu terutama lingkungan. Maka bila ingin moral terjaga bertemanlah dengan orang baik bukan yang pura-pura baik. Sibukkan diri dengan kegiatan yang positif, tahanlah emosi dan nafsu yang bisa membuat otak menjadi sesat.

Hindarilah pergaulan bebas, memang kebebasan adalah hak anda namun ada sebab dan akibat yang akan kita terima kalau tidak mau bertanggung jawab dari konsekuensi perbuatan dari kebebasan tadi, maka saran saya ya jangan berbuat. Bila ingin bebas dan tak mau patuh pada aturan negara maupun agama silahkan tinggal di hutan yang sepi atau antartika buatlah komunitas baru dan bersenang-senanglah dengan kehendak bebas kalian. Selama masih minta jajan sama orang tua, mbok ya malu kalau kelakuan seperti hewan.



Nah bagaimana nih pendapat agan dan sista semua, silahkan komentar, beri TS cendol, follow, rate bintang 5, dan tentu juga jangan lupa share and like karena semua itu gratis !! 

:nyantai

c4punk@2019

Gambar google
Pendapat Pribadi

GIF