Kaskus

News

ZenMan1Avatar border
TS
ZenMan1
Ambruk 1,37% & Asing Kabur, Koreksi IHSG Paling Parah di Asia
Ambruk 1,37% & Asing Kabur, Koreksi IHSG Paling Parah di Asia

Jakarta, CNBC Indonesia - Dibuka melemah 0,12%, koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi sangat dalam per akhir sesi 1. IHSG ambruk hingga 1,37% ke level 6.286,85. IHSG kini berada di titik terendahnya sejak 9 Januari silam. Pada perdagangan kemarin (2/5/2019), IHSG juga anjlok lebih dari 1%, yakni sebesar 1,25%.

Sejatinya, mayoritas indeks saham kawasan Asia memang ditransaksikan di zona merah pada hari ini. Namun, koreksi yang dialami IHSG menjadi yang paling dalam. Pada saat yang sama, investor asing di bursa saham domestik membawa keluar dana atau membukukan net sell Rp 339,8 miliar.


Kinclongnya data ekonomi AS membuat pelaku pasar saham Asia ketar-ketir. Kemarin, pemesanan barang dari pabrikan di AS periode Maret 2019 diumumkan tumbuh hingga 1,9% secara bulanan, jauh di atas konsensus yang memperkirakan kenaikan sebesar 1% saja, seperti dilansir dari Forex Factory. Pada bulan Februari, pemesanan barang dari pabrikan di AS terkontraksi sebesar 0,3%.

Lantas, ekspektasi bahwa The Federal Reserve selaku bank sentral AS akan memangkas tingkat suku bunga acuan pada tahun ini menjadi semakin memudar. Sebelumnya, The Fed memang sudah memberi sinyal kuat bahwa pemangkasan suku bunga acuan tak akan dilakukan tahun ini.

Pasca mengumumkan bahwa tingkat suku bunga acuan dipertahankan di level 2,25%-2,5%, pada hari Rabu (1/5/2019) waktu setempat, Gubernur The Fed Jerome Powell mengeluarkan pernyataan yang jauh dari nada dovish.

"Kami merasa stance kebijakan kami masih layak dipertahankan untuk saat ini. Kami tidak melihat ada tanda-tanda yang kuat untuk menuju ke arah sebaliknya. Saya melihat kita dalam jalur yang benar," tegas Powell dalam konferensi pers usai rapat, mengutip Reuters.

"Pasar tenaga kerja tetap kuat. Ekonomi juga tumbuh solid. Apa yang kami putuskan hari ini sebaiknya tidak dibaca sebagai sinyal perubahan kebijakan pada masa mendatang," tambah Powell.

Padahal di tengah berbagai risiko yang menyelimuti perekonomian dunia seperti perang dagang AS-China, perang dagang AS-Uni Eropa, dan Brexit, pemangkasan tingkat suku bunga acuan oleh The Fed menjadi sesuatu yang diidam-idamkan pelaku pasar.

Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 2 Mei 2019, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps pada tahun ini tinggal tersisa 36,9%, dari yang sebelumnya 40,1% pada tanggal 1 Mei. Pada bulan lalu, probabilitasnya sempat mencapai 41%.

Di sisi lain, probabilitas tingkat suku bunga acuan ditahan di level 2,25%-2,5% berada di level 51,6%, melonjak dari posisi sehari sebelumnya yang hanya 38,6%


suimur
https://www.cnbcindonesia.com/market...-parah-di-asia

astagfirullah emoticon-Takut
MidodorydoAvatar border
Midodorydo memberi reputasi
1
1.9K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan