Kaskus

Food & Travel

rezanimation2Avatar border
TS
rezanimation2
Aerial Bukittinggi Jam Gadang Ngarai Sianok 2019


[co[/youtube]lor=#0a0a0a]Sumatera Barat memang punya Padang sebagai ibu kotanya. Namun di sana juga ada satu kota yang tak kalah terkenal, yaitu Bukittinggi. Di sana, tersimpan beragam daya tarik wisata untuk dieksplorasi.

Selama ini Sumatera Barat dikenal sebagai salah satu wilayah di Nusantara yang bertabur keindahan alam. Salah satu kota yang biasanya tak luput jadi singgahan para wisatawan adalah Bukittinggi.

Kota Bukittinggi terletak di Pegunungan Bukit Barisan, sekitar 90 km dari Kota Padang. Posisinya ada di tepi Ngarai Sianok dan dikelilingi dua gunung, yakni Gunung Singgalang dan Gunung Marapi.

Karena berada di ketinggian 909 hingga 941 mdpl, wilayah Bukittinggi memiliki hawa yang cukup sejuk. Daerah ini juga terkesan asri dan hijau, sangat cocok disambangi bagi yang ingin menyegarkan pikiran.


Punya Banyak Peran
Soal nama Bukittinggi yang unik, ternyata ada kisah menarik di baliknya. Menurut sejarah, di wilayah Kota Bukittinggi dulunya ada sebuah pasar yang ramai dikunjungi orang. Setelah didatangi Belanda, wilayah itu dijadikan sebagai pusat pertahanan mereka kala melawan Kaum Padri.

Belanda membangun sebuah benteng pertahanan yang dikenal dengan nama Fort de Kock di Bukit Jirek. Benteng ini menjadi simbol berhasilnya Belanda dalam menduduki Sumatera Barat, dan mengambil alih kekuasaan atas wilayah Bukittinggi, agam, dan Pasaman. Di tangan Belanda, wilayah itu kemudian berkembang menjadi kota dan pusat perdagangan.

Beda cerita saat Bukittinggi dikuasai oleh Jepang. Di masa itu, Bukittinggi berperan sebagai pusat pengendalian pemerintahan militer Jepang untuk kawasan Sumatera hingga Singapura dan Thailand. Kota ini menjadi tempat komandan militer ke-25 Kempetai yang ada di bawah pimpingan Mayor Jenderal Hirano Toyoji.

Pasca kemerdekaan Indonesia, Bukittinggi ditetapkan sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera. Beberapa tahun setelahnya, Bukittinggi secara darurat sempat ditunjuk menjadi Ibu Kota Indonesia pada masa pemerintahan darurat setelah Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda.


Tembok Cina dan Big Ben
Kini, Bukittinggi punya peran baru, yakni menjadi kota wisata yang memiliki banyak objek pariwisata yang seru untuk dijelajahi. Salah satunya, rumah sang proklamator, Mohammad Hatta yang lahir di Bukittinggi. Rumahnya ada di Jalan Soekarno Hatta No. 37, Bukittinggi. Bangunan ini masih awet terjaga dan dijadikan museum yang ramai dikunjungi wisatawan.

Selain bisa melihat kediaman asli Mohammad Hatta, kita juga bisa melihat indahnya Ngarai Sianok yang membentang dari ngarai Koto Gadang sampai Sianok Anam Suku dan berakhir di Kecamatan Palupuh. Pemandangannya sangat menakjubkan, karena ada jurang, lembah, dan sungai Batang Sianok.

Uniknya, Bukittinggi punya tiruan ikon berbagai negara, lho. Di sana ada tiruan Tembok Besar Cina dan juga Big Ben. Jadi, buat yang ingin merasakan sensasi berkunjung ke sana, sekarang tak perlu jauh-jauh pergi ke luar negeri.

Tembok Besar Cina ala Bukittinggi ialah Janjang Koto Gadang, yang menghubungkan kawasan Bukittinggi dan Agam. Panjangnya sekitar satu kilometer dan dilengkapi dua pintu masuk. Kalau sudah ke sana, jangan lupa untuk mengabadikan pemandangan yang begitu indah, ya.

Selain itu, ada kembaran Big Ben yang lebih dulu dikenal sebagai ikon Kota Bukittinggi. Ya, itulah Jam Gadang yang dibangun pada tahun 1926. Meski tingginya berbeda, tapi mesin yang dimiliki kedua jam tersebut sama, mesin jam buatan Vortmann Relnghausen asal Jerman. Kabarnya, hingga kini Relinghausen hanya memproduksi dua mesin saja, yang hingga kini masih aktif menghidupkan Big Ben dan Jam Gadang.
[/color]
Diubah oleh rezanimation2 03-05-2019 08:06
0
766
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan