- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Waspada! Sudah 8 Hari Beruntun Rupiah Tak Pernah Menguat


TS
ZenMan1
Waspada! Sudah 8 Hari Beruntun Rupiah Tak Pernah Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Dibuka menguat 0,32% di pasar spot, apresiasi rupiah sudah terpangkas habis pada siang hari. Hingga pukul 13:00 WIB, rupiah ditransaksikan flat di level Rp 14.245/dolar AS.
Jika bertahan hingga akhir perdagangan, maka rupiah resmi tak pernah mencetak apresiasi dalam 8 hari perdagangan terakhir. Kali terakhir rupiah menguat adalah sehari selepas gelaran pemilihan umum atau pada tanggal 18 April silam. Selepas itu, rupiah ditransaksikan melemah atau setidaknya flat.
Pada hari ini, kinerja mata uang negara-negara Asia memang tak bisa dibilang membanggakan. Mayoritas mata uang negara-negara Asia justru melemah melawan dolar AS.
Dolar AS sedang mendapatkan suntikan energi yang besar dari hasil pertemuan The Federal Reserve yang diumumkan pada hari Rabu (1/5/2019) waktu setempat. Dalam pertemuan teranyarnya, bank sentral AS tersebut memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 2,25%-2,5%, sesuai dengan ekspektasi.
Namun, menepis ekspektasi pelaku pasar, tak ada nada dovish yang dihasilkan dari pertemuan ini.
"Kami merasa stance kebijakan kami masih layak dipertahankan untuk saat ini. Kami tidak melihat ada tanda-tanda yang kuat untuk menuju ke arah sebaliknya. Saya melihat kita dalam jalur yang benar," tegas Gubernur The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers usai rapat, mengutip Reuters.
Sebelumnya, kuatnya laju perekonomian AS sudah terbaca dari angka pertumbuhan ekonominya. Pembacaan awal atas angka pertumbuhan ekonomi periode kuartal-I 2019 belum lama ini diumumkan sebesar 3,2% (QoQ annualized), jauh di atas konsensus dan capaian kuartal sebelumnya yang hanya sebesar 2,2%, seperti dilansir dari Forex Factory.
"Pasar tenaga kerja tetap kuat. Ekonomi juga tumbuh solid. Apa yang kami putuskan hari ini sebaiknya tidak dibaca sebagai sinyal perubahan kebijakan pada masa mendatang," tambah Powell.
Ekspektasi pelaku pasar pun kini berbalik. Sebelumnya, pelaku pasar mengekspektasikan akan ada pemotongan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps pada tahun ini. Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 2 Mei 2019, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps pada tahun ini tinggal tersisa 36,7%, dari yang sebelumnya 40,1% pada tanggal 1 Mei. Pada bulan lalu, probabilitasnya sempat mencapai 41%.
Di sisi lain, probabilitas tingkat suku bunga acuan ditahan di level 2,25%-2,5% berada di level 52%, melonjak dari posisi sehari sebelumnya yang hanya 38,6%.
Beruntung bagi rupiah, lantaran tak pernah menguat selama 7 hari perdagangan terakhir, ruang bagi investor untuk melakukan aksi jual pada hari ini menjadi sangat terbatas, sehingga mata uang Garuda ditransaksikan flat hingga siang hari
sumur
https://www.cnbcindonesia.com/market...pernah-menguat
hati hati



BeGoNia memberi reputasi
1
1.6K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan