Medan. Ketua Badko HMI Sumut, Alwi Hasbi Silalahi ikut merespon pernyataan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi yang ingin mengundurkan diri 4 bulan lagi jika rakyat tidak berkehendak. "Beliau (Edy) terlalu bawa perasaan dan terkesan cengeng," ujar Alwi, di Medan, Senin (29/4/2019).

Sebagai pemimpin, ia menilai pernyataan itu tidak perlu keluar dari Gubernur, apalagi di forum terbuka yang disaksikan banyak orang. Hasbi mengatakan, seorang pemimpin itu harus selalu menularkan energi positif melalui narasi optimisme dan harus selalu melontarkan pernyataan-pernyataan yang membangkitkan semangat orang yang dipimpinnya. Bukan sebaliknya, mengeluarkan narasi-narasi pesimistis, karena jika narasi yang dibangun adalah narasi pesimis hal tersebut dapat berefek buruk pada cara pandang masyarakat terhadap pemimpinnya dan dapat mengganggu kinerja pemerintahan.

Lanjut Hasbi, jika masih banyak pro dan kontra atas kepemimpinan pak Gubernur Sumut itu adalah konsekuensi yang harus diterima oleh seorang Gubernur, jika siap menjadi Gubernur harus siap juga untuk menerima segala macam pandangan dan pola pikir masyarakat yang dipimpinnya.

"Pak Edy ya harus terima segala konsekuensi menjadi Gubsu itu, jika pak Edy beranggapan masih banyak rakyat Sumut yang tidak mau dipimpin olehnya, ya itulah tugas pemimpin untuk bisa merubahnya agar masyarakat Sumut jadi lebih baik, jangan sedikit-sedikit baper, terkesan cengeng jadinya," katanya.

Terakhir Hasbi berharap Gubsu untuk terus fokus pada kinerja pemerintahan dan tidak lagi melontarkan pernyataan-pernyataan kontroversial yang tidak bermakna dan tidak memberikan semangat masyarakatnya. "Fokus saja pada kinerja pemerintahan, jangan baper apalagi cengeng pak," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Edy Rahmayadi baru menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara kurang lebih 8 bulan.

Namun, mantan Pangkostrad itu menyatakan bakal mundur 4 bulan lagi atau ketika genap setahun menjabat sebagai orang nomor satu di Provinsi Sumut.

"Saya sudah 8 bulan menjabat, kalau 4 bulan ke depan rakyat tidak berkehendak lagi, maka saya akan mundur," kata Edy saat menghadri perayaan peringatan Hari Pers Nasional Tingkat Provinsi Sumut, di Gedung PWI Sumut, Jalan Adinegoro, Medan, Minggu (28/4/2019).

Menurutnya, akan percuma dia terus menjabat sebagai Gubernur apabila rakyat tidak lagi menghendakinya sebagai pemimpin. "Untuk apa saya memimpin kalau rakyat tidak berkehendak," jelasnya.

Kata dia, rakyat di Sumut tidak boleh dipaksa-paksa dalam memilih pemimpin. "Tanya rakyat, apakah mau dipimpin. Jangan dipaksa-paksa. Tak boleh ada yang memaksa rakyat Sumut," ungkapnya.

http://www.medanbisnisdaily.com/news...tidak_cengeng/
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Terimakasih atas hint nya, lord edy, anda bermaksud memberitahu kepada publik, bahwa gubsu bukanlah pemegang kekuasaan yang asli di sumut, karena pemegang kekuasaan yang asli di sumut adalah para petak lords, yg bersembunyi di balik tirai berbagai ormas dan okp makpetak (baik yang nasionalis, baik yang pancasilais, baik yang khilafah, semuanya setor uang japrem ke grup keluarga mamak petak yang itu2 saja)

Jangan kuatir, itu sudah rahasia umum, sudah jadi perbincangan sehari hari para tukang becak dan ojol di warkop2 medan kok

Karena itu makanya mantan gubsu gatot pun menjilat mabes preman yg berada di kampung2 bantaran sei taik deli, medan maimun kan ? karena terbukti selama 3 generasi rezim (rezim orla, rezim orba, rezim reformasi) kesultanan kriminal sei taik deli berdiri kokoh tak bergeming kan ?

Kondisi infrastruktur hancur dimana2, pembangunan terhambat,dan preman2 mukapetak bau taik mamak kali deli dan bantaran rel, mulai bocah hingga dewasa yang merajai setiap jalan di medan selama 24 jam non stop, patroli dari pagi hingga pagi berikutnya di pemukiman warga baik2, adalah bukti bahwa yang inkompeten bukan hanya gubsu yang sekarang, tapi juga aparat sipil dan militer yang sekarang dan yang dulu

jangan terlalu keras pada diri sendiri, para petak lords sumut, bahkan lebih berkuasa dari istana negara, dan presiden, karena mereka punya sohib2 karib yang duduk di istana negara dan administrasi berbagai kementerian

Presiden dan gubernur hanya menjabat selama 5 tahun, tapi para sohib2 karib simukapetak sumut, yang bekerja di administrasi berbagai kementerian, menjabat posisi mereka seumur hidup, hingga pensiun

Makanya berulang kali pejabat kota medan dan kota medan yang walaupun acak kadut kaya kapal pecah dapat penghargaan dari kementerian kitak2 kan ?

Mana mungkin 1 presiden dengan jabatan 5 tahun doank bisa memecat semua para sohib mukapetak sumut yang berada di kantor dia sendiri maupun di kementerian2 lain ?

Tentu saja akan selalu ada pihak yang mengatakan anda cengeng, baikversial, baper, dll, dimana sebagian dari pihak ini, hanya berpura2 tolol di depan lensa wartawan, dan sebagian lagi.............murni tolol

Apakah niat mundur sekitar 4 bulan lagi, ada hubungan dengan pelantikan bupati2 baru dari kader ormas preman sumut yang terjadi belakangan ini ? atau ada sesuatu yang bakal terjadi 4 bulan lagi ?

Biarkan kartu tarot, talkshow pengamat politik, kombur anggota dHewan, paranormal,ketum ormas pemuda bangkotan, yang membahas nya,dalam tayangan televisi dengan selingan pariwara shampoo, condom, ecommerce, dll

Stay tuned for next season episode

The FeTak Lords