JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat penanaman modal asing (PMA) yang masuk ke Indonesia sepanjang tiga bulan pertama di 2019 atau triwulan pertama mencapai Rp107,9 triliun. Kucuran dana asing ke Tanah Air tersebut didominasi oleh lima negara sejauh ini.

Plt Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani memaparkan, negara yang berinvestasi paling banyak di Indonesia adalah Singapura dan RRT atau China. Gelontoran dana asing dari kedua negara itu belum bisa dikalahkan lainnya sepanjang tahun ini.

"Realisasi investasi negara ada lima investor terbesar untuk capaian periode pertama di tahun 2019, kayak Singapura itu sebesar 24% dan China capai USD1,2 miliar lalu, Jepang USD1,1 miliar atau 15,8% dan Malaysia 9,8% serta Hongkong 8,1% secara keseluruhan dari investasi," ujar Farah di Jakarta, Selasa (30/4/2019)

Baca Juga:

• Kementan: Petani Wajib Tahu Cara Mendaftar AUTP
• Cotton USA Networking 2019 Dorong Pelaku Industri Fashion Kolaborasi
• PLN dan Ditjen Pajak Sinergi Membina Rumah Kreatif BUMN

Sambung Dia menerangkan, terkait dengan sektor yang mendapatkan dana asing tersebut dipimpin sektor pertambangan jumlah investasinya mencapai USD600 juta, dan industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya realisasi investasinya senilai USD600 juta.

BKPM juga mencatat Foreign Direct Investment (FDI) di triwulan I 2019 jumlahnya mencapai USD7,2 miliar. Angka ini turun sekitar 11,1% di triwulan I 2018 yang mencapai USD 8,1 miliar.

Penurunan ini terjadi lantaran pada kuartal I 2019 tengah terjadi perbaikan investasi. Dia menambahkan, penurunan FDI ini juga terjadi akibat adanya perbedaan kurs pada tahun 2018 dan 2019. "Di tahun 2018 itu FDI yang parah bukan hanya kita, tapi juga investasi di seluruh dunia mencapai minus 20%," tandasnya.


Sumber : https://ekbis.sindonews.com/read/140...sia-1556632298

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Singapura dan China Paling Banyak Kucurkan Dana Asing ke Indonesia

- BPJS Ketenagakerjaan Raih Juara Ketiga ANRI Award Tahun 2019

- BANI dan IArbI Kenalkan Prinsip Kontrak Internasional