- Beranda
- Komunitas
- News
- SINDOnews.com
Sri Mulyani Instruksikan Menganalisa Keuangan Garuda Indonesia
TS
sindonews.com
Sri Mulyani Instruksikan Menganalisa Keuangan Garuda Indonesia

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memberikan instruksi kepada jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menganalisa laporan keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk usai menuai polemik. Sebelumnya Melalui Pusat Pembinaan Profesi Keuangan, Kemenkeu telah memanggil auditor yang bertanggung jawab terhadap laporan keuangan emiten berkode GIAA tersebut.
"Saya sudah minta ke pak sekjen untuk melihat yang disampaikan mereka. Aku belum bisa ngomong apa-apa biar nanti dilihat aja kasusnya," ujar Menkeu Sri Mulyani yang mengaku belum bisa berkomentar terkait sanksi apa yang akan diberikan apabila Garuda terbukti melakukan manupulasi data keuangan di Jakarta, Selasa (30/4/2019).
Sebagai informasi, perbedaan pendapat antara Komisaris dan Manajemen Garuda Indonesia perihal laporan keuangan 2018 menuai polemik. Dalam data 2018, Garuda meraih untung USD809,85 ribu atau lebih baik dari hasil laporan keuangan 2017 yang rugi USD216,58 juta.
Baca Juga:
- Direksi Garuda Indonesia Berkurang, BUMN Sebut Demi Efisiensi
- Sinergi Kementerian Keuangan dan Kementerian Lain Selamatkan Rp61,86 Miliar
- Jika Ibu Kota Pindah, Pusat Keuangan Tetap di Jakarta
Meski laporan keuangan 2018 menunjukkan hasil positif, namun hasil tersebut ditampik oleh dua Komisaris Garuda Indonesia hingga menolak meneken laporan buku tahunan Garuda 2018. Perbedaan pendapat ini dinilai tidak sesuai dan merusak kepercayaan publik, sehingga saham Garuda mengalami turbulensi pada perdagangan akhir pekan lalu.
Tidak kurang dari Badan Pemeriksa Keuangan, Bursa Efek Indonesia, hingga Dewan Perwakilan Rakyat ingin memanggil Garuda Indonesia perihal laporan keuangan tersebut. Polemik laporan keuangan membuat PT Garuda Indonesia Tbk buka suara. Direktur Keuangan Garuda, Fuad Rizal menerangkan, bawah laporan keuangan 2018 tidak melanggar Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 23 karena secara substansi pendapatan dapat dibukukan sebelum kas diterima.
Sumber : https://ekbis.sindonews.com/read/140...sia-1556617247
---
Kumpulan Berita Terkait :
-
Sri Mulyani Instruksikan Menganalisa Keuangan Garuda Indonesia-
Tren Penyelundupan Kian Marak, DJBC Perkuat Sinergi-
IHSG Menguat 29,46 Poin, Pasar Asia Ditutup Beragam0
232
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan