Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

indrainiesta28Avatar border
TS
indrainiesta28
Sutrisno Sebut Gubernur Edy 'Asbun', Minus Prestasi dan Kerap Bikin Kontroversi
Medanbisnisdaily.com - Medan. Komentar sinis terhadap pernyataan Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi yang menyatakan 4 bulan lagi akan mundur dari jabatannya jika tidak diinginkan rakyat, terus bermunculan. Termasuk dari anggota DPRD Sumut dari PDI Perjuangan, Sutrisno Pangaribuan.

Sutrisno menyatakan, sejak dilantik jadi gubernur, Edy Rahmayadi belum menunjukkan prestasi apapun. Hingga dia memutuskan mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI, sama sekali belum ada kemajuan Sumut yang dihasilkan dari kepemimpinannya.

Yang kerap diciptakan Edy, ungkapnya, tak lain adalah kontroversi. Publik masih ingat reaksi mantan Pangkostrad itu ketika pertama kali beredar surat permohonan berhenti dari jabatan oleh Bupati Mandailing Natal Dahlan Hasan Nasution belum lama ini. Dia menyinggung soal netralitas, dan menyarankan mundur kepada kepala daerah lain yang tidak netral.

"Pernyataannya itu kan kontroversial," ujar Sutrisno yang juga Ketua Komisi D kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (30/4/2019).

Paparnya, sesungguhnya Edy Rahmayadi bermasalah dengan dirinya sendiri. Menjadi pemimpin masyarakat sipil jelas berbeda dengan memimpin pasukan. Bupati atau wali kota adalah kepala daerah yang dipilih secara demokratis oleh rakyat. Sebagian besar bupati dan wali kota sudah terpilih dua periode, tidak mungkin mereka mau didikte gubernur yang belum genap satu tahun menjabat.

Bupati dan wali kota, dijelaskannya tidak sama dengan kepala dinas yang bisa diangkat dan diberhentikan gubernur sesuka hatinya.

Papar Sutrisno yang kemungkinan akan terpilih kembali menjadi anggota DPRD Sumut pada Pemilu 2019, pernyataan Edy akan mundur empat bulan kedepan jika rakyat Sumatera Utara tidak mau dipimpin adalah "asbun". Asal bunyi, seperti sudah menjadi kebiasaannya.

Dengan cara demikian, Edy berusaha menarik simpati publik. Berlindung pada slogan "Sumut Bermartabat". Sementara kepala daerah lainnya tidak mau ikut.

"Semua kontroversi yang dibangun Edy Rahmayadi adalah bagian dari strateginya. Selama delapan bulan menjabat, dia sedang melakukan "test the water". Mencoba memancing reaksi publik dan pers, dia berhasil mendapatkannya. Kontroversi semacam itu akan terus dilakukannya, karena hanya dengan cara demikian dia semakin populer," tegas Sutrisno.

Banyak orang, tuturnya, termasuk pejabat publik ingin terkenal secepat mungkin. Ingin mengikuti jejak Jokowi yang berhasil menjadi presiden, setelah populer jadi wali kota dan gubernur. Jika Jokowi populer dengan prestasi, Edy Rahmayadi dengan kontroversi.


http://www.medanbisnisdaily.com/m/ne...n_kontroversi/

emoticon-Bola
itkgidAvatar border
itkgid memberi reputasi
1
2K
8
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan