- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Yuk Lihat 'Dunia dalam Berita' di Museum MACAN!


TS
thatwasfun
Yuk Lihat 'Dunia dalam Berita' di Museum MACAN!
Awal bulan Mei 2019 ini akan jadi momen buat 10 perupa kontemporer kenamaan Indonesia GanSist. Sebut saja Agus Suwage, FX Harsono, Heri Dono, I GAK Murniasih, I Nyoman Mastiadi, Krisna Murti, Mella Jaarsma, S. Teddy. D, Taring Padi, dan Tisna Sanjaya.

Foto: Dok. Pribadi

Foto: Dok. Pribadi
Karya dari 10 perupa Indonesia ini akan dipamerkan dalam sebuah pameran bertajuk'Dunia dalam Berita' yang akan berlangsung dari tanggal 1 Mei - 21 Juli 2019 di Museum MACAN, Jakarta Barat. Karya yang ditampilkan adalah karya para seniman yang aktif pada pertengahan tahun 1990-an sampai tahun 2000-an. Sementara judul dari pameran ini meminjam judul acara berita TV populer yang disiarkan TVRI sejak tahun 1973.
Era tahun 1990-an dan 2000-an ini emang jadi era peralihan dari era Orde Baru ke era Reformasi yang turut mempengaruhi karakteristik seni kontemporer di Indonesia. Singkatnya, pengaruh globalisasi juga jadi salah satu hal yang mempengaruhi.

Foto: Dok. Pribadi

Foto: Dok. Pribadi
Agan tentunya tau saat Orde Baru, kebebasan berkespresi itu dibatasi, serta media massa saat itu juga dikontrol ketat ya sama negara. Nah, sejak masuk ke era Reformasi, juga dengan diperbaikinya Pasal 28 UUD 1945 tentang kebebasan berekspresi dan berkomunikasi dan disahkannya UU No. 40 Tahun 1999 tentang kebebasan pers, media massa jadi semakin kaya dengan berbagai programnya. Bukan hanya program in-house, juga program bernuansa pop global dari luar negeri dan mulai adanya akses internet sehingga kultur masyarakat Indonesia juga turut menyesuaikan seiring arus globalisasi ini.
Beragam perubahan dari sisi politis, sosial, serta teknologi turut terjadi pada era itu, semua itu terangkum lewat visualisasi dalam pameran 'Dunia dalam Berita' yang dihadirkan di Museum MACAN.

Foto: Dok. Pribadi

Foto: Dok. Pribadi
Setiap perupa yang memamerkan karyanya di sini punya cara berbeda dalam melihat dunia lewat berita serta media massa pada era itu. Seperti Mella Jaarsma dan I GAK Murniasih yang mengeksplorasi tubuh dalam konteks politik dan gender dalam karya-karyanya. Sementara FX Harsono dan Krisna Murti lebih memilih visual seperti iklan dan berita untuk memaknai situasi politis dan sosial saat itu. Sedangkan kelompok perupa Tarung Padi lebih mengekspresikan kritik sosial lewat bahasa visual dalam karya spanduk dan poster.
Sekarang ane mau kasih sneak-peak-nya nih GanSist, buat yang mau lihat semua karya seninya langsung aja ke Museum MACAN dari tanggal 1 Mei sampai 21 Juli 2019.
Sekarang ane mau kasih sneak-peak-nya nih GanSist, buat yang mau lihat semua karya seninya langsung aja ke Museum MACAN dari tanggal 1 Mei sampai 21 Juli 2019.

Makanan Tidak Mengenal Ras (1999), Krisna Murti. Foto: Dok. Pribadi

Mella Jaarsma, Zipper Zone (2009). Saat ritsleting dibuka, ada foto-foto yang disembunyikan perupa. Foto: Dok. Pribadi

Mella Jaarsma, Shameless Gold IV (2002). Dibuat dari kepompong liar dan masih kasar yang berasal dari ulat yang menghasilkan sutra berwarna emas alami. Foto: Dok. Pribadi

Karya Taring Padi, 'Tanah dan Petani Merdeka Menghidupi Semua' (2003) dan 'Buruh Bersatu'Foto: Dok. Pribadi(2003)

Heri Dono, Operasi Pengendalian Pikiran (1999). Foto: Dok. Pribadi

Foto: Dok. Pribadi
Untuk tiketnya dijual dari harga Rp80 ribu untuk anak-anak dan Rp100 ribu untuk orang dewasa. Museum MACAN buka setiap hari Selasa-Minggu (10.00-18.00) dan tutup setiap hari Senin.
Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (Museum MACAN)
AKR Tower Level M, Jalan Panjang No. 5 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530
Instagram @museummacan
www.museummacan.org
AKR Tower Level M, Jalan Panjang No. 5 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530
Instagram @museummacan
www.museummacan.org
Diubah oleh thatwasfun 30-04-2019 16:09


koi7 memberi reputasi
1
1.7K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan