Sebelum membuat video, kita perlu membuat perencanaan. Bahkan rencana konten sebaiknya sudah dibuat ketika kamu baru memulai sebuah channel YouTube. Dengan adanya rencana konten, kamu tidak akan bingung harus menghadirkan konten apa di channelmu. Bahkan, memiliki rencana konten dapat membantumu untuk lebih prodktif sebagai YouTuber.

Nah dalam perencanaan konten yang kita buat, kita perlu tahu seperti apa selera dan kebutuhan target penonton kita di YouTube. Ketika kita membuat video-video yang sesuai kebutuhan dan selera target penonton, ada peluang lebih besar agar video kita ditonton.

Untuk mengetahui selera dan kebutuhan penonton, kamu bisa gunakan cara-cara berikut:

Riset memakai bantuan tool (seperti memakai Google Keyword Planner, Google Trends, Ubersuggest, dan lainnya).

Mengamati konten-konten dari channel YouTube yang sudah lebih dulu sukses. Kamu bisa amati channel-channel lain yang sudah berhasil dan topiknya mirip/relevan dengan channelmu. Kamu bisa amati seperti apa konten-konten yang banyak ditonton di channel tersebut. Untuk riset semacam ini, kamu bisa gunakan tool Statfire. Pelajari caranya di sini: Cara Mendapatkan Ide Video Memakai Situs Statfire.

Membaca data dari YouTube Analytics. YouTube Analytics merupakan tool analytics yang disediakan oleh YouTube untuk para YouTuber. Data-data dari YouTube Analytics akan membantumu lebih memahami selera dan kebutuhan para penonton. Pelajari cara menggunakan YouTube Analytics di laman ini: Tutorial Lengkap YouTube Analytics Untuk YouTuber.

Bertanya langsung pada target penonton. Kamu juga bisa bikin survei untuk mengetahui selera dan kebutuhan penonton.

Setelah kamu paham kebutuhan dan selera penonton, maka buatlah konten yang sesuai kebutuhan/selera tersebut. Kamu tinggal memproduksi videonya dengan baik. Jika kualitas videomu baik, lalu sesuai dengan kebutuhan/selera penonton, maka sebagian PR mu sudah selesai. Kualitas konten ini adalah setengah dari pekerjaanmu sebagai YouTuber.

Lantas, pekerjaan apa lagi yang jadi bagian setengah lainnya?

Pekerjaan lainnya adalah optimasi dan promosi video.

Salah satu cara optimasi video adalah memakai judul yang menarik. Judul yang menarik akan memancing orang-orang untuk mengklik videomu. Untuk melatih keterampilan membuat judul atau menulis copy yang menarik, kamu butuh pengalaman langsung. Untuk itu proses belajar terbaiknya adalah dengan mencoba, lalu tes dan ukur. Mulailah membuat video, unggah videomu ke YouTube, lalu uji ide-ide judul yang kamu miliki. Nantinya, akan timbul sense ataupun keterampilan dalam dirimu ketika menilai judul yang menarik.

Salah satu cara awal yang bisa kamu coba adalah dengan meniru judul-judul/headline media-media online. Media online adalah tempat belajar yang baik. Kenapa? Sebab mereka memiliki jurnalis dan editor profesional yang telah terbiasa membuat headline/judul menarik. Kamu bisa belajar dari mereka.

Bagi sebagian YouTuber, mereka tak keberatan memakai judul yang bombastis bahkan sensasional. Hanya saja, jika ditanya soal preferensi pribadi, saya tipe YouTuber yang tak ingin pakai judul bombastis atapun sensasional. Menarik tidak harus sensasional atau bombastis.

Selain judul, thumbnail merupakan faktor penting dalam menarik perhatian calon penonton. Sebisa mungkin gunakanlah thumbnail yang sudah kamu modifikasi. Kalau bisa, jangan pakai thumbnail default di YouTube. Sebab acap kali thumbnail default itu tidak menarik.

Untuk membuat thumbnail yang menarik, kamu bisa pakai tool dari Canva. Berikut video cara membuat thumbnail video YouTube yang menarik.

Selain optimasi, kamu juga perlu promosi. Untuk itu, promosikanlah videomu. Kamu bisa promosikan videomu di jaringan yang kamu miliki. Contoh jaringanmu misalnya:

Akun media sosial (seperti: akun Instagram, Facebook, Twitter, atau yang lainnya) merupakan sarana promosi yang bisa diakses oleh siapa saja. Sebagai seorang YouTuber, kamu tentu punya akun media sosial. Nah kamu bisa bagikan video-videomu di akun media sosial tersebut. Misal: kamu bisa posting teaser videomu di Instagram story, atau kamu share videomu ke grup Facebook, dan lain sebagainya.

Sementara itu, saya sering mengandalkan blog sebagai sarana promosi. Saya selalu menampilkan video-video  saya di konten blog. Alhasil video saya juga bisa diakses oleh para pembaca blog. Tak ketinggalan saya juga ajak pembaca blog untuk subscribe di channel saya.

Atau kalau kamu juga tertarik melakukan email marketing, kamu bisa lakukan cara tersebut. Buatlah sebuah list email yang bersedia menerima email-email darimu. Nantinya, kamu bisa kirimkan videomu ke list email tersebut. Praktik email marketing dapat kamu jadikan salah satu senjata andalanmu.

Singkatnya, selalu promosikan channel dan video-videomu di jaringan promosi yang kamu miliki.

Cara 5:Manfaatkan Fitur Playlist dan Fitur Layar Akhir

Cara lain untuk optimasi video adalah memakai fitur-fitur optimasi yang sudah disediakan oleh YouTube. Contohnya fitur playlist dan fitur layar akhir. Dengan memakai playlist, kamu bisa kumpulkan video-video yang relevan dalam satu daftar putar. Jadi, ketika penonton selesai menyaksikan satu video, mereka akan diajak untuk terus menyaksikan video-video lain yang relevan.

Sementara itu, layar akhir adalah fitur yang memungkinkan kamu menambahkan elemen tertentu di layar akhir video. Contoh elemen yang bisa kamu hadirkan misalnya: tombol subscribe ataupun rekomendasi video tertentu. Nah kamu bisa tampilkan rekomendasi video di akhir videomu. Cara ini juga akan ampuh untuk mendorong orang-orang terus menyaksikan video di channelmu.

Untuk memakai fitur layar akhir, kamu tinggal masuk ke tab layar akhir dan anotasi di pengaturan video pada creator studio.

Menggunakan fitur layar akhir pada video YouTube.

Nah teman, itulah lima cara optimasi dan promosi video guna mendapatkan banyak penonton di YouTube. Cara-cara ini memang bukan cara instan, dibutuhkan proses kerja dan waktu. Namun percayalah jika kamu konsisten menerapkan cara-cara tadi, penonton videomu akan terus bertambah dari hari ke hari. 

Sumber Link