Kaskus

News

sindonews.comAvatar border
TS
sindonews.com
Suara di Atas 50%, Real Count Diprediksi Tak Beda dengan QC
Suara di Atas 50%, Real Count Diprediksi Tak Beda dengan QC

JAKARTA - Hasil penghitungan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga pukul 18.00 WIB, mencapai kisaran 52%. Pasangan calon (paslon) 01, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin sementara unggul 56,17% suara, sedangkan paslon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapatkan 43,83% suara.

Suara masuk sementara sebanyak 424.923 dari total 813.350 tempat pemungutan suara (TPS). Angka tersebut terus bergerak hingga penghitungan akhir pada 22 Mei 2019 mendatang. Melihat pergerakan dan sebaran suara lebih dari 50%, real count KPU diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei.

Pengamat politik yang juga CEO Alvara Recearch Center Hasanuddin Ali mengatakan, hingga kemarin sore, perolehan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin berada di angka 56,18%, sementara paslon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 43,82%.

Baca Juga:

Dikatakan Hasanuddin, sebaran suara paling banyak bisa dilihat dari sepuluh provinsi yang masuk, terutama suara dari wilayah Jawa. Untuk suara dari wilayah Jawa, suara terbanyak masuk dari Jawa Tengah yang mencapai 61,9% dengan keunggulan paslon 01 sebanyak 10.426.260 suara sementara paslon 02 sebanyak 3.068.384 suara.Sementara suara dari Jawa Timur yang masuk sebesar 34,9% dengan perolehan suara paslon 01 sebanyak 5.781.954 dan 2.845.81 suara.

Dari hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, kedua provinsi di Jawa tersebut merupakan lumbung suara paslon 01. Sementara wilayah Jawa Barat yang menjadi lumbung suara paslon 02, suara masuk sebanyak 30,6% dengan keunggulan sementara paslon 02 sebanyak 4.594.801, sementara paslon 01 sebanyak 3.578.299 suara.

"Kalau sekarang Jokowi berada di kisaran 56 persen, kalau kita lihat distribusi provinsi-provinsi besar yang paling banyak masuk Jateng dan Jatim yang masih rendah Jabar masih di kisaran 30 persen. Nanti seiring suara Jabar mulai masuk maka kemungkinan suara akhir Jokowi di kisaran 54 hingga 55 persen, gak jauh beda dengan quick count," tutur Hasanuddin Ali kemarin.

Menurutnya, selain suara dari wilayah Jawa, acuan yang bisa dijadikan pegangan yaitu suara masuk dari wilayah DKI Jakarta, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, dan Kalimantan Selatan. Di wilayah DKI Jakarta, surat suara masuk mencapai 42,8% dengan keunggulan sementara Jokowi-Kiai Ma'ruf sebesar 1.417.530 suara, sementara Prabowo-Sandi 1.284.530 suara.

Sementara di Banten, suara masuk sebanyak 46,4% dengan keunggulan sementara paslon 02 sebesar 1.872.893, sementara paslon 01 sebesar 1.168.307 suara. Sementara suara masuk dari Provinsi Sulawesi Selatan mencapai 65,15% dengan keunggulan sementara paslon 02 sebanyak 1.818.399 suara dan paslon 01 1.373.646 suara.

Sedangkan dari Provinsi Sumatera Utara, suara masuk 60,7% dengan keunggulan paslon 01 sebanyak 2.449.703 dan paslon 02 2.122.190. Tiga provinsi lainnya yakni Sumatera Selatan sebesar 69,2% suara masuk dengan keunggulan paslon 01 sebanyak 1.982.534 suara dan paslon 01 1.361.953 suara.

Sementara dari Provinsi Lampung, suara masuk 66,6% dengan keunggulan paslon 01, 1.909.351 dan Paslon 02 sebanyak 1.318.562. Dari provinsi lain yang juga menentukan adalah Kalimantan Selatan dengan suara masuk sementara 55,2%. Di wilayah ini Paslon 02 unggul dengan perolehan 807.758 suara dan Paslon 01 sebesar 464.471 suara.

"Kalau provinsi lain efeknya sangat kecil terhadap pergeseran sangat suara nasional. Sepuluh provinsi itu yang bisa mengubah," paparnya. Sebelumnya, sejumlah lembaga survei merilis hasil hitung cepat pilpres. Secara umum perolehan suara Paslon 01 di kisaran 54-55% sementara Paslon 02 di kisaran 44-45%.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Kiai Ma'ruf Hasto Kristiyanto mengatakan, hasil proses rekapitulasi manual secara berjenjang semakin memastikan kemenangan paslon Jokowi-KH Ma'ruf Amin.

"Sekali lagi terbukti bahwa quick count tidak pernah meleset karena bertumpu pada metode ilmiah dan sangat akurat karena seluruh data diambil berdasarkan dokumen autentik C1 Plano. Hasilnya, kemenangan rakyat semakin mengukuhkan kepemimpinan Jokowi-KH Ma'ruf Amin dengan selisih suara diperkirakan lebih dari 18,5 juta suara," tutur Hasto.

Dia mengatakan, hasil pemilu serentak menunjukkan peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia berupa optimisme hadirnya pemerintahan yang semakin solid, efektif, dengan koalisi yang dibangun matang jauh sebelum tahapan pemilu berlangsung.

"Pemerintahan kedua Pak Jokowi tidak hanya makin efektif dan solid. Konfigurasi politik pun semakin matang di mana legitimasi yang diberikan rakyat ke Jokowi-KH Ma'ruf Amin senapas dengan kuatnya dukungan di DPR. Simulasi berdasarkan quick count yang kami lakukan di setiap dapil DPR RI maka Koalisi Indonesia Kerja setidaknya mendapatkan 349 kursi atau 60,7 persen," kata Hasto.

Terhadap berbagai isu yang mencoba melakukan gerakan menghasut rakyat, menurut Hasto, mereka pasti akan berhadapan dengan kekuatan rakyat. "Kebenaran semakin kuat. Mereka yang berteriak terjadi kecurangan merupakan hal yang biasa terjadi dalam pilkada, pileg dan pilpres. Kesemuanya bagian dari dinamika pemilu. Kita move on saja," katanya.


Sumber : https://nasional.sindonews.com/read/...-qc-1556586131

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Suara di Atas 50%, Real Count Diprediksi Tak Beda dengan QC Suara di Atas 50%, Real Count Diprediksi Tak Beda dengan QC

- Suara di Atas 50%, Real Count Diprediksi Tak Beda dengan QC Pengelolaan Lingkungan, Dua Kementerian Sepakat Tangani Bersama

- Suara di Atas 50%, Real Count Diprediksi Tak Beda dengan QC Penahanan Komisaris PT Hosion Sejati Dinilai Janggal

0
161
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan