SEMARANG - Gunung Merapi terpantau memuntahkan awan panas atau wedus gembel, Minggu (28/4/2019). Masyarakat diimbau tetap tenang sembari meningkatkan kewaspadaan.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan, luncuran awan panas tak terlihat secara visual karena tertutup kabut. Durasi guguran awan panas cukup lama yakni lebih dari dua menit.

"Awan panas guguran terjadi di Gunung #Merapi pada tanggal 28 April 2019 pukul 10:04 WIB dengan durasi 150 detik," ujar petugas BPPTKG yang dilansir dari akun Twitter @BPPTKG.

Baca Juga:

• Banjir Bengkulu Meluas, 10 Meninggal, 8 Hilang, dan 12.000 Mengungsi
• Dihantam Banjir, Jalan Lintas Barat Bengkulu - Sumbar Putus
• Hujan Deras, Tiga Penerbangan Batal Mendarat di Bandara Sam Ratulangi

"Awan panas guguran tidak terpantau secara visual karena cuaca berkabut," tambahnya.

Meski aktivitas vulkanik Gunung Merapi cukup tinggi, namun statusnya masih berada pada level II atau waspada. "#status waspada sejak 21 Mei 2018," tambahnya.

Dengan status tersebut, masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III diimbau tetap dan beraktivitas seperti biasa serta selalu mengikuti aktivitas Merapi. Warga juga diminta wasapada terhadap banjir lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi.


Sumber : https://daerah.sindonews.com/read/13...nas-1556439880

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Diselimuti Kabut, Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas

- Ganja Pranowo Hibur Peserta Sunatan Massal HDCI Semarang

- Rumah Orangtua Aa Gym di Kompleks KPAD Dipenuhi Karangan Bunga