- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Maskapai Bandel tak Turunkan Tiket, Pemerintah Intervensi, Garuda jadi Biang Kerok!


TS
db84x3
Maskapai Bandel tak Turunkan Tiket, Pemerintah Intervensi, Garuda jadi Biang Kerok!
Kamis, 25 April 2019 23:23

Maskapai Bandel tak Turunkan Tiket Pesawat, Akhirnya Pemerintah Intervensi, Garuda jadi Biang Kerok! Ilustrasi tiket pesawat
Maskapai Bandel tak Turunkan Tiket Pesawat, Akhirnya Pemerintah Intervensi, Garuda jadi Biang Kerok!
TRIBUN-MEDAN.com - Akhirnya pemerintah memutuskan akan mengintervensi harga tiket pesawat yang masih mahal.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kembali meminta bantuan kepada menteri lain agar tarif tiket pesawat segera turun.
Kali ini Budi meminta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution guna mengintervensi harga tiket pesawat.
Hal itu ia sampaikan dalam rapat koordinator persiapan Ramadan di Kemenko Perekonomian pagi ini, Kamis (25/4).
"Tadi sudah sampaikan dalam rapat, dan Pak Menko sepakat untuk minta bagian dalam hal ini," jelasnya usai rapat.
Menurutnya, terkait masalah tiket Menko Darmin juga memiliki kewenangan untuk ambil alih.
Pasalnya, hingga saat ini keadaan tarif tiket pesawat masih belum kondusif, padahal momen mudik Lebaran sudah dekat.
"Maka itu Kemenko Perekonomian turut serta dan Menteri BUMN juga untuk mengatur tarif terutama untuk Garuda yang market leader," tambah Menhub Budi.
"Karena kalau Garuda menaikkan batas atas, maka semuanya akan ikut naik. Begitu juga sebaliknya kalau mereka menurunkan maka semuanya juga akan turun," lanjut dia.
Adapun nanti, Budi bilang, Menko Darmin akan membahas soal tarif pesawat ini dalam dua hari ke depan.
"Apa hasilnya kita akan laksanakan," tegasnya.
Dengan adanya hal ini Menhub mengatakan rencana untuk memanggil satu-satu para maskapai tidak perlu dilakukan, sebab kewenangan langsung dari Menko Perekonomian.
Sekadar tahu saja, perjalanan udara menjadi salah satu andalan pemudik.
Apalagi saat ini infrastruktur bandara sudah semakin bertambah.
Jika ditotal setiap tahun, Budi bilang perjalanan udara kenaikannya bisa di atas rata-rata yakni 7%.
Tapi, ia memperkirakan untuk tahun ini kenaikannya tidak bisa mencapai 7%.
"Untuk tahun ini kita prediksi kenaikan pemudik bisa mencapai 3-4% tapi kalau udara pasti di atas rata-rata sekitar 7%. Tapi kayaknya tahun ini nggak bisa sampai 7% karena masalah tiket ini," tutup Budi.
Rencananya, pekan depan Darmin akan memanggil Menteri Perhubungan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak maskapai, yakni Garuda Indonesia.
Hal itu disampaikan Darmin dalam konferensi pers usai rapat koordinasi persiapan jelang Ramadhan dan Lebaran 2019, Kamis (25/4/2019).
"Kami sudah membicarakan tadi perlu ada aturan yang jelas mengenai batas atas dan batas bawah itu supaya dipatuhi," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis siang.
"Karena biasanya jelang Idul Fitri dia naik lagi. Jadi nanti dari Kemenhub akan menjelaskan secara lebih rinci," sambung dia.
Masalah mahalnya tiket pesawat dinilai perlu diselesaikan oleh pemerintah karena bisa berdampak kepada melonjaknya laju inflasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga tiket pesawat terus menerus menyumbang inflasi sejak November 2019.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiadi yang mewakili Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, rapat khusus mengenai tiket pesawat tersebut akan digelar Senin pekan depan.
Ia memastikan, rapat khusus tersebut akan mempertemukan Menteri Perhubungan, Menteri BUMN dan maskapai penerbangan yakni Garuda Indonesia.
"Kami harapkan nanti ada stabilitas dari harga tiket Garuda yang mungkin dirasakan (masih tinggi) seperti sekarang ini," kata dia.
http://medan.tribunnews.com/amp/2019...i-biang-kerok?

Efek presiden plonga-plongo, ngasih perintah kagak dianggep sama bawahan


Maskapai Bandel tak Turunkan Tiket Pesawat, Akhirnya Pemerintah Intervensi, Garuda jadi Biang Kerok! Ilustrasi tiket pesawat
Maskapai Bandel tak Turunkan Tiket Pesawat, Akhirnya Pemerintah Intervensi, Garuda jadi Biang Kerok!
TRIBUN-MEDAN.com - Akhirnya pemerintah memutuskan akan mengintervensi harga tiket pesawat yang masih mahal.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kembali meminta bantuan kepada menteri lain agar tarif tiket pesawat segera turun.
Kali ini Budi meminta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution guna mengintervensi harga tiket pesawat.
Hal itu ia sampaikan dalam rapat koordinator persiapan Ramadan di Kemenko Perekonomian pagi ini, Kamis (25/4).
"Tadi sudah sampaikan dalam rapat, dan Pak Menko sepakat untuk minta bagian dalam hal ini," jelasnya usai rapat.
Menurutnya, terkait masalah tiket Menko Darmin juga memiliki kewenangan untuk ambil alih.
Pasalnya, hingga saat ini keadaan tarif tiket pesawat masih belum kondusif, padahal momen mudik Lebaran sudah dekat.
"Maka itu Kemenko Perekonomian turut serta dan Menteri BUMN juga untuk mengatur tarif terutama untuk Garuda yang market leader," tambah Menhub Budi.
"Karena kalau Garuda menaikkan batas atas, maka semuanya akan ikut naik. Begitu juga sebaliknya kalau mereka menurunkan maka semuanya juga akan turun," lanjut dia.
Adapun nanti, Budi bilang, Menko Darmin akan membahas soal tarif pesawat ini dalam dua hari ke depan.
"Apa hasilnya kita akan laksanakan," tegasnya.
Dengan adanya hal ini Menhub mengatakan rencana untuk memanggil satu-satu para maskapai tidak perlu dilakukan, sebab kewenangan langsung dari Menko Perekonomian.
Sekadar tahu saja, perjalanan udara menjadi salah satu andalan pemudik.
Apalagi saat ini infrastruktur bandara sudah semakin bertambah.
Jika ditotal setiap tahun, Budi bilang perjalanan udara kenaikannya bisa di atas rata-rata yakni 7%.
Tapi, ia memperkirakan untuk tahun ini kenaikannya tidak bisa mencapai 7%.
"Untuk tahun ini kita prediksi kenaikan pemudik bisa mencapai 3-4% tapi kalau udara pasti di atas rata-rata sekitar 7%. Tapi kayaknya tahun ini nggak bisa sampai 7% karena masalah tiket ini," tutup Budi.
Rencananya, pekan depan Darmin akan memanggil Menteri Perhubungan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak maskapai, yakni Garuda Indonesia.
Hal itu disampaikan Darmin dalam konferensi pers usai rapat koordinasi persiapan jelang Ramadhan dan Lebaran 2019, Kamis (25/4/2019).
"Kami sudah membicarakan tadi perlu ada aturan yang jelas mengenai batas atas dan batas bawah itu supaya dipatuhi," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis siang.
"Karena biasanya jelang Idul Fitri dia naik lagi. Jadi nanti dari Kemenhub akan menjelaskan secara lebih rinci," sambung dia.
Masalah mahalnya tiket pesawat dinilai perlu diselesaikan oleh pemerintah karena bisa berdampak kepada melonjaknya laju inflasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga tiket pesawat terus menerus menyumbang inflasi sejak November 2019.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiadi yang mewakili Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, rapat khusus mengenai tiket pesawat tersebut akan digelar Senin pekan depan.
Ia memastikan, rapat khusus tersebut akan mempertemukan Menteri Perhubungan, Menteri BUMN dan maskapai penerbangan yakni Garuda Indonesia.
"Kami harapkan nanti ada stabilitas dari harga tiket Garuda yang mungkin dirasakan (masih tinggi) seperti sekarang ini," kata dia.
http://medan.tribunnews.com/amp/2019...i-biang-kerok?

Efek presiden plonga-plongo, ngasih perintah kagak dianggep sama bawahan




reck30 dan User telah dihapus memberi reputasi
0
3.2K
48


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan