- Beranda
- Komunitas
- News
- SINDOnews.com
Banjir Jakarta, BBWSC: Pengerukan Kali Harus Dilakukan Rutin
TS
sindonews.com
Banjir Jakarta, BBWSC: Pengerukan Kali Harus Dilakukan Rutin

JAKARTA - Bendungan Ciawi dan Sukamahi adalah tanggung jawab pemerintah pusat yang tidak mungkin mendapatkan bantuan dari Pemprov DKI Jakarta. Bantuan untuk mengendalikan air dari hulu hanya diberikan kepada pemerintah daerah kota atau kabupaten setempat sesuai apa yang diajukan kepada DKI Jakarta.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta Premi Lestari. Misalnya, kata di, bantuan keuangan kepada Kota Bogor untuk pembangunan dan penataan kolam retensi; kemudian untuk Kota Depok diberikan untuk penataan situ pedongkelan, revitalisasi situ universitas Indonesia, normalisasi situ pladen, situ rawa besar dan sebagainya. Termasuk pengadaan jaring apung sampah di hulu kali Ciliwung.
"Bentuknya bantuan keuangan yang besarannya sesuai proposal yang diajukan oleh pemerintah daerah," jelasnya di Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Baca Juga:
- Cisadane Meluap, 3 Wilayah di Tangsel Terendam Banjir
- Banjir Kiriman Bogor, RT08 hingga 18 di Bidara Cina Terendam
- Terdampak Banjir Kiriman, 446 Warga Bidara Cina Mengungsi
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSC), Bambang Hidayat menegaskan, salah satu upaya untuk mengatasi banjir itu adalah normalisasi kali. Menurutnya, normalisasi kali dapat mmbuat kapasitas kali atau sungai menjadi lebih banyak menampung debit banjir.
Sayangnya, program normalisasi sepanjang 33 kilometer yang dimulai sejak 2013 lalu baru berjalan sekitar 48 persen atau baru sekitar 16 kilometer. Normalisasi terhenti sejak Februari 2018 lantaran Pemprov DKI belum melakukan pembebasan lahan. "Tidak dikerjakan karena dibangun alam naturalisasi," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Bambang, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta harus melakukan pengerukan secara rutin agar sungai atau kali tidak menjadi dangkal. Sebab, sendimentasi akan terus terjadi pada umumnya ketika di hulu curam, longsor dan terbawa ke hilir akhirnya menyebabkan sendimentasi.
"Di normalisasi ada pengerukan nah pengerukan rutin tetap harus dilakukan pemeliharaan rutin tiap tahun harus ada karena kalau dibiarkan sedimentasi meningkat sehingga kembali dangkal," pungkasnya.
Sumber : https://metro.sindonews.com/read/139...tin-1556273306
---
Kumpulan Berita Terkait :
-
Polda Metro dan Kodam Jaya Siapkan Diri Amankan Penetapan Hasil Pemilu-
Rumah Terendam Banjir, Warga Bidara Cina: Kami Ingin Cepat Pulang-
Ribuan Warga di Lima Kelurahan Terdampak Banjir Kiriman di Tangerang0
264
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan