JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan Belt and Road Initiative telah menjadi alternatif untuk mendukung proyek-proyek pembangunan. Menurutnya hal ini menunjukkan bahwa China sebagai aktor utama ekonomi telah mampu menanggapi kebutuhan masyarakat internasional.

Karena itu, dalam KTT Belt and Road Initiative, Luhut menjelaskan Indonesia akan mengalokasikan empat koridor untuk proyek BRI. Diantaranya ada di Sumatra Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Pulau Bali.

"Jumlah total populasi keempat provinsi ini diatas 30 juta orang. Kecuali untuk Bali, ketiga provinsi tersebut memiliki angka kemiskinan sekitar 7% hingga 9%," ujar Luhut dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (25/4/2019).

Baca Juga:

• Rizal Ramli: Target Ekonomi 2020 Sangat Mengecewakan
• Susi Arahkan Bisnis Perikanan pada Industri Produktif
• PLN Siap Hadapi Tantangan Kelistrikan di Era Industri 4.0

Luhut menegaskan proyek-proyek BRI harus berkontribusi dalam pengurangan tingkat kemiskinan di ketiga provinsi ini. Karena kebijakan-kebijakan pemerintah pada dasarnya adalah untuk mengurangi kemiskinan dan melindungi lingkungan hidup.

"Tolok ukur keberhasilannya adalah ketika ia dapat mengurangi tingkat kemiskinan dengan membuka peluang pekerja lokal," jelas dia.

Lebih lanjut, Luhut menjelaskan bahwa kerjasama ekonomi dengan negara lain, termasuk China adalah hal yang tidak bisa dihindari saat ini.

"Tidak ada wilayah yang dapat bertahan dengan menutup perbatasannya dari perdagangan. Indonesia percaya pada keterbukaan, pragmatisme, dan inovasi," pungkasnya.


Sumber : https://ekbis.sindonews.com/read/139...ive-1556230294

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Indonesia Siapkan Empat Koridor untuk Proyek Belt and Road Initiative

- Bank Indonesia Akan Perluas Layanan Sistem Kliring Nasional

- BI Siap Sediakan Pasokan Uang Kertas dan Logam untuk Lebaran