- Beranda
- Komunitas
- News
- SINDOnews.com
Tak Ingin Bom Sri Lanka Terulang, Kemenpora Ajak Pemuda Tangkal Radikalisme
TS
sindonews.com
Tak Ingin Bom Sri Lanka Terulang, Kemenpora Ajak Pemuda Tangkal Radikalisme

JAKARTA - Ledakan bom yang terjadi di Sri Lanka menimbulkan ratusan korban jiwa sia-sia. Sebelumnya, pembantaian sadis juga terjadi di New Zeland yang dipicu oleh pemahaman radikalisme.
Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Asrorun Niam Sholeh mengatakan, pemuda memiliki peran signifikan dalam menangkal tumbuh dan berkembangnya paham radikalisme.
Karena itu, Indonesia menginisiasi dialog kepemudaan antaragama sebagai bentuk komitmen menjaga perdamaian dan memperkuat budaya keberagaman bagi pemuda. "Kami ingin memperkuat relasi kepemudaan di ASEAN khususnya penguatan toleransi di kalangan pemuda agar menjadi penangkal tumbuhnya radikalisme atas nama agama, politik, ras atau apa saja yang didasari perbedaan," tutur Asrorun Niam Sholeh saat membuka acara Mid-Term Review Workshop of the ASEAN Work Plan on Youth di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Rabu (24/4) malam.
Baca Juga:
- Jokowi Unggul Sementara di Ibu Kota, Prabowo Semakin Kokoh di Banten
- Pakar IPB: Ada Kesalahan yang Sifatnya Tak Terstruktur, Sistematis dan Masif
- Menuju SDM Inovatif, Kreatif, dan Berdaya Saing Tinggi
Menurutnya, hal ini penting dan harus menjadi komitmen semua pihak. Seluruh perwakilan negara ASEAN hadir dalam pertemuan dan workshop yang merupakan program pendampingan kepemudaan antarnegara tersebut.
Dalam kesempatan itu, Niam yang juga menjabat Chairman ASEAN SOMY (Senior Officials Meeting on Youth, mengajak seluruh delegasi untuk mengucapkan bela sungkawa atas tragedi ekstrimisme atau kekerasan yang terjadi di Srilangka dan New Zeland. Semua peserta diminta untuk mendoakan agar peristiwa intoleransi yang berujung terorisme tidak terjadi lagi.
"Semoga ini yang terkahir. Kita berharap semua anak muda di dunia khususnya ASEAN harus memperkuat toleransi serta membiasakan menghargai perbedaan. Toleransi adalah kunci perdamaian," tuturnya.
Niam juga menegaskan bahwa fenomena radikalisme di kalangan pemuda dipicu oleh sentimen atau cara pandang tidak tepat yang mendasarkan atas ras, agama, politik yang tidak bisa menerima perbedaan satu dengan yang lainnya.
Untuk itu, seluruh negara ASEAN mengirimkan delegasi untuk melakukan evaluasi workshop program pendampingan kepemudaan antarnegara.
Delegasi diutus dari perwakilan kementerian bidang pemuda se-ASEAN. Selain di bidang toleransi dan deradikalisasi, juga ditekankan pendampingan wirausaha muda, kepedulian sosial dan kepemimpinan maupun peningkatan kualitas kompetensi di bidang teknologi sebagai prioritas kerja sama antarnegara.
Sumber : https://nasional.sindonews.com/read/...sme-1556166368
---
Kumpulan Berita Terkait :
-
Tak Ingin Bom Sri Lanka Terulang, Kemenpora Ajak Pemuda Tangkal Radikalisme-
BPN Klaim Kemenangan, PDIP Tantang Kubu 02 Datang ke Pusat Hitung 01-
Polisi Kembali Panggil Koordinator Juru Bicara Prabowo0
127
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan