- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
TKN Jokowi ke BPN soal Real Count: Kalau Benar Ada, Buka!


TS
TerlahirJelek
TKN Jokowi ke BPN soal Real Count: Kalau Benar Ada, Buka!

"Saya kira tidak perlu ditutup-tutupi. Kalau benar terjadi dan ada, ya buka saja. Kalau tidak mau membuka kita khawatir ternyata memang tidak ada," ujar Direktur Komunikasi Politik TKN, Usman Kansong, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2019).
Usman pun menyinggung metode real count yang dilakukan pihak BPN. Menurutnya, jika memang benar real count, BPN harusnya menggunakan C1 plano yang tidak hanya dari segelintir TPS.
"Kalau ada metodenya asal-asalan, seperti yang kita tunjukkan, cuma 2 TPS, 7 TPS. Kalau real count mestinya dari hasil C1 yang direkap dan ditabulasi. Kalau cuma 7 TPS bagaimana kita mau menyebut itu real count. Saya khawatir itu sebetulnya tidak ada real count," sebut Usman.
Jika pihak BPN melakukan real count secara tertutup karena takut intervensi hacker, menurut Usman, itu tidak tepat. Seharusnya BPN sudah mempersiapkan sistem penjaga.
"Kalau itu kan soal IT ya. Soal bagaimana kita melindungi sistem kita. Tidak ada kaitannya begitu kita buka kemudian ada orang yang mengganggu, misalkan hacker. Kalau hacker itu kan sebenernya bagaimana kita mem-protect saja," katanya.
Usman membandingkan real count BPN dengan TKN dan quick count lembaga survei yang dilakukan secara terbuka serta tidak ada masalah.
"Buktinya kami melakukan secara terbuka. KPU melakukan secara terbuka. Bahkan lembaga-lembaga yang melakukan quick count sudah membuka bagaimana metode mereka, bagaimana sistem mereka, apa sistem yang mereka pakai. Ternyata tidak ada masalah," imbuhnya.
Sebelumnya, anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon, mengatakan masalah keamanan menjadi alasan mengapa lokasi tabulasi penghitungan suara nomaden dan dirahasiakan. Namun, Fadli memastikan Kertanegara menjadi salah satu lokasi tabulasi.
"Ada, ada di beberapa tempat. Di Kertanegara ada, di DPP (DPP Partai Gerindra) ada pengumpulan-pengumpulan C1 dan bukti-bukti," ujar Fadli, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/4).
"Salah satu alasannya security karena itu berpindah-pindah," imbuhnya. (gbr/gbr)
Sumur : https://m.detik.com/news/berita/d-45...from=wpm_nhl_6
Barusan tadi nonton mata najwa, itu kubu 02 ngejawabnya muter2 soal RC mereka yg gak di publish dan pada keliatan bodohnya

Diubah oleh TerlahirJelek 24-04-2019 20:04
0
1.3K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan