JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2019 diproyeksikan berada pada tingkat yang rendah. World Economic Outlook (WEO) pada April 2019 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global kembali melambat ke tingkat 3,3%, lebih rendah dibandingkan proyeksi WEO bulan Januari 2019 sebesar 3,5%.

Dan untuk Indonesia, WEO memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% di tahun 2019 ini.

Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo, memperkirakan volume perdagangan global mengalami tekanan. Disebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China.

Baca Juga:

• Dampak Pemilu ke Pasar Modal Tidak Sekuat Pemilu Sebelumnya
• Sepanjang Bulan April, Rupiah Capai Rp14.061/USD
• Defisit APBN Hingga Maret 2019 Capai Rp102 Triliun

"Meskipun kondisi global kurang menguntungkan, Indonesia diharapkan mampu mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi dan infasi yang terkendali," ujar Mardiasmo di Jakarta, Senin (22/4/2019).

Harapan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi ini selaras dengan kinerja Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara. APBN 2019 hingga akhir Maret menunjukkan perkembangan yang baik. Buah dari komitmen Pemerintah yang terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan APBN.

"Pemerintah melakukan perbaikan pola belanja agar dapat lebih optimal menstimulasi perekonomian nasional. Penyerapan belanja negara menunjukkan kinerja yang semakin baik," katanya.


Sumber : https://ekbis.sindonews.com/read/139...5-2-1555945374

---

Kumpulan Berita Terkait :

- WEO Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sebesar 5,2%

- Pembuatan Perpres Mobil Listrik Lebih Susah Ketimbang Beli Mobil

- Surplus Neraca Perdagangan Dorong Arus Modal Masuk