- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bunga Kredit Diprediksi Naik, Apa Penyebabnya?


TS
sukhoivsf22
Bunga Kredit Diprediksi Naik, Apa Penyebabnya?
Senin, 22 Apr 2019 11:40 WIB
Sylke Febrina Laucereno - detikFinance

Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Survei perbankan Indonesia (SPI) kuartal I-2019 yang diterbitkan
Bank Indonesia (BI) memprediksi akan terjadi kenaikan suku bunga kredit konsumsi. Misalnya kredit kendaraan bermotor dan kredit modal kerja.
Kira-kira apa penyebab bunga kredit akan naik?
Ekonom INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara menjelaskan saat ini cost of fund bank atau biaya dana di bank terjadi peningkatan. Hal ini disebabkan oleh penyesuaian bunga acuan BI sejak 2018 lalu. Dia menyebutkan dalam setahun terakhir bunga acuan BI telah naik 1,75% atau 175 bps.
"Bank terpaksa harus menaikkan bunga simpanan di kisaran 150-175 basis poin. Nah efeknya juga pengaruh ke suku bunga kredit, bank juga perlu jaga net interest margin (NIM) agar laba tak tergerus," ujar Bhima saat dihubungi
detikFinance, Senin (22/4/2019).
Dia menyampaikan, bunga kredit yang disesuaikan biasanya lebih cepat ke kredit konsumsi. Hal ini karena kredit konsumsi memiliki risiko yang relatif tinggi. Dalam hal ini yang termasuk kredit konsumsi adalah kredit kendaraan bermotor (KKB), kredit pemilikan rumah (KPR), kredit pemilikan apartemen (KPA), kartu kredit hingga kredit tanpa agunan (KTA).
"Tipikal kredit ini (konsumsi) sangat sensitif terhadap siklus ekonomi, kita tahu bahwa ekonomi domestik tumbuh stagnan di 5-5,1%. Jika siklus ekonomi cenderung melambat, kredit konsumsi yang macet juga berisiko naik," jelas Bhima.
Sebagai langkah pencegahan, bank menaikkan bunga kredit konsumsi.
"Di tengah situasi saat ini, debitur dengan sejarah kredit yang buruk berlomba untuk mengajukan kredit, sementara debitur yang track record-nya bagus agak wait and see dan bank sangat berhati-hati," imbuh dia.
(kil/ara)
https://m.detik.com/finance/moneter/...pa-penyebabnya
Sylke Febrina Laucereno - detikFinance

Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Survei perbankan Indonesia (SPI) kuartal I-2019 yang diterbitkan
Bank Indonesia (BI) memprediksi akan terjadi kenaikan suku bunga kredit konsumsi. Misalnya kredit kendaraan bermotor dan kredit modal kerja.
Kira-kira apa penyebab bunga kredit akan naik?
Ekonom INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara menjelaskan saat ini cost of fund bank atau biaya dana di bank terjadi peningkatan. Hal ini disebabkan oleh penyesuaian bunga acuan BI sejak 2018 lalu. Dia menyebutkan dalam setahun terakhir bunga acuan BI telah naik 1,75% atau 175 bps.
"Bank terpaksa harus menaikkan bunga simpanan di kisaran 150-175 basis poin. Nah efeknya juga pengaruh ke suku bunga kredit, bank juga perlu jaga net interest margin (NIM) agar laba tak tergerus," ujar Bhima saat dihubungi
detikFinance, Senin (22/4/2019).
Dia menyampaikan, bunga kredit yang disesuaikan biasanya lebih cepat ke kredit konsumsi. Hal ini karena kredit konsumsi memiliki risiko yang relatif tinggi. Dalam hal ini yang termasuk kredit konsumsi adalah kredit kendaraan bermotor (KKB), kredit pemilikan rumah (KPR), kredit pemilikan apartemen (KPA), kartu kredit hingga kredit tanpa agunan (KTA).
"Tipikal kredit ini (konsumsi) sangat sensitif terhadap siklus ekonomi, kita tahu bahwa ekonomi domestik tumbuh stagnan di 5-5,1%. Jika siklus ekonomi cenderung melambat, kredit konsumsi yang macet juga berisiko naik," jelas Bhima.
Sebagai langkah pencegahan, bank menaikkan bunga kredit konsumsi.
"Di tengah situasi saat ini, debitur dengan sejarah kredit yang buruk berlomba untuk mengajukan kredit, sementara debitur yang track record-nya bagus agak wait and see dan bank sangat berhati-hati," imbuh dia.
(kil/ara)
https://m.detik.com/finance/moneter/...pa-penyebabnya


nona212 memberi reputasi
1
1.1K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan