Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, melontarkan pujian pada calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Ia memandang Prabowo sebagai orang yang mengutamakan pertimbangan nalar atau rasio.

“Saya kenal Pak Prabowo itu orang yang sangat rasional dan bisa diajak berpikir jernih. Jadi, dia bukan pemimpin yang tidak bisa diajak berpikir,” kata Luhut di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (22/4).

Luhut diutus Presiden Joko Widodo untuk berbicara dengan Prabowo Subianto. Rencananya pertemuan itu dilangsungkan pada Minggu (21/4) namun tidak jadi

“Bagaimanapun Pak Prabowo itu harus menjadi bagian sejarah dari Indonesia. Pak Prabowo itu kan seorang pemimpin juga. Beliau aset bangsa. Beliau patriot juga. Patriotismenya tidak bisa dimungkiri. Kepeduliannya terhadap republik ini juga tidak bisa dimungkiri. Sebenarnya saya mau bicara itu saja. Kalau yang lain-lain akan berkembang pembicaraan kami,” jelas Luhut.

Luhut menilai bahwa Prabowo perlu meninggalkan warisan bagi bangsa Indonesia dengan menghormati keputusan KPU (Komisi Pemilihan Umum). “Saya betul-betul ingin warisan (legacy) Pak Prabowo diingat di Indonesia sebagai pemimpin yang turut mematangkan demokrasi di Indonesia dan menghormati apa pun yang diputuskan oleh KPU,” tegas Luhut.

Apalagi pada era digital saat ini seluruh data tidak dapat dihilangkan atau muncul begitu saja. Menurut Luhut, semua menghormati demokrasi dan konstitusi negara.

“Kalau kita yang senior ini tidak menghormati, legacy kita apa? Itu saja. Saya juga mengimbau teman-teman atau tokoh-tokoh elite supaya jernih melihat agar tidak emosional, karena kita tidak bisa bohongi digital itu tidak bisa dibohongi. Siapa pun dia mengatakan begini begitu ‘at the end’ orang akan lihat data digital yang tidak bisa dibohongi,” kilahnya.

Namun Luhut tidak ingin menuding salah satu pihak yang memberikan informasi keliru kepada Prabowo. Ia pun tak mau menyalah-nyalahkan. Ia mengajak agar semua menahan diri dan tidak menyalah-nyalahkan.

Ia minta semua pihak menunggu hasil perhitungan KPU tanggal 22 Mei. Luhut berharap semua menghormati konstitusi karena hampir 30 negara lebih mengakui bahwa pilpres dan pileg ini dilakukan dengan jurdil. (AS)

https://indonesiainside.id/wah-luhut...-muji-prabowo/