stealth.modeAvatar border
TS
stealth.mode
Petisi Pidanakan KPU Curang Diteken 191.501 Orang

POJOKSATU.id, JAKARTA – Banyaknya kecurangan Pemilu 2019 yang diduga melibatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi sorotan publik.

Petugas KPU dituding curang, tidak profesional, memihak, dan diintervensi penguasa.

Proses pepenyelanggaraan Pemilu di berbagai daerah pun kacau-balau. Banyak surat suara tercoblos, surat suara dibakar caleg, hingga keterlambatan pengiriman logistik pemilu.

Bahkan di Sumatera Utara, Bupati Nias Selatan, Hilarius Duha menemukan 62 TPS yang menggunakan C-1 fotokopi. Hal itu ditemukan Hilarius saat melakukan sidak di gudang penyimpanan logistik KPU Nias Selatan.

Tak hanya itu, petugas entri data KPU juga salah menginput data di website resmi KPU. Petugas entri data keliru memasukkan data dari 9 daerah.

Celakanya, KPU justru sibuk mengurusi isu di media sosial yang dianggapnya hoax alias tidak benar. Beberapa laporan KPU telah direspon polisi.

Bahkan, sudah ada rakyat Indonesia yang ditangkap dan dipenjara gara-gara mengkritisi kinerja KPU dan menyebarkan berita hoax.

KPU menegaskan akan melaporkan semua akun penyebar hoax di media sosial karena dianggap sangat merugikan penyelenggara Pemilu.

Hal itu disesalkan banyak kalangan. Sebab, KPU sibuk mengurusi hoax, tetapi terkesan mengabaikan hal-hal substansial, seperti pelanggaran Pemilu.

Kondisi itu membuat sebagian publik sangat kecewa dengan kinerja KPU. Mereka pun membuat petisi yang meminta polisi menangkap anggota KPU curang.

Petisi berjudul “Pidanakan petugas KPU yang melakukan kecurangan” dibuat oleh Devi Nuraini Santi di laman change.orgpada Jumat, 19 April 2019.

Devi menyatakan, petisi dibuat untuk memberikan efek jera kepada orang-orang yang tidak memegang amanah yang diserahkan kepadanya dan berlaku curang.

“Sehingga Pemilu berikutnya tidak terjadi kecurangan lagi di Indonesia,” tulis Devi sebagai pengantar petisi.

Devi menargetkan 200.000 tanda tangan. Dan hanya dalam dua hari, petisi itu telah ditandatangani ribuan masyarakat Indonesia.

Pantauan pojoksatu.id pada Minggu (21/4) pukul 23.00 WIB, petisi itu telah diteken 191.501 orang.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyoroti banyaknya dugaan kecurangan Pemilu 2019 di sejumlah daerah. Ia menyebut Pemilu 2019 terburuk sepanjang sejarah RI.

Melalui akun Twitter pribadinya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menyatakan, kecurangan Pemilu 2019 dipertontonkan dengan telanjang hingga suara rakyat dimanupulasi.

“Kecurangan dipertontonkan dg telanjang. Demokrasi sdg dikebiri, suara rakyat dimanipulasi, kotak kardus penuh misteri, surat suara dicoblosi sendiri, cara menghitung diakali,” cuit Fadli Zon, Sabtu (20/4).

Orang dekat calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto itu menyatakan bahwa Pemilu 2019 merupakan Pemilu terburuk sepanjang sejarah.

“Inilah pemilu terburuk sepanjang sejarah RI,” tandas Fadli Zon di akun Twitter @fadlizon.

https://pojoksatu.id/news/berita-nas...191-501-orang/
0
2.8K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan