- Beranda
- Komunitas
- News
- SINDOnews.com
BlackRock: Tidak Ada Tanda-Tanda Resesi Global dalam 12 Bulan ke Depan


TS
sindonews.com
BlackRock: Tidak Ada Tanda-Tanda Resesi Global dalam 12 Bulan ke Depan

BERLIN - Perusahaan pengelola investasi dan perencana finansial asal Amerika Serikat (AS) BlackRock Inc menyatakan tidak ada tanda-tanda bahwa ekonomi global akan menuju resesi dalam 12 bulan ke depan. Kendati demikian, pengelola aset terbesar di dunia tersebut menilai ekonomi global tengah berada pada tahap akhir dari siklus pertumbuhan panjang.
Dalam tahap tersebut, BlackRock menilai bahwa penurunan pertumbuhan ekonomi menjadi lebih mungkin terjadi. "Saya tidak melihat tanda-tanda resesi global dalam 12 bulan mendatang," kata Kepala Eksekutif BlackRock Inc, Larry Fink seperti dikutip dari Reuters, Minggu (21/4/2019).
Fink menambahkan, bank-bank sentral di dunia telah melonggarkan kebijakan mereka di kuartal IV/2018 karena pertumbuhan yang lemah. Dalam hal ini, kata dia, ekonomi global dalam fase di mana segala sesuatu tidak besar, tetapi juga tidak buruk. "Kita secara alami berada dalam fase akhir dari siklus pertumbuhan ekonomi," tandasnya.
Baca Juga:
- Angkasa Pura II Raih Tiga Penghargaan Bergengsi Tingkat Asia Pasifik
- Hari Kartini, Pertamina Persembahkan Diskon Bright Gas Rp21.000
- Airlangga Proyeksikan Investasi Makanan dan Minuman Capai Rp63 Triliun
Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) telah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk 2019 dan menyatakan bahwa pertumbuhan bisa melambat lebih lanjut karena peramg dagang AS-China yang belum sepenuhnya terselesaikan dan risiko Inggris meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan (Brexit).
Pemberi pinjaman global ini juga mengatakan beberapa ekonomi utama, termasuk China dan Jerman, mungkin perlu mengambil tindakan jangka pendek untuk menopang pertumbuhan. Ditambahkan pula bahwa penurunan yang parah mungkin memerlukan langkah-langkah stimulus terkoordinasi.
Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz diberitakan telah mengesampingkan opsi mengambil utang baru untuk merangsang pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Dia meyakini, pemotongan pajak, investasi yang lebih tinggi dan pasar tenaga kerja yang solid akan terus memberikan dorongan pertumbuhan.
Sumber : https://ekbis.sindonews.com/read/139...pan-1555807607
---
Kumpulan Berita Terkait :
-

-

-

0
224
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan