Pemilu kali ini memang banyak sekali yang harus kita pilih, ada setidaknya 5 kertas suara yang harus kita #COBLOSsebagai tanda warga negara yang baik, menggunakan hak pilihnya. Setidaknya walopun beda pilihan, tapi kondisi masyarakat yang berbeda beda pilihan tetap kondusif, tak ada namanya konflik-konflik yang terjadi.

Jadi ane pribadi mulai mencoblos mulai pukul 09.15 setidaknya butuh waktu 30 menit menunggu antrian dan sempat ane tinggal untuk nongkrong di warung kopi.

Daerah ane ini berada di Kabupaten Kebumen, Kecamatan Padureso, Desa Merden. Ane mencoblos di TPS 1, tak lain ane mencoblos di kantor kelurahan. Ada 4 bilik suara, setidaknya mempermudah proses antrian. Ibu-ibu duduk di tempat yang sudah ditetapkan, sambil menunggu sedikit lama, ane liat petugas di TPS sibuk dengan tugasnya masing-masing.

Nama Ane di panggil 3 kali

Ya setelah ane tinggalin TPS buat ke warkop, ane titipin undangan ke petugas, liat antrian masih banyak, ane tinggal sebentar sekitar 30 menit, nama ane dipanggil hingga 3 kali, beruntung ada nyokap ane ngasih massage via WhatsApp. Lanjut ane menuju ke TPS, siap buat nyoblos dong!

Sedikit nunggu, nama ane akhirnya di role di belakang lagi, antrian ane terpaksa diambil yang dah nunggu. Hemmm.....ya udah memang ane harus nunggu juga. Setelah 15 menit ane menunggu, untuk nyoblos tibalah nama ane dipanggil, yap ane isi daftar hadir dan tanda tangan, lanjut ane dapat 5 kertas suara. Jelaslah suara ane ini adalah suara Tuhan! Jadi yang golpot gimana dong ?

Nah kalo dipikir, hari ini agak lucu juga, sehabis ane nyoblos, baliklah ane ke tempat warkop tempat ane nongkrong, ehh....banyak teman-temen ane pendukung paslon beda dengan ane, ya ane tetep supel dan oke ane berbaur mencairkan suasana.

Perhitungan Suara Berjalan Kondusif

Hasil perhitungan suara dimulai pada pukul 13.00 berjalan seperti biasanya berjalan kondusif, walopun tak banyak warga sekitar antusias menonton. Wajar saja, lamanya menunggu, dan karena lelah dengan kegiatan hari ini, dan juga saat ane berada di TPS kondisi hujan pula.




Sampai pukul 15.00 ane masih mantengin kegiatan perhitungan suara, dan masih sangat banyak suara yang belum dihitung.

Hasil Perhitungan Suara
Berdasarkan hasil perhitungan manual dan hanya untuk TPS01, tidak lain TPS tempat ane mencoblos, selisih kemenangan petahana dengan penantang hanya 2 suara, untungnya baik masing-masing pendukung tak ada yang nonton, bisa-bisa ramai dan riuh melihat persaingan perolehan suara. Untuk jumlah perolehan suara untuk calon legislatif dan DPD, memang ane gak terlalu fokus, kenapa karena ane hanya tau setidaknya untuk Capres-cawapres, DPR-Kab, DPR-Provinsi, DPR-RI, DPD. Dari urutan yang ane paham cuma poin 1 dan 2 saja yang ane kenal latar belakang calonnya.

Kesimpulan
Saya harus akui, kegiatan pemilu serentak dengan 5 kertas suara membuat penyelenggaraan pemilu menjadi lebih rumit, banyak hal yang menjadi permasalahan, yaitu lemahnya pengawasan terhadap pelanggaran pemilu. Di desa ane ada 7 TPS, salah satu TPS hingga hari pencoblosan, aparat ikut turun melakukan money politik, ada tentara dan polisi. Lantas apakah tindakan ane? Diam lah GanSis, ane gak berani banyak melakukan tindakan mencurigakan, nanti ane dikira panwas, memang sempat oknum Koramil bertanya apakah ane ini petugas KPU atau Bawaslu, begitu takutnya ada ane ditempat nongkorng di warkop.

Apapun hasilnya kemarin ane akui money politik tak berpengaruh besar terhadap perolehan suara, kebiasaan masyarakat di daerah ane ini terima uangnya, jangan coblos partainya. Agak lucu juga jargon itu, walopun ane sempat menemui beberapa serangan fajar dilakukan oknum-oknum yang ingin merusak pemilu. Ane gak tau isi amplopnya, karena ane gak pernah dapat "wuwuran" karena ane dah punya pilihan pribadi. Alhamdulillah ane telah melaksanakan mandat konstitusi.