Pagi hari menjelang, beberapa helai pakaian berwarna putih untuk kemeja dan celana panjang sudah saya siapkan malam sebelumnya. Tepat jam 07.00saya langsung berangkat ke TPS ( Tempat Pemungutan Suara ) biasa waktu saya mencoblos calon yang sama pada tahun 2014 lalu. Berbincang sebentar dengan orang - orang yang telah hadir dan memiliki antusias mumpuni seperti saya, saya - pun berbicara sedikit tentang calon - calon legislatif yang terpampang di media majalah dinding, dan tentunya tanpa perlu memberi bumbu - bumbu provokasi untuk memilih salah satunya. 

Sangat disayang, habis kira - kira 20 menitan saya melihat calon yang terpampang, tidak ada yang mampu menarik perhatian, bahkan untuk calon legislatif yang akan duduk di DPR - RI . Memang saya memiliki calon idealis sendiri yang sulit untuk di - ubah, dari jauh - jauh hari saya sudah menetapkan 2 nama terpilih untuk saya coblos nanti ( M.S dan R.D.P ). Tak ada 2 nama yang saya incar, mata saya langsung menuju ke daftar calon legislatif dari partai hijau tua nan religius ( pengusung presiden ke - 4 Indonesia ), tapi tetap saja tidak saya dapatkan nama yang bisa menggetarkan hati saya untuk memilihnya. Setelah saya pikir - pikir, daripada tidak memilih, lebih baik saya vote beberapa saja dari partai baru yang jargonnya sih " Anti Korupsi " dan image - nya lekat dengan kaum milenials yang cerdas, kritis, serta idealis. Tanpa tedeng aling - aling, saya beri partai ini 3 dari 5 suara yang ada pada saya ( 1 calon legislatif yang bermarga sama seperti saya, dan 2 lainnya karena ia seorang perempuan, entah karena saya merasa perempuan seharusnya di beri kesempatan lebih untuk bersuara dan menduduki posisi penting di pemerintahan ).

Selesai mencoblos, lalu berbincang sejenak dengan para konstituen lainnya yang ada disitu, saya - pun harus segera pulang, karena sudah di tunggu oleh keluarga dari ibu saya, untuk merayakan hari ulang tahun adik sepupu saya yang paling muda. Oh ya, hampir saya lupa memberi credits, bahwa di TPS ( Tempat Pemungutan Suara ) saya biasanya setelah pencoblosan kita bisa meminta segelas kopi manis segar dan semangkuk bakso yang nikmat tanpa harus membayar rupiah sepeser - pun lho. Sesi pemilu tahun ini bagi saya memang cukup menyenangkan. : )