JAKARTA - Pemilihan umum (pemilu) serentak 2019 pada hari ini akan segera berakhir. Di penghujung hari, pesta demokrasi ini akan menentukan presiden dan wakil presiden baru untuk periode 2019-2024.

Ekonom Indef Bhima Yudisthira mengatakan, pemimpin negara yang terpilih tak bisa santai karena banyak pekerjaan di sektor ekonomi yang perlu dibenahi. Bhima mengatakan, ada tiga masalah utama yang perlu diperbaiki untuk mendongkrak kinerja ekonomi Indonesia.

"Masalah yang paling urgent untuk ekonomi Indonesia saat ini adalah memperbaiki kinerja sektor manufaktur, karena industri manufaktur adalah penopang dalam struktur ekonomi agar lebih kuat," ujar Bhima saat dihubungi SINDONews, di Jakarta, Rabu (17/4/2019).

Baca Juga:

• Lima Menteri Ekonomi Kabinet Kerja Ikut Mencoblos, Dimana Saja?
• Kementan Inisiasi Kebun Buah Komersial di Lahan Perhutani
• Akuisisi Bank Permata Sejalan dengan Single Presence Policy

Selanjutnya, sambung dia, presiden dan wakil presiden terpilih harus membenahi devisa hasil ekspor. Mneurut dia, devisa hasil ekspor masih banyak yang tidak masuk ke Indonesia.

"Ini juga yang harus jadi perhatian khusus, yaitu devisa hasil ekspor yang masih banyak di luar, itu perlu kita perbaiki kinerjanya. Devisa kita banyak, tapi tidak masuk ke sini," jelasnya.

Pekerjaan rumah ketiga, lanjut Bhima adalah mengenai ketahanan pangan. Hal itu menurutnya perlu menjadi fokus utama guna meningkatkan kesejahteraa masyarakat Indonesia. "Ketahanan pangan juga harus diperbaiki sehingga para petani juga sejahtera," tandasnya.


Sumber : https://ekbis.sindonews.com/read/139...lih-1555479185

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Ini 3 PR Ekonomi yang Harus Segera Dibenahi Presiden Terpilih

- Jack Ma Dikecam Gara-Gara Dukung Budaya Kerja Kontroversial 996

- Didukung Aturan Baru, Membeli Rumah Semakin Mudah