- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mutilasi Blitar, Dampak Perilaku Menyimpang


TS
surabayainside
Mutilasi Blitar, Dampak Perilaku Menyimpang

Tingkah laku seksual ialah semua perilaku yang didorong oleh keinginan seksual. Tingkah laku seksual menyelimpang ialah semua bentuk penyimpangan atau kelainan dalam tujuan sampai aksi seksual.
Bentuk tingkah laku seksual berbagai macam. Dari mulai perasaan tertarik, sampai terjadi dalam perilaku. Object seksualnya dapat berbentuk orang lainnya, diri pribadi, ataupun object impian. Bila obyeknya sama-sama type, penyimpangan tingkah laku seksual ini dimaksud homoseksual. Bila sama-sama lelaki, dimaksud gay. Jika sama-sama wanita, dimaksud lesbian.
Situasi tingkah laku seksual menyelimpang ini pasti mempunyai resiko. Tidak hanya rentannya penyebaran penyakit seksual (termasuk juga AIDS), ada juga resiko kriminil. Di Brazil, ada 387 pembunuhan berkaitan tingkah laku seksial menyelimpang pada 2017 –meningkat 30% dibandingkan pada 2016.
Bila di Brazil sejumlah besar masalah lebih dilandasi pada kedengkian oleh pihak lainnya, Surabmasalah pembunuhan di Blitar bisa saja dilandasi tingkah laku seksual menyelimpang oleh pihak mereka sendiri.
Hasil dari penyelidikan polisi, berlangsung hubungan seks sama-sama type pada Budi Hartanto pelatih tari masyarakat Kediri dengan Aris Sugianto pemilik warung masyarakat Blitar. Budi pada akhirnya meninggal dalam situasi badan termutilasi. Terduga pelakunya ialah Aris serta Aziz.
Jalinan pada Budi serta Aris, menurut hasil kontrol polisi, bermula dari perjumpaan di aplikasi Hornet. Perjumpaan melalui aplikasi untuk golongan gay itu pada akhirnya bersambung ke jalinan fisik lebih dekat.
“Kedaunya pacar sama-sama type. Semenjak perjumpaan, kedua-duanya telah 3x lakukan jalinan tubuh,” papar Wakapolda Jawa timur, Brigjen Pol Toni Harmanto, Senin (15/4).
Dia menjelaskan, sesudah korban serta terduga berhubungan seks jadi Aris tetap memberi uang pada Budi. “Nah, saat insiden, korban pun meminta uang. Tetapi tidak dikasih,” sambungnya.
Direskrimum Polda Jawa timur, Kombes Pol Gupuh Setiono, merinci tiga jalinan tubuh awal mulanya dikerjakan di dalam rumah Aris di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. Jalinan tubuh paling akhir dikerjakan di warung punya Aris di Jalan Surya, Desa , Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri. “Kejadian paling akhir itu pada 2 April 2019,” terangnya.
Sesudah terkait tubuh, Aris tidak memberi uang. Hal tersebut membuat Budi geram serta memaki Aris. Terjadi pertikaian yang menyertakan Aziz. Pertikaian mulut berbuntut ke pemakaian parang. Budi selesai dengan badan terluka serta kepala terpenggal. Mayatnya dimasukkan ke koper serta dibuang ke sungai. Kepalanya dibuang ke lain tempat. surabayainside
0
1.1K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan