riandyogaAvatar border
TS
riandyoga
Gak Usah Banyak Teori, Pilih Saja
Gak Usah Banyak Teori, Pilih Saja

Hai GanSis, 17 April semakin dekat. Hayoo.. Uda nentuin siapa yang mau dipilih jadi presiden? Jokowi atau Prabowo? Gak perlu dijawab disini kok. Suarakan saja suara GanSis semua di kotak suara pada TPS 17 April 2019. Awas aja kalau sampai golput, tak sambit bata MAU!!

Eh, kok jadi ngegas ya. Ini sih karena gregetan saya melihat semakin dekat hari pencoblosan pemilu 2019, kok makin banyak narasi atau ajakan untuk golput. Enggak tahu apa biaya pemilu itu besar sekali. Terus kamu mau golput gitu aja...

Setelah memantau dan mengamati. Saya temukan berbagai narasi, teori, opini, pembenaran, serta pembelaan dari orang-orang yang memilih golput sebagai jalan ninjanya.

Macem-macem. Ada yang cukup masuk akal dan ada juga yang untuk dicari pembenarannya juga susah. Ya gitu, sama seperti kalau kita mutuskan untuk pilih Jokowi atau Prabowo, masing-masing punya alasan. Begitupun dengan golput. Bahkan golput ini kalau saya nilai terlalu banyak teori yang untuk menentukan antara dua pilihan saja susah.

Misalnya para golput sering bilang, antara kedua paslon capres-cawapres gak ada yang pantas buat dipilih. Entah katanya 01 masih banyak kekurangannya, 02 gak bisa ngasih solusi yang kongkrit.

Ada juga yang memilih golput karena sudah kapok ikut pemilu dari tahun ke tahun, hidupnya gak ada perkembangan.

Kemudian ada yang gak mau nyoblos karena uda muak melihat suasana politik yang gaduh mulu. Nah untuk alasan yang satu ini menurut saya paling susah diterima. Akan dibahas duluan.

Namun sebelumnya GanSis perlu tahu, terjadi golput secara garis besar karena pilihan politik dan faktor teknis. Tidak terdaftar di DPT, tidak punya KTP-el, pemilih pindah dan lain sebagainya.

Kalau golput karena masalah teknis tentu penyelesaiannya juga secara teknis. Sementara kalau golputnya karena pilihan dan sikap politik. Ini yang susah. Disinilah peran bagi kita yang sudah menentukkan untuk menyoblos 17 April nanti, harus aktif membujuk saudara-saudari kita diluar sana untuk mengurungkan niatnya golput.

Beruntung KasKus Kreator membuat event menulis bertema ajakan betapa pentingnya menggunakan hak suara pada pemilu 2019 pada 17 Aprilnanti.

Semoga GanSis yang masih berada diambang ke-golput-an, bisa tergerak hatinya untuk memilih. Karena memilih itu penting.

Lihat rekam jejak para calon pemimpin

Quote:


Ini respon lanjutan saya dari alasan yang dipakai orang-orang untuk pembenaran golput.

"Maleslah nyoblos, politik gaduh gini terus" hmm....

Helloow... Jangan gitu dong. Jangan menilai paslon hanya pada yang terlihat di masa kampanye. Namun nilailah paslon capres-cawapres lewat rekam jejak kebelakang. Begitupun dengan caleg DPR, DPRD kota/provisi dan DPD, dilihat juga rekam jejaknya.

Saat ini jejak digital mudah untuk di telusuri. Rekam jejak seseorang juga bisa di lihat lewat internet dan buku.

Jangan hanya melihat paslon capres-cawapres dimasa kampanye saja. Lihat rekam jejak kebelakang. Seperti apa kinerja dan prestasinya. Kemudian dari itu dapat dilihat gambaran seperti apa kepemimpinannya lima tahun kedepan.

Bila kita hanya menilai capres-cawapres hanya di masa kampanye saja. Ditakutkan informasi yang didapat tidak akurat. Kita tahu sendiri, saat kampanye lebih banyak gimmick, hoax, fitnah dan ujaran kebencian.

Pemilu untuk kepentingan bersama


Quote:


Agak naif memang mengatakan pemilu untuk kepentingan bersama. Sementara kalau kita lihat yang kebanyakan selama ini, rakyat memilih orang saat pemilu -- lalu dilupakan. Wajar banyak orang yang merasa kapok dengan pemilu.

Ada yang bilang, sudah bolak-balik ikut pemilu tapi hidup tetap gini-gini aja.

Justru karena itulah diadakan pemilu. Bila tidak puas dengan pemerintahan termasuk didalamnya eksekutif dan legislatif. Maka lewat jalur pemilu rakyat bisa menentukkan. Begitupun sebaiknya.

Meskipun masyarakat tidak perlu berlebihan dan terlalu menggantungkan harapan pada hasil dari pemilu. Sebuah kekeliruan bila hari ini kita ikut pemilu, lantas serta merta mengharapkan hidup sejahtera. Sementara kita sendiri tidak berjuang untuk diri sendiri.

Namun betapa tidak puasnya kita pada pilihan Capres-cawapres yang ada. Bukan berarti menjadi alasan untuk golput. Memilih di pemilu 2019 itu penting. Jangan sampai jumlah golput lebih banyak dibanding jumlah pemilih.

Karena pengalaman di daerah saya, Sumatera Utara. Pilgubsu 2013 lalu tingkat partisipasi pemilih hanya 48,50 persen, dengan demikian angka yang tidak ikut memilih atau golput mencapai 51,50 persen. Hasilnya gubernur yang terpilih saat itu terlibat korupsi. Korupsi!!!

Memang bukan berarti pemimpin yang dihasilkan dari pemilu dimana jumlah golput lebih dominan lantas korupsi. Namun dengan banyaknya angka golput. Sedikit banyaknya mengurangi kualitas pemilu itu sendiri. Termasuk juga output dari hasil pemilu.

Hal ini menjadi gambaran ataupun pengingat bagi kita semua betapa pentingnya menggunakan hak suara pada pemilu 2019. Berapapun banyaknya jumlah golput, tidak akan pernah dianggap. Menjadi rugi bila nanti ada pihak yang menang Pemilu 2019. Sementara jumlah golput lebih dominan. Rasanya seperti memberi tiket gratis menuju kekuasaan, bila banyak diantara kita yang golput.

Siapapun pemimpin terpilih 01 atau 02. Bila jumlah golput lebih dominan, sama-sama merugikan pemerintah yang akan datang. Yaitu berkurangnya legitimasi Pemilu dan hasil Pemilu. Meskipun hasil pemilunya dapat dikatakan legalitasnya terjamin.

Hitungannya begini. Bila ada 100 pemilih. 50 pemilih memutuskan golput. Maka bila jumlah paslon hanya ada dua. Dengan mendapat 26 suara saja sudah memenangkan salah satu calon. Sah memang. Namun legitimasinya kurang. Karena tidak didukung mayoritas pemilik suara.

Tentunya kita semua pengen pemerintahan yang kuat. Tidak gampang digoyah. Maka dengan menggunakan hak suara agan & aganwati semua. Menjadi sumbangan berarti untuk pemerintah yang kuat dan berdaulat. Karena kita semua pemilih berdaulat.

Penting untuk dirimu sendiri

Quote:


Sekarang kita gak usahlah bahas politiknya. Pentingnya memilih dalam pemilu 2019 ini bukan sekedar urusannya politik, pemerintah dan negara. Pikirin saja dulu dampaknya pada dirimu.

Tanpa disadari. Dengan memilih, kita jadi belajar gimana rasanya mengambil sikap yang teguh. Tentunya menjadi lebih bertanggung jawab atas pilihan yang sudah dipilih.

Termasuk dalam hal pemilih pemimpin. Jangan hanya kitanya aja yang suka mengkritik pemerintah. Namun saat kondisi pemilihan seperti sekarang, hak suaranya malah disiasiakan. Kan jadi percuma.

Seperti dalam hal bermasyarakat. Jangan jadi orang yang kalau diajak bermusyawarah ogah-ogahan. Namun dikemudian hari protes.

Jadi poinnya disini ialah berani menentukan sikap. Sekalipun pilihannya bukan yang terbaik. Namun setidaknya GanSis sudah menentukkan pilihan.

Intinya dalam pemilu ini melatih kita untuk bersikap. Para paslon capres-cawapres sudah menyelesaikan masa kampanye semalam. Berbagai tawaran visi misi sudah tersampaikan. Tinggal sekarang kita yang menentukkan pilihan, ya minimal yang paling mendekati keinginan kita.

Sekalipun gak ada paslon yang srek dihati. Setidaknya kita sudah menunjukan sikap. Percuma kalau golput. Dengan alasan ini itu, pakai segala macam teori. Tokh kalau golput, suara kamu gak akan berpengaruh.

Jadi kamu masih mau golput? Terserah kamu mau pilih 01 atau 02. Terserah kamu mau pakai teori apapun saat menentukan pilihan. Pokoknya jangan golput. Semakin banyak partisipasi pemilih dalam pemilu. Semakin baik dan kuat pemerintah yang dihasilkan dari pemilu secara legitimasi. Jadi jangan banyak cerita dan teori macem-macem untuk golput. Ini bukan cuma untukmu sendiri. Tapi untuk satu negara ini. Menentukkan pemerintah lima tahun kedepan. Akan ditentukkan pada pemilu 2019 serentak Rabu 17 April nanti. Ayo nyoblos!!!

Oleh Rianda Prayoga. Binjai, 15 April 2019.

Spoiler for sumber & referensi:
Diubah oleh riandyoga 15-04-2019 07:13
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
305
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan