arief7681Avatar border
TS
arief7681
SUMPAH MATI !! INI KISAH PACARAN JARAK JAUH YANG MENYEDIHKAN






KISAH PACARAN JARAK JAUH YANG MENYEDIHKAN
by Wandikbo Bael in CerpenCurhatObrolan
Sebuah kisah yang menceritakan berdasarkan kisah nyata. pacaran jarak jauh yang begitu jauh, melewati beribu-ribu kepulauan. Kisah ini diambil berdasarkan pengalaman seseorang. Sebelum berceritera, pemosting ingin Anda memaklumi saja dari tiap kisahnya karena ya begitulah akhirnya.

SESEORANG YANG NAMANYA ELBA DAN INI KISAHNYA, DIAMBIL BERDASARKAN DALAM CATATAN HARINYA.
Ketika itu Elba semester empat di salah satu perguruan tinggi di kota Malang Jawa Timur, Elba praktek kerja lapangan di provinsi Papua Barat di kota Nabire, Elba dan temanya yang namanya Anggrek beristrahat seperti biasanya sehabis kerja tepat pukul 11.40 WIT.
Saat mereka berdua santai dengan keistrahatan mereka, teman Elba Anggrek ini menerima telepon masuk melalui selulernya, yang adalah dari kekasihnya, namanya Mawar, Mawar yang waktu itu masih duduk di bangku SMA kelas I, salah satu sekolah di kota Nabire. Elba duduk mendengar percakapan mereka yang lagi sedang berbincang lewat seluler.
Entah kenapa, begitu saja Elba ingin bertanya kepada tamanya yang sedang asyik nelpon itu, kata Elba, hai teman bolehkah saya bertanya kepada Mawar untuk mengajak Teman-temanya berkenalan kepada saya? Tanpa berpikir panjang si Anggrekpun menegur kepada cewenya itu dan menyatakan bahwa ada teman praktek saya yang ingin berkenalan dengan Teman-temanmu, jika ada yang masih jomblo? Lalu dijawab pula oleh Mawar, o ia ada teman saya banyak, yang kamu maksud yang mana namanya? Elbapun bermunculan ide untuk menjawab pertanyaanya, Elba menjawab sok-sok tahu, katanya, temanmu yang imut manis itu, apakah ada sekarang bersamamu? Jawab Mawar, o ia ada maksud kamu apakah Bunga? langsung dijawab oleh Anggrek tanpa berpikir-pikir panjang, o ia itu dia Bunga menjawabnya sok kenal sama si Bunga ini, lalu Mawar menjawab oke baiklah saya akan mencoba kenalkan ke temanmu itu, maksudnya kepada si Elba.
Beberapa jam kemudian Mawar menelpon dan berkata kepada Anggrek cowonya, bahwa katakan sama temanmu itu, bahwa temanku si Bunga menyatakan boleh.
Akhirnya hasil tebak-tebakan tadi jadilah kabar gembira bagi Elba. Sore harinya Elba mendapatkan nomor ponselnya si Bunga, Elbapun mulai mengirim pesan, surat menurat singkat alias SMSan. Akhirnya Bungapun tergoda rayuan si Elba, Bunga menerima tawaran Elba untuk menjadi kekasihnya.
Selama Elba berada di kota nabire; Saat-saat ketika Elba peraktek, Elbapun mengajaknya untuk sering bertemu denganya, pertemuan mereka sebanyak dua kali. Pertemuan pertama mereka bertemu didepan jalan kios tua samping tempat peraktek mereka, Bungapun mengajak Mawar, Disiang itu tepat pukul 10.
Tak disangka, ternyata Bunga dan Mawar membolos sekolah hanya untuk bertemu Elba dan si Anggrek, Elba dan Anggrekpun berkemas keluar, dari seharusnya masih jam kerja, hanya untuk melengkapi pertemuan itu.
Elba dan Anggrek berniat hanya untuk memberitahukan bahwa sebenarnya mereka masih kerja dan bisakah Bunga dan Mawar untuk menunggu, artinya bertemu sejam kemudian sehabis jam peraktek, Mawar dan Bungapun menjawab baiklah kami akan menunggu.
Akhirnya selesailah, sejam itupun berlalu walaupun terasa lama, Elba dan Anggrek tergesah-gesah menemui Bunga dan Mawar yang sedang menunggu. Merekapun bertemu, duduk disamping sebuah pondok kios tua kecil, kios tua kecil itulah jadi saksi awal pertemuan bagi Elba dan Bunga.
Diawal pertemuan itu memang Malu-malu kucing, sangat malu dan berperasaan tinngi pula, seperti teganggang listrik hehe, Elba dan Bunga duduk berjauhan, Tiba-tiba saja Mawar menegur, menggapa kamu tidak saling sapa saja dan duduk berdekatan? Elba dan Bunga hanya bertatap muka dan senyum manis, menjelang beberapa menit kemudian perasaan Elba dan Bunga setengah tenang dan sedikit berani untuk berbincang, lalu Elba beranikan diri duduk disampingnya dan mengajaknya berkenalan tentang antara si dia dan Elba.
Tak terasa waktu begitu cepat rasanya, sudah sore hari, merekapun sepakat untuk pulang ke rumah. Dalam perjalanan pulang hati Elba sangat penuh gembira, mungkin karena perdana pertemuan mereka, Bunga Benar-benar manis dan imut tak percaya rasanya, sesampai dirumah Elba membayangkan, berpikir terus-menerus dan terbawa ketiduran pulas sampai dipagi hari.
Di pagi harinya Bunga memulai mengingatkan Elba untuk bangun, dan jangan lupa ke tempat peraktek dan sarapan ya sayang? mulai romantis. Elbapun membalasnya ia sayang, hati-hati juga yea jika ke sekolah? SMSan.
Waktu praktek Elba sudah tiga bulan lamanya, saatnya Elba dan teman lainnya meninggalkan kota kenangan dalam hidup Elba, dan Elba akhirnya kembali ke kota Malang untuk melanjutkan aktivitas perkuliahnya.
Ketika Elba di malang Elba dan Bunga saling mengingatkan agar hubungan mereka tetap terjaga dan tetap terus berlanjut, meskipun jarak mereka sangat berjauhan memyeberangi beribu-ribu kepulauan.
Hal tak terbayangkanpun terjadi, nomor selulernya si Bunga tidak aktif, Elba terus mencoba menghubunginya tetap saja nomornya tidak aktif selama setahun lamanya. Mau berkata apa, Elba hanya pasra saja dan masih berharap bisa mendapatkannya kembali lagi untuk kelanjutan hubungan mereka.
Disore hari yang indah bersama angin yang malang menyapu menyentuh hati di kota Malang, Elba bersama temanya pergi ke salah satu tempat terbaik yang adalah (Warkop) Warung Kopi, bersantai menikmati secangkir kopi hitam bersama sahabatnya itu. Disaat bersantai itu tak habis terpikirkan oleh Elba jikalau ada sebuah pesan masuk di selulernya, dengan nomor tanpa nama menyapa “Selamat malam apa kabar?” Elba pun membalas “Selamat malam juga dengan siapa?” Saya dengan Bunga, apakah kamu dengan Elba? Ia benar saya Elba, dengan perasaan tidak begitu yakin jika dia adalah Bunga pujaan hati itu kembali lagi? Bungapun menjawab ia ini Bunga yang kamu kenal.
Denyutan hatipun meningkat ketika itu, Elba diantara yakin dan tidak, Elba menyapa dengan perasaan senang juga masih terbawa kecewa, sudah lama tak ada kabar, ceritakan kisahmu selama ini, saya selalu berharap hubungan kami tetap berlanjut, lalu dari siapa kamu mendapatkan lagi nomor saya? Jawabnya, maaf ya sebelumnya selama ini saya kehilangan seluler saya dan nomormu, saya tak ingat lagi.
Elbapun selalu berharap selama ini bisa mendapatkan nomor si Bunga untuk kelanjutan seperti sebelumnya, Bunga menjawab teman peraktek kamu dulu itu telah memberiku no selulermu dan senang rasanya bisa terhubung lagi hubungan kami telah kembali. Elba menjawab, baiklah sayang terimakasih ya sudah mendapatkan nomor saya dan sudah menghubungi saya? Jawab Bunga, ia sayang tidak perlu berterimakasih saya sudah bersalah menghilangkan seluler saya. Elbapun jadi senang ketika Bunga berkata demikaian dan Elbapun membalas terimakasih sayang. Lalu hubungan mereka berlajut lagi sesampai ketika Elba Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan ini masih dalam hubungan jarak jauh.
Kali kedua. Hal tak terdugapun terjadi lagi dalam hubungan mereka Elba dan Bunga ini. Disebabkan Bunga sudah memiliki pujaan hati lain di kota yang sama bersamanya, sementara Elba masih berharap dikota rantauan kota studinya.
Elba mencoba menghubunginya, nomor si Bunga sudah tak dapat dihubungi, dan itu Elba tak percaya. Dengan perasaan yang tidak terulang lagi seperti yang diawal cerita tadi dan Elba terus-menerus mengirim pesan singkat dan menelponpun tidak terbalaskan. Ya Elba pasra lagi merasa kehilangan dia yang kedua kalinya dan itu terjadi selama setahun, dan akhirnya Benar-benar terjadilah walupun sulit dipercaya.
Elba kesal membiarkanya biarlah terjadi, yang pastinya Elba sangat putus asa dan penuh rasa kehilangan, kesedihan selalu menghantuinya ketika itu.
Elbapun melangkah memulai dengan aktivitas kampusnya. Dan akhirnya Elba lulus skripsi, sebulan lagi Elba akan wisudah, rasanya bahagia dan berfokus dengan perkuliahan di kampusnya.
Sebelum sebulan lagi wisudah Elba berkunjung ke kelurganya di kota Surabaya. Ketika Elba bersama keluarganya di kota Surabaya selama sehari, Elbapun bertemu dengan teman baru namanya Mambruk, Mambruk yang adalah sebagai Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Papua untuk di kota Surabaya (IPMAPA Surabaya) ketika itu.
Ternayata teman barunya itu berasal dari kota Nabire, kota dimana awal Elba bertemu Bunga, dan ternyata salah satu dari keluarganya Bunga. Elbapun mengajak untuk bercerita dan bertanya penuh harap semoga dia mengenal Bunga.
Maaf jika saya lancang kawan, apakah kamu mengenal ada seorang cewe yang namanya Bunga dari kota Nabire juga? Dijawabnya, kamu tidak salah bertanya, benar dia adalah adik saya kami sekelurga juga, apakah kamu mengenalnya? Ia sobat dia adalah pacar saya namun kami kehilangan kontak selama ini sudah setahun, mungkin saja dia memiliki pacar baru sobat kata Elba.
Mambruk, baiklah sobat saya mencoba untuk mendapatkan nomornya. Ketika itu Mambruk menelpon ke Adik-adiknya selain Bunga di Jayapura untuk mengecek keberadaanya. Akhirnya benar, saat itu Bunga berada bersama mereka, Mambruk mengajak adiknya untuk berbicara dengan Bunga, lalu Mambruk bertanya kepada Bunga apakah Bunga mengenal teman saya yang namanya Elba? Bunga sangat terkejut dan penuh berperasaan, Elba siapa? Mambruk bukankah kamu tidak mengenalnya Elba di kota Malang? Bunga ow ia saya mengenalnya. Namun Bunga tidak terbuka soal mengatakan bahwa Elba adalah pacarnya setahun yang lalu, bisa saja takut karena Mambruk adalah kakaknya. Bungapun bertanya kepada Mambruk, apakah kamu juga mengenal Elba dan sejak kapan? Mambruk, saya mengenalnya baru satu jam yang lalu dan sekarang Elba lagi bersama saya. Bunga meminta agar memberikan selulernya kepada Elba. Dan Elba mengambilnya untuk melanjutkan percakapan itu; Bunga, apakah kamu benaran Elba? Ia ini saya apakah kamu ingat saya? Bunga ia saya selalu ingat kamu, dan Elba menjawab terimakasih masih mengingat saya, apa sebab sudah setahun kedua kalinya nomor seluler kamu tak dapat dihubungi lagi? Jawabnya, yang sama seperti diawal Maaf Elba saya kehilangan seluler saya lagi.
Baiklah Bunga, saya tidak akan berkata banyak jika kamu masih mencintai saya dan lupakan saja yang sudah terjadi.
Dan Elba memulai memberitahu tentang aktivitas perkuliahanya bahwa Elba akan wisudah sebulan lagi dan akan pulang untuk memulai awal yang baru bersama selama hidup mereka berdua, Bunga tarik napas dan bertanya apakah benar? Ia benar kamu percayakan? Bunga ia percaya dan senang mendengar kabar baru ini semoga kita bisa bersama terus untuk kali ini.
Dengan penuh harap Elba kembali ke malang untuk mempersiapkan acara wisudahnya yang tersisa waktu dua minggu lagi.
Sehari tiba di kota Malang, ada kabar baru bahwa Elba disuruh ke Papua dalam waktu tiga hari saja untuk berada disana, keesokan harinya Elba berangkat ke Papua untuk urusan organisasi mahasiswa dari salah satu kabupaten di Papua. Tiga harinya sudah terlewati, kesempatan Elba lagi di Papua tepatnya di kota Jayapura, Elba menempatkan diri untuk bertemu dengan Bunga alias pacar yang penuh tanya itu.
Akhirnya beberapa kali mereka sering bertemu dan Elbapun memberikan kado yang dibawanya untuknya sebagai tanda cintanya, meskipun kadonya terlihat tidak begitu mahal alias murahan namun cintanya tidak seperti terlihat pada kado itu. Untuk menyatakan bahwa Bunga adalah pacarnya dan Elbapun memperkenalkan kepada keluarganya dan menceritakan jikalau Bunga adalah cewe yang dimaksud atau dia adalah pacarnya, dengan rasa penuh tanya keluarganyapun memaklumi saja hubungan mereka.
Namun, kini mulai tercium tanda dia tidak sepenuh hati mencintai Elba, Akhir-akhirnya dari semua selama tiga tahun mereka menjalin hubungan jarak jauh.
Keanehanpun terasa terlihat pada si Bunga, ketika Elba ingin bertemu dengannya dia tidak ada waktu sedikitpun untuk bertemu, dan banyak alasan, Elbapun mengertikan hal itu karena Elba terlalu mencintainya. Sebabnya Elba selalu menurutinya dengan sepenuh hati. selama beberapa waktu mereka bertemu Bungalah yang mengatur waktu untuk Pertemuan-pertemuan kecil mereka itu, itupun ketika Bunga merasa aman keluar dari sarangnya.
Waktupun terasa cepat, waktu di Jayapura sudah habis sesuai ketentuan dan akhirnya Elba kembali ke Malang untuk mengikuti acara wisudahnya, disisa waktu tinggal seminggu lagi dan Elba memulai mempersiapkan dirinya untuk persiapan wisudah.
Akhirnya tibalah saatnya Elba untuk wisudah, dan nyatanya selesai sudah Elba diwisudahkan dari kampusnya atau jadi alumni.
Seminggu selesai wisudah Elba di malang dan saatnya Elba mempersiapkan dirinya untuk pulang ke Papua untuk memulai awal yang baru dengan mencari pekerjaan juga mencoba melamar si Bunga yang belum sepenuh hati mencintai Elba namun Elba hanya ingin mencobanya lagi.
Tibalah Elba di Papua di kota tercinta Jayapura, setelah beberapa hari disana Elba mengajak Bunga untuk bertemu membicarakan masa depan dan hubungan mereka kejenjang yang serius, namun tak terbayangkan sulit juga untuk dipercaya sebab si Bunga itu tak serius menanggapinya dengan alasan yang tidak masuk akal bagi Elba, Elba merasa dipermainkan, aneh dengan keanehan Bunga. Seperti halnya kejadian- kejadian aneh pada dirinya seperti tidak dapat dihubungi selama dua kali terjadi dalam dua Tahun itu. Dan ketika ingin bertemu, dia pula yang menentukan waktu kosongnya, dan Elba selalu mendengarkanya dan ingatan Elba selalu ingin bersama dia, wajahnya selalu menempel di pikiranya dan selalu melamun kepadanya hanya memikirkan. Elba mengirim pesan/SMS terus-terusan sesampai pulsapun terkuras habis tak terasa, rugipun tak terpikirkan, lucunya tanpa Bunga membalas pesan-pesanya, disaat Elba menelpon dia tidak menjawab, sering mematikan begitu saja. Keadaan Elbapun semakin aneh, hampir ingin bunuh diri terasa, karena memikirkan dia dan karena tidak merespon lagi hubungan mereka. Nyatanya si Bungalah yang aneh seharusnya, Elba tak habis berpikir dengan tingkahnya belakangan selama tiga tahun menjalin hubungan mereka ini.
Dengan keanehan Bunga dari pandangan Elba, semakin Bunga menjauh darinya, Elbapun memutuskan untuk mencari tahu apa yang terjadi padanya hingga Bunga bertingka seperti itu. Elba memulainya dan banyak yang diketahuinya dari si Bunga ini.
Bahwa hal yang pertama ketahuinya adalah Bunga sudah menikah setahun yang lalu dan mendapatkan kesempatan bersama pujaan hatinya untuk kuliah di kota Jayapura. Ternyata Elba tertipu, selama Elba menjalin hubungan dengan Bunga saat di malang yang pertama setelah selama setahun tak dapat dihubungi yang memyebabkan karena Bunga lagi mempersiapkan diri untuk menikah. Kedua kalinya setelah setahun tak dapat dihubungi yang menyebabkan karena setahun dengan kekasihnya mempersiapkan diri kuliah di kota Jayapura. Dan saat di Jayapura itulah Elba mendapatkanya lagi melalu temanya Mambruk di Surabaya itu dan memutuskan hubungan mereka untuk terus berlanjut dan Elba sering bertemu dengan Bunga di Jayapura. Dan ketika itu Bungalah yang mengatur waktu untuk mereka bertemu yang menyebabkan adalah sebab dia tinggal bersama pujaan hatinya sekota, dan yang pastinya Bunga takut jika kekasihnya mengetahui dan dari keluarga si Bunga juga mestinya.
Ketika Elba pulang dari Malang, Bunga hanya ingin mejadikan Elba sebagai kekasih gelap dari kekasih sahnya. Dan Elba memutuskan tidak lagi harus mendapatkannya walaupun Elba sangat mencintainya, selama tiga tahun Elba hanya berharap kepadanya namun dia tidak memikir hal yang sama dengan Elba.
Akibat pacaran jarak jauh, yang musti tak harus dipercaya, karena kita tidak bisa mengetahui aktivitas masing-masing. Misalnya yang dekat sekota saja bisa terjadi, apa lagi yang berjauhan dan itu sangat sulit dipercaya sepenuh hati mestinya
.
Sebuah kisah yang tak pernah Elba melupakan dalam hidupnya, karena Elba masih mencintainya sampai saat ini. Dan ini harus menjadi hal yang pertama dan yang terakhir terjadi dalam hidupnya. Kata catatan harinya.

THE END

Untuk kamu Bunga kau adalah sayangku selama tiga tahun yang berlalu,,, namun Tuhan bilang kamu bukanlah jodohku dan saya selalu mencintaimu. Tuhan bersamamu dan bahagia selalu.


sumber : https://wandikbobael.wordpress.com/
1
1.8K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan