Kaskus

Entertainment

kelilipan.durenAvatar border
TS
kelilipan.duren
#JusticeForAudrey, antara Out of Proportion dan kelalaian kita
#JusticeForAudrey, antara Out of Proportion dan kelalaian kita


Tagar #JusticeForAudrey meramaikan jagat twitter. Yang secara singkatnya, ane ketahui bahwa anak perempuan dibawah umur bernama Audrey (14) seorang siswi SMP mendapatkan bullying dari 12 orang anak SMA. Waktu pertama kali membaca beritanyanya dari salah satu media online, ane terkejut. Bukan karena korban dan pelakunya masih dibawah umur, mengingat masa sekolah ane juga keras, jadi perempuan "labrak" perempuan bukan hal yang aneh. Bukan juga motifnya, karena masalah Asmara karena itu juga sering ane lihat. Tetapi Bullying ini digambarkan begitu "barbar" sehingga ane pribadi harus hati-hati menentukan sikap.

Tidak lama, kasus ini jadi perbincangan ditempat ane bekerja. Terjadi Diskusi yang cukup dalam mengenai "apa yang sebenarnya terjadi" dan "mengapa", hanya cukup 2 jam berdiskusi sudah bisa menemukan konklusi bahwa kasus ini Out Of Proportion dan lahir akibat kelalaian kita.

Sebelum yang membaca antipati sama ane (dan mungkin rekan-rekan kerja ane) mari kita bahas satu persatu.

Motif Kita Bersimpati kepada yang diBully
Ada satu hal yang menarik ketika ane membaca kesimpulan, statement, pembelaan serta simpati dari masyarakat kepada nona Audrey ini. Ketiga hal tersebut berasal dari embedding.

Quote:


Tanpa mengesampingkan simpati kepada Audrey atas kekerasan yang dialaminya. Selama ini, mengenai kasus Audrey. kita dicekoki bahwa seorang anak kecil diperlakukan secara barbar oleh 12 orang dibawah umur diperparah dengan kondisi abuse of power dimana orangtua pelaku memiliki power yang bisa anda cari informasinya dimedia massa. Tapi, bagi ane pribadi hanya membutuhkan satu informasi yang ane lihat untuk menjaga kehati-hatian ane dalam bersikap. Lucunya, yang ane lihat pertama kali adalah seorang anak kecil yang sudah mewarnai rambutnya. IMHO, bagi ane dan pendidik lainnya, seorang anak usia sekolah itu tidak diperbolehkan mewarnai rambut apapun alasannya. bukan karena bentuk perilakunya, tapi juga motifnya. Sehingga membuat ane harus bersikap netral.

Spoiler for SS:



Kemudian, informasi yang ane ketahui selanjutnya dan menguatkan sikap ane adalah penemuan akun Audrey dengan ucapan-ucapan toxic. Hal ini sangat berhubungan sekali dengan motif terjadinya bullying yang mana sebelumnya terjadi cekcok (remaja) yang sudah menjalar jauh. Yang dari asalnya (katanya) motif asmara, sampai menghubungkan dengan orangtua.

Spoiler for ss:



Perlu kita ketahui, bahwasannya homo sapiens meskipun memiliki konsep Humankind, Human Beings. Tetap saja kita tidak tahu bagaimana orang merespon perbuatan kita. Apapun itu bentuknya karena kita masih kingdom animalia emoticon-Big Grin. Perilaku kita bisa saja mengubah kekerasan yang tidak terencana menjadi kekerasan terkoordinasi. Mungkin itu cukup untuk menjawab kenapa bisa nona Audrey dibully, meskipun jika ane ditanya, apakah pantas? tentu tidak. Yaudah hidup bisa semau gue, oke? ya tentu tidak.

 Play the Victim Role
Sudah menjadi tren bahwa Masyarakat kita itu hobi banget yang namanya Playing Victim.
sehingga sudah menjalar lebih dari yang dianggap lumrah. Somehow, orang yang memiliki nasib yang sama akibat melakukan kesalahan yang sama juga akan membela orang yang "tertindas" . Bahkan  kalau kita amati, mereka akan sangat keras membela. Karena jika orang yang "tertindas" tersebut dimaafkan, maka tindakan pembela yang juga pernah melakukan kesalahan yang sama juga akan dimaafkan dan dianggap lumrah. Inilah mengapa kita harus netral apalagi jika menyangkut kasus kriminal yang dilakukan oleh remaja. Kebijaksanaan dan Penalaran harus diutamakan, kita tidak bisa melihat kasus ini dengan Cherry Picking. Mengingat jika motifnya benar dan kita memaksakan bahwa pelaku harus dihukum sesuai KUHP, kemungkinan besar kita juga harus menerima nona Audrey ini juga dihukum apabila kesalahan nya telah terbukti.

Preventif
Mungkin ini kata klise yang sering ente baca, dimanapun ente berada.
Tapi hal tersebut benar adanya. Masyarakat kita terutama generasi Y dan eldernyagenerasi Z terbilang lalai dalam melaksanakan tugasnya untuk menanam norma dan nilai sosial digenerasi muda. Hal ini imbas dari pilihan hidup "over-privacy" dan "hidup masing-masing" sehingga memiliki sikap tidak tepat saat bersimpati maupun berempati kepada orang lain. Generasi ini ketika berubah menjadi netizen pun melakukan hal yang sama. Seakan menunggu kesalahan yang viral, kemudian ngebodoh2in pelaku yang juga masih dibawah umur, lalu hilang. emoticon-Cape deeehh
ingat, jangan sampe ente melakukan Two Wrong Make it Right, Karena itu bukti kita cacat berfikir

Quote:

jadi gak ada bedanya perudung ketiga pelaku kepada para pelaku. cuman bedanya dikamuflase sebagai sanksi sosial emoticon-Cape deeehh

Seorang anak mendapatkan pendidikan moral dan nilai yang sangat baik justru dari masyarakat, mengingat rasa penasaran mereka begitu besar untuk melihat. Pentingnya pendidikan anak untuk menjamin kenyamanan pergaulan anak dan teman sebayanya, Pentingnya Kontrol dan Pengendalian Sosial, agar kita menjadi contoh bagi para generasi muda.
Bukannya buka aib di thread twitter tanpa ada keterangan jangan contoh gue. Karena anda masih merasa benar atas kesalahan anda.
Akhir kata, Sikap kita untuk nona Audrey pribadi, dan juga yang senasib karena perilakunya. Bukan hanya simpati yang kita berikan tetapi juga harus dibimbing mana benar masa salah dan tentu semua perbuatan pasti akan ada akibatnya. Agar kelak kita tidak melahirnya generasi Drama Queen yang lebih parah dari generasi kita.

Best Regards emoticon-coffee
Jangan lupa tinggalin pemikiran mu dibawah untuk #MenolakDiam emoticon-Request

saus sambel
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_fallacies

https://today.line.me/id/pc/article/...ersalah-vnw3n8
Diubah oleh kelilipan.duren 12-04-2019 16:33
0
638
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan