Kaskus

News

indonesiaupdateAvatar border
TS
indonesiaupdate
KSP dan OASE KK Kampanye Bersama Cegah Stunting di Sumbar
KSP dan OASE KK Kampanye Bersama Cegah Stunting di Sumbar

JPP, PASAMAN - Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK) Bidang II Kesehatan Keluarga melakukan kunjungan kerja dalam rangka seminar Pencegahan Stunting (dibaca Stanting) di Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Hadir pada kunjungan ini antara lain Ibu I Gusti Ayu Bintang Puspayoga (Pendamping Menteri Koperasi dan UKM), Ibu Sri Mega Darmi Sandjojo (Pendamping Menteri Desa dan PDTT), dan Ibu Kartika Nurani Basuki (Pendamping Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).

Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Kementerian Desa, OASE dan Kantor Staf Presiden.

Kabupaten Pasaman merupakan salah satu dari 160 kabupaten/kota prioritas intervensi pencegahan stunting pada tahun 2019. Berdasarkan riset kesehatan dasar tahun 2013 prevalensi stunting balita di Kabupaten Pasaman sebesar 55,2 persen.

Seminar yang berlangsung di GOR Tuanku Rao Nagari Pauh berfokus pada pelatihan pencegahan stunting untuk peserta yang terdiri dari kader posyandu, guru PAUD, pengurus PKK, Wali Nagari dan Camat. Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden Brian Sri Prahastuti hadir sebagai narasumber pada acara ini.

“Stunting merupakan kondisi penghambatan pertumbuhan anak pada 1000 hari pertama kehidupan yang berakibat pada perkembangan otak anak tidak optimal,” paparnya.

Walaupun demikian, Brian mengatakan bahwa anak yang mengalami stunting bukan berarti anak bodoh atau keterbelakangan mental. Seminar ini menekankan pada penjelasan tentang apa dan penyebab stunting, serta dampaknya pada masa depan anak dan bangsa.

Pada sesi tanya jawab, salah seorang peserta bertanya mengapa Stunting baru terjadi sekarang? Dengan tegas Brian menyapaikan bahwa stunting sebenarnya telah menjadi masalah sejak puluhan tahun yang lalu, tapi memang terabaikan karena masih ada masalah urgen lain yang lebih prioritas, misalnya tingginya angka kematian ibu dan anak.

Perhatian Besar Pemerintahan Jokowi

Seiring dengan pembangunan infrastruktur yang luar biasa, Pemerintah Indonesia juga memberikan perhatian pada pembangunan SDM. Ir Joko Widodo adalah presiden pertama di Indonesia yang mengakui stunting sebagai masalah dan upaya pencegahan stunting sebagai prioritas nasional.

Komitmen pemerintah pusat terbukti dengan terpenuhinya 5% APBN untuk kesehatan, penggunaan Dana Desa untuk mendukung pemecahan masalah stunting. Bahkan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunasi (BPNT) juga berkontribusi secara tidak langsung pada upaya pencegahan stunting atau yang dikenal dengan istilah intervensi sensitif.

Saat ini banyak pihak yang berbicara tentang stunting tapi pemahaman masyarakat dan pengambil kebijakan di daerah mengenai pencegahan stunting masih terbatas. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas peserta tentang cara mencegah stunting sesuai peran masing-masing pihak terutama di desa. Peserta sangat antusias bertanya tentang stunting dan pola makan gizi seimbang.

Kunjungan kerja OASE-KK Bidang II dimulai dengan edukasi dan promosi mengenai cuci tangan pakai sabun (CTPS) di PAUD Khairunnisa. Tiga pendamping menteri ini disambut hangat oleh para peserta dengan alunan lagu selamat datang. Ibu Bintang Puspayoga sebagai ketua bidang II OASE-KK menyampaikan tentang perlunya pemeriksaan IVA test bagi perempuan sudah menikah, sebagai upaya deteksi dini kanker leher rahim serta promosi CTPS dengan panduan video CTPS dari OASE-KK.

Bintang Puspayoga menyampaikan bahwa OASE –KK yang digagas Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ibu Wakil Presiden Mufidah Jusuf Kala serta disepakati oleh para pendamping menteri Kabinet Kerja turut mendukung dan berperan dalam mensukseskan program Kabinet Kerja, yang tentunya sesuai dengan kapasitas sebagai para pendamping.

OASE-KK merupakan wadah untuk jejaring komunikasi dan koordinasi seluruh anggotanya untuk melakukan serangkaian aktivitas yang berguna bagi masyarakat luas. Dalam kaitan hal tersebut, bidang II OASE-KK mempunyai program sosialisasi IVA test, promosi CTPS dan edukasi pencegahan stunting.

Dalam kesempatan ini, Ibu-ibu OASE-KK Bidang II sempat melakukan beberapa tanya jawab dengan peserta mengenai pencegahan stunting. Tidak jarang peserta menjawab pertanyaan dengan cara yang jenaka sehingga mengundang gelak tawa peserta lainnya maupun Ibu-Ibu OASE-KK.

Ibu Kartika Nurani Basuki memberikan pesan pada peserta bahwa, “Buang air besar harus dilakukan di jamban sehat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan yang lebih penting adalah untuk menghindari kecacingan dan mencegah stunting”.

Ibu Sri Mega Darmi Sandjojo menyampaikan tentang Posyandu sebagai garda terdepan Cegah Stunting sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, serta optimalisasi lima layanan posyandu, yaitu 1) pendaftaran, 2) penimbangan, 3) pencatatan, 4) edukasi, dan 5) layanan kesehatan dan gizi. Pada kesempatan ini, OASE-KK menyerahkan timbangan bayi kepada ketua TP PKK Kabupaten Pasasaman Ny. Mira Atos Pratama sebagai simbol pentingnya memantau tumbuh kembang baduta secara rutin agar bisa segera diantispasi jika terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan.

Bupati Pasaman, Yusuf Lubis, menyampaikan apresiasi kepada Kantor Staf Presiden, OASE-KK, dan Kementerian Desa PDTT atas kegiatan sosialisasi ini. mengingat bahwa Kabupaten Pasaman termasuk cukup sulit dijangkau karena jalan yang berkelok-kelok dan membutuhkan waktu hingga 5.5 jam perjalanan darat dari Kota Padang.

Akan tetapi, Bupati Pasaman optimis pada upaya pencegahan stunting di daerahnya. Bupati Pasaman berpesan pada seluruh peserta “Kepada seluruh kader posyandu, PKK, dan Wali Nagari, mari kita terus aktifkan dan perbaiki posyandu agar di kemudian hari lahir pemimpin-pemimpin bangsa dan orang-orang hebat dari Pasaman”.

Kedeputian III Kantor Staf Presiden mendorong pemimpin daerah mendeklarasikan dukungan dan komitmennya untuk mencegah stunting. Kegiatan ini dimulai sejak Kampanye Nasional Pencegahan Stunting di Jakarta pada September 2018 yang dilanjutkan dengan kampanye pencegahan stunting tingkat Provinsi dan Kabupaten di beberapa daerah.

Kegiatan-kegiatan ini dilakukan untuk mendukung penurunan prevalensi stunting. Pada tahun 2018 prevalensi stunting balita adalah 30,8%, yang artinya telah menurun 6,4% dibandingkan dengan prevalensi stunting pada tahun 2013 yaitu 37,2% menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).

Walaupun angka ini masih di atas rekomendasi WHO sebesar 20%, tetapi menjadi salah satu keberhasilan Pemerintah, karena artinya lebih dari 1,7 juta balita terbebaskan dari stunting dalam kurun waktu lima tahun terkahir.

Artinya, strategi penurunan stunting sudah benar, akan tetapi memerlukan upaya lebih keras untuk percepatan penurunan prevalensi stunting melalui kolaborasi lintas institusi Pemerintahan, dunia usaha dunia industri (DUDI), dan juga organisasi masyarakat sipil. (ksp/nbh)


Sumber : https://jpp.go.id/humaniora/kesehata...ting-di-sumbar

---

Kumpulan Berita Terkait HUMANIORA :

- KSP dan OASE KK Kampanye Bersama Cegah Stunting di Sumbar Isu AKI, Stunting, Penyakit tidak Menular Jadi Tantangan Pembangunan Kesehatan ke Depan

- KSP dan OASE KK Kampanye Bersama Cegah Stunting di Sumbar Kemenhub Dukung Kampanye Keselamatan Berkendara Bagi Milenial

- KSP dan OASE KK Kampanye Bersama Cegah Stunting di Sumbar Dukung SPAK, Menag: Ini Strategis Cegah Korupsi

0
148
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan