Sebagai orang desa, melihat perpolitikan saat ini rasanya riuh dan membosankan, antar tetangga tak bertegur sapa, antar sodara bermusuhan, dan fenomena-fenomena aneh lainya di pilpres 2019 ini, menurut pandangan saya dari desa nun jauh disana fenomena politik saat ini lucu dan wagu.
Berikut ulasan menurut pakar politik yang wagu.
1. Dari segi HAM menurut pandangan saya Pak De Gagal, seperti yg sudah dilewati 4,5th kasus HAM menguap, bahkan kabinet kerja dan sekeliling pakde banyak yg diisukan terlibat HAM, bahkan penanganan kasus Novel Baswedan sangat lamban dengan waktu yg lebih dari dua tahun belum terkuak siapa penyiram dan dalang penyiram air keras, kalopun memilih prabowo apakah kasus HAM di masa lalu akan terkuak, mengingat isu nya beliau juga terlibat.
2. Dari segi ekonomi menurut pandangan saya pakde berhasil, karena dengan ekonomi global yang tidak menentu indonesia bisa stabil dan bertumbuh 5%, dan terbukti beberapa negara tidak mampu menyesuaikan dengan kebijakan ekonomi global, argentina, turki, dan venzuela krisis. Negativenya pencapaian ini jauh dari janji kampanye 2014 dan tidak equivalen dengan jurus ekonomi jilid 1-2 dst. Prabowo belum terbukti meskipun ada tokoh ekonom rizal ramli dan pengusaha SU nyatanya sampai saat ini kebijakan ekonomi 02 saat ini belum dibeberkan, apakah ini belajar dari kampanye pak de yg terkesan menggampangkan.
3. Dari segi sosial politik, keberhasilan pak de adalah membubarkan idiologi khilafah yg  membahayakan NKRI, disisi lain pak de gagal merangkul elit politik dan tidak bisa mengontrol lingkungan disekitarnya yg jenderung membalas kritikan pedas dengan kritikan pedas pula, sehingga muncul kubu dan parahnya menjalar ke masyarakat sipil, identitas agama semakin meruncing, bahkan muncul evolusi dari manusia ke kecebong dan kampret.