- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Milenial Kok Golput! Ayo Nyoblos GanSis!


TS
stomsa
Milenial Kok Golput! Ayo Nyoblos GanSis!

Hai GanSis sekalian! Jumpa lagi dengan TS "stomsa" di thread anti golput. Udah banyak thread kreator lainnya yang mengajak kita semua untuk tidak "Golput".
Sebelum masuk kepembahasan mengenai milenial, kita bahas sedikit mengenai golput.
Nah apa sih golput itu? Disana sini kita ngomong golput tapi tidak tau seluk beluk golput itu sendiri. Jadi kata golput itu sendiri muncul saat menjelang pemilu pertama di era orde baru yaitu pada tanggal 5 Juli 1971. Jadi pada saat itu golput merupakan suatu gerakan protes mahasiswa yang menganjurkan agar datang ke TPS dan menusuk kertas putih diluar gambar parpol peserta pemilu sehingga mengakibatkan suaranya tidak sah atau tidak masuk hitungan.

Nah! Pada tanggal 17 nanti kita akan mengadakan pesta demokrasi alias pemilu untuk menentukan siapa yang akan memimpin kita dimasa yang akan datang. Menurut survei yang yang dilakukan, dari seluruh jumlah pemilih di Indonesia ternyata 4o persen didominasi oleh pemilih yang masih muda alias pemilih milenial.
Artinya generasi milenial sangat berperan penting dalam kemajuan bangsa ini kedepannya.

Namun sayangnya, menurut survei pemilu yang dilakukan, jumlah milenial yang golput diprediksi diatas 40 persen
. Para milenial cenderung apatis dan tidak peduli isu politik dinegara ini.
Monica selaku CEO Jeune & Raccord Communication mengatakan sebesar 51,8 persen pemilih milenial dari 65,4 persen yang tidak peduli isu politik merasa tidak perlu datang ke TPS. Kemudian, sebesar 30,8 persen pemilih milenial dari 32,5 persen yang aktif mengikuti isu politik merasa tidak perlu datang ke TPS.
Para Mahasiswa berbagai kampus juga mendeklarasikan dirinya sebagai golput beberapa waktu silam
.

Oleh karena itu kita sebagai generasi milenial seharusnya turut serta berperan aktif untuk membuat Indonesia yang lebih baik dengan cara menggunakan hak pilih kita. Dengan menjadi golput kita secara tidak langsung sudah merugikan diri sendiri. Bayangkan saja, jika kita memilih jadi golput, kita tidak ikut berperan dalam menentukan nasib masa depan bangsa lima tahun kedepan. Sudah seharusnya kita menghilangkan sikap apatis terhadap politik. Lebih baik kita ikut berperan aktif dalam melihat rekam jejak calon pemimpin sehingga kita dapat menentukan siapa yang terbaik yang akan memimpin bangsa ini
kedepannya.
Selain itu, dengan menjadi golput, kita secara tidak langsung memberikan kesempatan bagi oknum untuk melakukan kecurangan dalam pemilu. Anggaran yang telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk pemilu jadi terbuang sia-sia apabila kita memutuskan untuk golput.
Golput bukanlah solusi untuk menjawab persoalan-persoalan bangsa ini. Mari kita menggunakan hak pilih kita masing-masing. Siapapun yang akan memenangkan pemilu mendatang, ia akan menjadi pemimpin kita dimasa yang akan datang dan diharapkan dapat membawa perubahan yang baik bagi bangsa Indonesia. "Ayo Memilih".
Sebelum masuk kepembahasan mengenai milenial, kita bahas sedikit mengenai golput.
Nah apa sih golput itu? Disana sini kita ngomong golput tapi tidak tau seluk beluk golput itu sendiri. Jadi kata golput itu sendiri muncul saat menjelang pemilu pertama di era orde baru yaitu pada tanggal 5 Juli 1971. Jadi pada saat itu golput merupakan suatu gerakan protes mahasiswa yang menganjurkan agar datang ke TPS dan menusuk kertas putih diluar gambar parpol peserta pemilu sehingga mengakibatkan suaranya tidak sah atau tidak masuk hitungan.

Nah! Pada tanggal 17 nanti kita akan mengadakan pesta demokrasi alias pemilu untuk menentukan siapa yang akan memimpin kita dimasa yang akan datang. Menurut survei yang yang dilakukan, dari seluruh jumlah pemilih di Indonesia ternyata 4o persen didominasi oleh pemilih yang masih muda alias pemilih milenial.


Namun sayangnya, menurut survei pemilu yang dilakukan, jumlah milenial yang golput diprediksi diatas 40 persen

Monica selaku CEO Jeune & Raccord Communication mengatakan sebesar 51,8 persen pemilih milenial dari 65,4 persen yang tidak peduli isu politik merasa tidak perlu datang ke TPS. Kemudian, sebesar 30,8 persen pemilih milenial dari 32,5 persen yang aktif mengikuti isu politik merasa tidak perlu datang ke TPS.
Para Mahasiswa berbagai kampus juga mendeklarasikan dirinya sebagai golput beberapa waktu silam


Oleh karena itu kita sebagai generasi milenial seharusnya turut serta berperan aktif untuk membuat Indonesia yang lebih baik dengan cara menggunakan hak pilih kita. Dengan menjadi golput kita secara tidak langsung sudah merugikan diri sendiri. Bayangkan saja, jika kita memilih jadi golput, kita tidak ikut berperan dalam menentukan nasib masa depan bangsa lima tahun kedepan. Sudah seharusnya kita menghilangkan sikap apatis terhadap politik. Lebih baik kita ikut berperan aktif dalam melihat rekam jejak calon pemimpin sehingga kita dapat menentukan siapa yang terbaik yang akan memimpin bangsa ini
kedepannya.
Selain itu, dengan menjadi golput, kita secara tidak langsung memberikan kesempatan bagi oknum untuk melakukan kecurangan dalam pemilu. Anggaran yang telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk pemilu jadi terbuang sia-sia apabila kita memutuskan untuk golput.
Golput bukanlah solusi untuk menjawab persoalan-persoalan bangsa ini. Mari kita menggunakan hak pilih kita masing-masing. Siapapun yang akan memenangkan pemilu mendatang, ia akan menjadi pemimpin kita dimasa yang akan datang dan diharapkan dapat membawa perubahan yang baik bagi bangsa Indonesia. "Ayo Memilih".
Spoiler for Ref:


anasabila memberi reputasi
1
813
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan