Alkisah, hiduplah seorang remaja yang baru saja menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya. Ia dihadapkan pada dua pilihan, mau lanjut bekerja atau kuliah. Tapi dia tidak kunjung memilih.

Hingga tiba saat bapaknya bertanya, "Nak, kamu kan sudah lulus sekolah menengah. Sekarang kamu ingin kerja atau lanjut kuliah?"

Si anak menjawab, "Terserah, Pak ..."

Sang bapak yang tua dan lelah, namun pengertian dan sabar, coba merayu si anak agar ia memikirkan baik-baik pilihan masa depannya. "Nanti kalo kamu ditanya orang, 'Kok nggak kuliah, juga nggak kerja?' kamu mau jawab apa?"

Alih-alih menjawab dengan lagunyaSteven & Coconut Treez, si anak hanya diam seribu bahasa.

Sang bapak kemudian membatin, "Mungkin anakku perlu waktu sejenak untuk menentukan pilihannya."



Satu tahun berlalu dan si anak, yang sudah jadi pengangguran selama 12 bulan, ternyata belum menentukan pilihan hidupnya. Tidak bekerja, tidak kuliah, dan masih menumpang orang tua. Tiap ditanya mau kerja atau kuliah dia cuma bilang, "terserah".

Si anak pun menganggur dan masih akan terus begitu entah sampai kapan. Karena tidak berani menerima konsekuensi dari pilihan yang sudah disiapkan untuknya.

"Kalau dipaksa suruh kerja, males-malesan. Dipaksa kuliah, juga males-malesan. Nanti alasannya, 'Ini bukan kemauanku'."

"Kuliah enggan, kerja pun tak mau. Lha terus maumu itu apa to? Le, tole ...", kata sang bapak sambil mengusap ubun-ubun anaknya.

"Terserah!"