- Beranda
- Komunitas
- Female
- Wedding & Family
Setitik Nila Dalam Belanga Susu Pernikahan


TS
I.W.a.K
Setitik Nila Dalam Belanga Susu Pernikahan

Ada pertemuan pasti ada perpisahan, lalu dalam hubungan pernikahan perpisahan seperti apa yang seharusnya? Maut atau kematian seharusnya hanya itu yang boleh menjadi penyebab. Tapi pada kenyataaannya maut bukanlah menjadi satu - satu alasan.
Jika pada kesempatan yang lalu sempat saya jabarkan nikmatnya menikah maka kali ini berbeda, saya ingin sharing hal - hal apa saja itu yang sebenarnya hanya bagaikan setitik nila tapi mampu membuat sebelanga susu dalam pernikahan harus diganti karena rusak.
PIHAK KETIGA

Selingkuhan? bukan itu, selingkuh bukanlah setitik nila tapi badai besar sekalipun bisa reda tapi tak ada yang bisa menjamin badai tak akan datang lagi. Pihak ketiga disini maksud saya adalah orang tua ataupun keluarga dekat. Mereka pasti ingin yang tebaik buat kita, maksud mereka benar tapi terkadang ada cara mereka yang keliru tak bisa menahan diri, lupa batasan sehingga masuk terlalu jauh kedalam kehidupan rumah tangga kita.
Bukan sepenuhnya salah mereka tapi kitalah sebenarnya sebagai pemegang kunci pintu rumah tangga yang seharusnya paham kapan mereka bisa kita persilahkan masuk. Saat masih lajang memang benar bila kita menceritakan semua masalah kita kepada orang tua tapi setelah menikah hendaknya kita bisa memilah mana yang bisa kita share kepada mereka. Menikah berarti kita sudah dewasa, bila ada masalah rumah tangga sebisa mungkin selesaikanlah berdua dengan pasangan. Hargai pasangan kita, jangan sedikit - sedikit mengadu ke orang tua.
EGO SALAH SATU PASANGAN
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/791419/original/085157200_1420623015-Selingkuh.jpg)
Ini tentang ekonomi, bukan karena kekurangan tapi di kesenjangan penghasilan. Bagaimana bila penghasilan dan profesi istri jauh lebih tinggi dari suami? Jika dari pihak pasutri sendiri sudah bisa menerima keadaan ini lalu bagaimana dengan pihak luar? Akankah selamanya kita sebagai pasutri kuat mendengar gunjingan dari berbagai pihak. Hal seperti ini bukan hanya ada di cerpen tapi di kehidupan nyatapun memang terjadi. Apa yang pada awalnya kita sebut cinta akan hilang secara perlahan mencari tempatnya yang bisa memberikan rasa nyaman.
Lalu bagaimana solusinya bila mengalami hal di atas padahal masih cinta?
Apa itu cinta? Ada yang bisa menjelaskan?
Jika ada yang bisa menjelaskan maka fix itu bukan cinta karena cinta tidak bisa dijelaskan dengan kata - kata.Jika dikatakan cinta itu seperti kuku walaupun dipotong akan terus tumbuh. Saya setuju karena jari yang di tumbuhi kuku ada 20, tidak hanya pada satu jari.
Bercerai merupakan jalan yang terbaik?
Mana ada cerai itu jalan yang terbaik! solusinya kembali kepribadi masing - masing. Meski misal cinta yang hangat cuma sesaat kita alami, ingatlah dengan komitmen yang sudah kita buat. Komitmen yaitu janji hati, janji untuk menghabiskan sisa hidup kita bersama pasangan kita. Janji yang bukan hanya kepada diri kita dan pasangan tapi janji kepada Tuhan.
Manusia yang baik adalah manusia yang bisa dipegang omongannya.
Jangan pernah ingkari janji itu.
Warning!!!
Tulisan di atas berdasarkan sudut pandang dan pengalaman TS
Pasti akan ada perbedaan sudut pandang pendapat atau pengalaman.
Bila berkenan silahkan di share.
Semoga bisa bermanfaat buat kita semua.
SEKIAN
TERIMAKASIH

Salam IWAK
Sumber tulisan opini dan pengalaman pribadi
3
2.2K
24


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan