- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Eko Patrio, Masih Jadi Artis Aja
TS
melolaksani
Eko Patrio, Masih Jadi Artis Aja
Assalamuallaikum wr.wb gan
Nama: Eko Hendro Purnomo
Dapil: DPR RI DKI I (Jakarta Timur)
Partai: PAN
Sumbernya nih gan
Quote:
Akhir 1990-an adalah puncak ketenaran Eko Patrio. Bersama dua rekannya di grup lawak Patrio, Eko berhasil menjadi salah satu komedian terkenal se-Indonesia.
Namun masuk pertengahan 2000-an, popularitas Eko mulai memudar. Hebatnya, seolah sudah lama mengantisipasi menurunnya popularitas tersebut, Eko kemudian mulai nyambi kerjaan di dunia politik. Dan… berhasil.
Eko terpilih sebagai anggota legislatif periode 2009-2014 dari Partai Amanat Nasional. Sejak itu Eko makin jarang terdengar di media, walau gak tenggelam hilang juga. Yang pasti di dunia politik, bendera Eko tetap berkibar. Pada Pemilu 2014, Eko terpilih lagi dan masuk Komisi X DPR RI.
Melanjutkan kesuksesannya itu, Eko kembali bertarung di pemilihan anggota legislatif 2019. Tapi sebenarnya, apa sih kerennya Eko sampai berulang kali terpilih jadi anggota DPR?
Coba kita telusuri.
Namun masuk pertengahan 2000-an, popularitas Eko mulai memudar. Hebatnya, seolah sudah lama mengantisipasi menurunnya popularitas tersebut, Eko kemudian mulai nyambi kerjaan di dunia politik. Dan… berhasil.
Eko terpilih sebagai anggota legislatif periode 2009-2014 dari Partai Amanat Nasional. Sejak itu Eko makin jarang terdengar di media, walau gak tenggelam hilang juga. Yang pasti di dunia politik, bendera Eko tetap berkibar. Pada Pemilu 2014, Eko terpilih lagi dan masuk Komisi X DPR RI.
Melanjutkan kesuksesannya itu, Eko kembali bertarung di pemilihan anggota legislatif 2019. Tapi sebenarnya, apa sih kerennya Eko sampai berulang kali terpilih jadi anggota DPR?
Coba kita telusuri.
Nama: Eko Hendro Purnomo
Dapil: DPR RI DKI I (Jakarta Timur)
Partai: PAN
Spoiler for Latar Belakang:
Eko Patrio terlahir dengan nama lengkap Eko Hendro Purnomo di Jakarta, 30 Desember 1970. Berarti sekarang umurnya 48 tahun. Lumayan tua juga ya? Eh ini bukan menghina. Justru sebaliknya. Karena kalau dilihat dari tampang dan cengengesannya sih, gak nyangka juga umur Eko udah hampir setengah abad.
Update: Berdasarkan koreksi dari pembaca, Eko lahir di Nganjuk, Jawa Timur. Setelah kami cek di Wikipedia, ternyata memang demikian. Namun, kami menuliskan Jakarta sebagai tempat lahir Eko berdasarkan data di situs resmi KPU. KPU sendiri mendapatkan data dari formulir yang diisi caleg yang bersangkutan. Ah, gak jelas ya Eko.
Di laman KPU, pendidikan terakhir Eko adalah S1 dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP), Jakarta, yang dirampungkan pada 1996. Di sumber lain, Eko juga disebutkan sempat kuliah di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Entah selesai atau tidak.
Sekadar mengingatkan barangkali lupa, atau kali aja kalian yang masih terlalu muda tak tahu, kenapa ada embel-embel Patrio di belakang nama Eko, itu diambil dari nama grup lawak yang membesarkan nama suami Viona Rosalina ini.
Patrio sendiri merupakan akronim dari ketiga personelnya, Parto, Akri, dan Eko. Grup yang didirikan pada 10 November 1994 ini langsung nge-hits dengan mengisi acara “Ngelaba” yang ditayangkan Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) atau kini MNCTV. Ngomong-ngomong, anak sekarang masih paham istilah ngelaba gak sih? Mimin sih gak paham. Hahaha.
Setelah “Ngelaba,” nyaris tak ada lagi acara Patrio yang sesukses acara debutnya itu. Alih-alih, masing-masing personel sering muncul sendiri-sendiri. Parto, misalnya, sukses dengan keterlibatannya di Opera van Java. Sementara Akri berhasil mempertahankan kepopulerannya lewat sinetron religi langganan Bulan Puasa, “Para Pencari Tuhan.”
Sementara Eko sendiri sibuk membangun bisnis di dunia hiburan. Salah satu perusahaannya adalah PT Komando Media Televisi dengan produknya, KTV (dulu namanya KOmedi TV). Ada juga artist management KOmando, yang menaungi selebritis seperti Ruben Onsu, Natalie Sarah, dan ehem, Vanessa Angel.
Acara Pesbuker yang tayang di ANTV juga merupakan karya Eko melalui rumah produksi miliknya, Ekomando. Mungkin masih banyak bisnis yang dilakoni Eko. Tapi sampai sini saja sudah tergambar ya kalau Eko adalah pebisnis sukses.
Tak cuma sibuk berbisnis, Eko juga aktif di berbagai organisasi profesi kesenian dan hiburan. Pada 2005, Eko menjadi pengurus di Persatuan Seniman Komedi Indonesia. Dua tahun kemudian, Eko pun diangkat sebagai Ketua Bidang Acara di Persatuan Perusahaan Film Indonesia.
Menjelang Pemilihan Legislatif 2009, Eko terjun ke politik dengan menjadi caleg dari PAN. Hasilnya, memuaskan. Suara yang dikumpulkan Eko cukup untuk mengantarkannya duduk di kursi DPR RI.
Pada 2014, ia mengulang kembali kesuksesannya menembus Gedung DPR dengan duduk di Komisi X yang membidangi pendidikan, olah raga, dan sejarah. Namun tak lama kemudian Eko dipindahkan ke Komisi IV yang membidangi pertanian, pangan, maritim, dan kehutanan.
Sementara di PAN, Eko sempat menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Ketua DPP, dan saat ini Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PAN DKI.
Update: Berdasarkan koreksi dari pembaca, Eko lahir di Nganjuk, Jawa Timur. Setelah kami cek di Wikipedia, ternyata memang demikian. Namun, kami menuliskan Jakarta sebagai tempat lahir Eko berdasarkan data di situs resmi KPU. KPU sendiri mendapatkan data dari formulir yang diisi caleg yang bersangkutan. Ah, gak jelas ya Eko.
Di laman KPU, pendidikan terakhir Eko adalah S1 dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP), Jakarta, yang dirampungkan pada 1996. Di sumber lain, Eko juga disebutkan sempat kuliah di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Entah selesai atau tidak.
Sekadar mengingatkan barangkali lupa, atau kali aja kalian yang masih terlalu muda tak tahu, kenapa ada embel-embel Patrio di belakang nama Eko, itu diambil dari nama grup lawak yang membesarkan nama suami Viona Rosalina ini.
Patrio sendiri merupakan akronim dari ketiga personelnya, Parto, Akri, dan Eko. Grup yang didirikan pada 10 November 1994 ini langsung nge-hits dengan mengisi acara “Ngelaba” yang ditayangkan Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) atau kini MNCTV. Ngomong-ngomong, anak sekarang masih paham istilah ngelaba gak sih? Mimin sih gak paham. Hahaha.
Setelah “Ngelaba,” nyaris tak ada lagi acara Patrio yang sesukses acara debutnya itu. Alih-alih, masing-masing personel sering muncul sendiri-sendiri. Parto, misalnya, sukses dengan keterlibatannya di Opera van Java. Sementara Akri berhasil mempertahankan kepopulerannya lewat sinetron religi langganan Bulan Puasa, “Para Pencari Tuhan.”
Sementara Eko sendiri sibuk membangun bisnis di dunia hiburan. Salah satu perusahaannya adalah PT Komando Media Televisi dengan produknya, KTV (dulu namanya KOmedi TV). Ada juga artist management KOmando, yang menaungi selebritis seperti Ruben Onsu, Natalie Sarah, dan ehem, Vanessa Angel.
Acara Pesbuker yang tayang di ANTV juga merupakan karya Eko melalui rumah produksi miliknya, Ekomando. Mungkin masih banyak bisnis yang dilakoni Eko. Tapi sampai sini saja sudah tergambar ya kalau Eko adalah pebisnis sukses.
Tak cuma sibuk berbisnis, Eko juga aktif di berbagai organisasi profesi kesenian dan hiburan. Pada 2005, Eko menjadi pengurus di Persatuan Seniman Komedi Indonesia. Dua tahun kemudian, Eko pun diangkat sebagai Ketua Bidang Acara di Persatuan Perusahaan Film Indonesia.
Menjelang Pemilihan Legislatif 2009, Eko terjun ke politik dengan menjadi caleg dari PAN. Hasilnya, memuaskan. Suara yang dikumpulkan Eko cukup untuk mengantarkannya duduk di kursi DPR RI.
Pada 2014, ia mengulang kembali kesuksesannya menembus Gedung DPR dengan duduk di Komisi X yang membidangi pendidikan, olah raga, dan sejarah. Namun tak lama kemudian Eko dipindahkan ke Komisi IV yang membidangi pertanian, pangan, maritim, dan kehutanan.
Sementara di PAN, Eko sempat menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Ketua DPP, dan saat ini Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PAN DKI.
Spoiler for Pros:
Banyak hal positif dari Eko. Keluarganya baik-baik. Relatif jauh dari gosip. Laporan KPK yang menyebutkan Eko memiliki kekayaan Rp23 miliar juga tidak memancing kecurigaan yang bukan-bukan karena kita tahu Eko pebisnis.
Berbagai pemberitaan juga menceritakan Eko adalah bos yang baik. Eko disebut-sebut tak sungkan jadi wali nikah karyawannya. Eko juga termasuk tipe bos yang tak pelit pujian pada setiap orang yang membantunya. Seperti saat acara Pesbuker mendapat rating tinggi, Eko memuji para penari latar yang selama ini jarang dianggap.
Berbagai pemberitaan juga menceritakan Eko adalah bos yang baik. Eko disebut-sebut tak sungkan jadi wali nikah karyawannya. Eko juga termasuk tipe bos yang tak pelit pujian pada setiap orang yang membantunya. Seperti saat acara Pesbuker mendapat rating tinggi, Eko memuji para penari latar yang selama ini jarang dianggap.
Spoiler for Cons:
Mari kita mulai dari yang kurang penting dulu, yaitu gayanya yang cengengesan. Berkutat dalam masalah politik ternyata tak membuat Eko berubah soal penampilan publiknya ini. Sebetulnya, kami sih suka-suka saja dengan penampilan yang hahahihiini. Daripada sok serius, padahal bawaan dari sononya cengengesan, kan lebih bagus apa adanya saja.
Gaya santainya ini tak akan terlalu “ganggu” kalau saja Eko sering tampil membahas masalah-masalah serius terkait pekerjaannya sebagai legislator. Eko juga jarang tampil dalam acara-acara debat politik. Pun berita-berita tentang Eko masih didominasi tentang keartisan dan bisnis di dunia hiburannya. Minimnya publikasi di urusan “serius” ini membuat kami kesulitan menilai pemikiran dan kecakapan Eko dalam urusan politik.
Coba deh perhatikan rekan sesama komedian yang juga nyemplung ke politik. Dedi “Miing” Gumelar, misalnya. Meskipun lucunya gak berkurang, namun di penampilan publiknya kerap bicara masalah serius. Maka Miing yang dulu, terasa berbeda dengan Dedi Gumelar yang sekarang politisi. Ambil contoh juga artis Nurul Arifin. Setelah jadi politisi, dan kebanyakan pemberitaannya tentang politik, maka bayangan kita tentang Nurul saat ini juga berubah menjadi seorang politisi “betulan” ketimbang aktris.
Apalagi menurut pengamat politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, Eko melanggar kode etik dengan masih aktif ngartis. Sebagai anggota Dewan yang terhormat, menurut Ray, Eko seharusnya fokus menjalankan tugas legislatif.
Nah kan. Kurang-kurangilah bos ngartis-nya. Sudah gak bagus buat citra legislator, melanggar kode etik, dan terkesan kemaruk pula.
Eko juga kan sempat lama ya di Komisi X yang di antaranya meliputi pendidikan dan budaya. Eko ini concern gak sih dengan karakter budaya dan masalah pendidikan yang dari dulu jadi masalah negeri ini?
Kami juga agak kaget sebenarnya begitu tahu kalau Pesbuker itu buatan Eko yang anggota DPR ini. Maksudnya, Pesbuker di ANTV itu wujud kebodoamatan Eko atau emang bermaksud membangun budaya Indonesia yang berkarakter Pesbuker? Tapi tentu kita mah percaya kalo Eko gak sejahat itu mencekoki masyarakat dengan konten Pesbuker. Kayaknya sih ini soal pertimbangan bisnis yang memang lebih menggiurkan ya?
Gaya santainya ini tak akan terlalu “ganggu” kalau saja Eko sering tampil membahas masalah-masalah serius terkait pekerjaannya sebagai legislator. Eko juga jarang tampil dalam acara-acara debat politik. Pun berita-berita tentang Eko masih didominasi tentang keartisan dan bisnis di dunia hiburannya. Minimnya publikasi di urusan “serius” ini membuat kami kesulitan menilai pemikiran dan kecakapan Eko dalam urusan politik.
Coba deh perhatikan rekan sesama komedian yang juga nyemplung ke politik. Dedi “Miing” Gumelar, misalnya. Meskipun lucunya gak berkurang, namun di penampilan publiknya kerap bicara masalah serius. Maka Miing yang dulu, terasa berbeda dengan Dedi Gumelar yang sekarang politisi. Ambil contoh juga artis Nurul Arifin. Setelah jadi politisi, dan kebanyakan pemberitaannya tentang politik, maka bayangan kita tentang Nurul saat ini juga berubah menjadi seorang politisi “betulan” ketimbang aktris.
Apalagi menurut pengamat politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, Eko melanggar kode etik dengan masih aktif ngartis. Sebagai anggota Dewan yang terhormat, menurut Ray, Eko seharusnya fokus menjalankan tugas legislatif.
Nah kan. Kurang-kurangilah bos ngartis-nya. Sudah gak bagus buat citra legislator, melanggar kode etik, dan terkesan kemaruk pula.
Eko juga kan sempat lama ya di Komisi X yang di antaranya meliputi pendidikan dan budaya. Eko ini concern gak sih dengan karakter budaya dan masalah pendidikan yang dari dulu jadi masalah negeri ini?
Kami juga agak kaget sebenarnya begitu tahu kalau Pesbuker itu buatan Eko yang anggota DPR ini. Maksudnya, Pesbuker di ANTV itu wujud kebodoamatan Eko atau emang bermaksud membangun budaya Indonesia yang berkarakter Pesbuker? Tapi tentu kita mah percaya kalo Eko gak sejahat itu mencekoki masyarakat dengan konten Pesbuker. Kayaknya sih ini soal pertimbangan bisnis yang memang lebih menggiurkan ya?
Spoiler for Conclusion:
Mungkin ada kesalahan media hingga sisi serius Eko tak banyak muncul di pemberitaan. Tapi kan sekarang ada media sosial yang bisa sepenuhnya dikontrol Eko. Tapi di sosmed pun, postingan Eko masih terlalu banyak kegiatan artisnya. Ditambah gayanya yang cengengesan, buat kita sih kesannya Eko gak serius jadi legislator.
Coba dong sekali-kali Eko bikin vlog tentang kepeduliannya dalam pembangunan negeri ini. Kalau bisa menulis panjang, lebih bagus lagi tuh. Jadi kan kita gampang unboxing-nya. Hahaha.
Berdasarkan survei Charta Politika, peluang Eko kembali lolos ke Senayan masih tinggi. Nomor tiga di Dapil DKI I. Elektabilitas Eko hanya kalah dari Imam Nahrowi dan Habiburokhman. Kami duga sih, itu akibat ketenaran Eko di dunia hiburan. Bukan karena kinerja sebagai legislator.
Males ah.
Coba dong sekali-kali Eko bikin vlog tentang kepeduliannya dalam pembangunan negeri ini. Kalau bisa menulis panjang, lebih bagus lagi tuh. Jadi kan kita gampang unboxing-nya. Hahaha.
Berdasarkan survei Charta Politika, peluang Eko kembali lolos ke Senayan masih tinggi. Nomor tiga di Dapil DKI I. Elektabilitas Eko hanya kalah dari Imam Nahrowi dan Habiburokhman. Kami duga sih, itu akibat ketenaran Eko di dunia hiburan. Bukan karena kinerja sebagai legislator.
Males ah.
Spoiler for Penampakan:
Sumbernya nih gan
anasabila memberi reputasi
2
424
Kutip
1
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan