

TS
santoh
By the Sea

AMELIA
Roland adalah seorang penulis dan Vanessa dulunya adalah seorang penari. Kebuntuan ide membuat Roland mengajak istrinya pergi ke desa pinggiran Perancis dan tinggal di sebuah hotel di sana. Persis berhadap-hadapan dengan laut.
Singkatnya, mereka tidak bahagia. Misteri yang agung, indah walaupun getir, bagaimana keguguran berkali-kali membuat seorang perempuan stres dan trauma, tidak punya gairah hidup, dan tidak merasa berharga lagi. Ia ingin diperhatikan, tapi tiap kali ia dijangkau, ia menolak dan marah, tidak mau disentuh tidak mau dicium, membuat orang yang dia sayang malah bingung dan menjauh. Ya, begitulah rasa sakit melumpuhkan manusia, membuatnya justru kehilangan apa yang paling dia inginkan.
Penyelamat pernikahan mereka waktu itu adalah tetangga sebelah kamar yang baru saja menikah dan lagi hot-hotnya ML tiap pagi-siang-malam. Lewat lubang kecil di sebelah ranjang, mereka duduk di lantai, minum anggur, bergantian mengintip tetangga yang sedang asik mengerang dan melenguh.
Yang paling indah adalah saat Roland ketawan melihat istrinya pergi menemui Francois di kamar sebelah, Francois menyentuh dada Nessa (dan bahkan juga bisa lebih), dan lalu ia lari menghajar Francois dan membawa istrinya balik ke kamar.
Roland memegang kepala Nessa, berteriak, dan meminta istrinya mengulangi kata-katanya:
“Kamu mandul.
Kamu cemburu dengan kehidupan mereka karena kamu tidak bisa memiliki apa yang mereka punya.
Karena kamu iri, kamu benci mereka, dan tidak mau mereka bahagia. Istrinya sedang hamil dan aku yakin kamu tau itu.
Tidak, kamu tidak mencintai dia, kamu mencintai saya. Kamu mencintai saya.
You’re barren, you’re jealous of them, but I still love you anyways.”
What could be a greater strength than that?
Kemudian sambil duduk menangis di kursi panjang, Nessa bertanya kepada suaminya:
Am i a bad person?
Sometimes.
Tapi lalu Roland memeluk hangat istrinya.
Dan dari pelukan itu seseorang yang kesakitan kemudian tau bahwa ia aman, dimengerti, diterima, dan dicintai.
Novel Roland selesai ditulis, ia memutuskan menulis mengenai istrinya. Dan ia menutup novelnya dengan menjawab pertanyaan Nessa mengenai nelayan yang setiap hari tidak lelah-lelahnya melaut tanpa mendapatkan ikan: “Aku sudah tau jawabannya. Nelayan itu, ia membiarkan ombaklah yang membawanya ke tengah laut dan membawanya pulang kembali. Dan mungkin sayang, kita juga bisa hidup seperti itu.”
By The Sea. Dan sekarang kutanya lagi: what could be it, what could be a greater strength than love?
“By the Sea”
Written and directed by Angelina Jolie
Produced by Brad Pitt and Angelina Jolie
Diubah oleh santoh 06-04-2019 16:37


tata604 memberi reputasi
1
309
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan