Golput berasal dari kata golongan putih, dimana mereka dengan sengaja tidak memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden, baik secara pasif yakni duduk manis di rumah/jalan-jalan/liburan, maupun datang ke KPU dan merusak kertas hak pilih dengan tidak mencoblos pasangan calon presiden & wakil presiden melainkan merusak yang bukan tempatnya seperti sekeliling gambar foto ataupun yang lainnya.

Golput ini memberikan dampak yang besar karena bisa mempengaruhi hasil dari sebuah pemilihan, diharapkan penduduk Indonesia yang sudah cukup umur untuk mengikuti dan mencoblos dengan benar sesuai pilihan hatinya.

Kenapa golput merugikan? Ya karena itu hak pilih kita yang sebaiknya kita gunakan dalam hidup bernegara apalagi negara kita ini demokrasi. Negara dengan kedaulatan ditangan rakyatnya, kita sendiri yang menentukan dan kita sendiri yang memilih.

Apabila Golput mencapai angka 50% maka pemilihan umum itu kemungkinan besar akan diulang karena dianggap tidak sah. DIULANG! yang mengakibatkan kerugian negara dua kali lipat.
Mendistribusikan ulang kertas suara, pengiriman yang memakan bahan bakar dan tenaga manusia yang tidak sedikit, belum lagi jika ada kertas suara yang rusak, kecelakaan di jalan raya, bisa juga ada musibah lain seperti banjir yang menggenangi kotak suara.

Begitu banyak kerugian yang diakibatkan oleh golput, apabila yang terpilih ternyata tidak lebih baik dari kinerja pemerintahan sebelumnya juga merupakan suatu kerugian yang diakibatkan oleh kita sendiri, baik petahana maupun oposisi kita takkan tahu bagaimana pemerintahan 5 tahun yang akan datang. Keduanya tidak buruk dan tidak baik selalu ada 'setan' di pihak ketiga. . mari kita perbaiki bersama-sama. Andaikan koruptor dihukum berat ya gan

Tidak golput berarti sama juga dengan berikhtiar dan hasilnya nanti kita serahkan pada Tuhan, berdoa untuk kepemimpinan pada tahun 2019-2024 bisa memenuhi segala harap dan impian bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Tidak golput berarti kita juga menggunakan hak pilih sebagai warga di negara demokrasi, kapan lagi kita menggunakan hak istimewa ini kalau tidak sekarang?, salah satu cara berdemokrasi dengan 'nyantai' ya pemilu ini

Pada generasi saat ini kemungkinan golput pastilah ada, semoga tidak terlau banyak encet

Sebagai orang yang lebih tua, sebaiknya memberikan pencerahan kepada mereka yang memilih golput dan kepada anak-anak yang baru mendapat Kartu Tanda Penduduk di 5 tahun ini karena mereka tentu saja terkadang berfikir "untuk apa pemilu?".

Golput itu mahal harganya. Dibayar selama 5 tahun. Dan tak hanya satu dua orang saja yang merasakannya.. se-Indonesialah yang kena imbasnya.

Semoga yang memilih golput mengerti tentang Demokrasi ini dan menetapkan pilihannya untuk mencoblos salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada tanggal 17 April 2019