Pemilihan umum telah memanggil kita, semua rakyat menyambut gembira...

Sumber kaskus
Lagu ini dulu sering berkumandang ketika pemilu hampir tiba. Terdengar di televisi dan radio. Kini hampir semua sudah lupa. Kegembiraan menyambut pemilu sirna. Apa yang terjadi?

Ketika kampanye terbuka hampir tidak ada lagi. Masyarakat tidak berkumpul di lapangan menyaksikan artis ibukota datang ke daerah-daerah dan desa-desa, gaung kemeriahan juga perlahan lenyap. Tidak ada lagi baju kaos seragam kontestan peserta pemilu yang dibagikan. Bendera yang terpasang di pinggir jalan sepi karena takut dianggap melakukan pelanggaran.

Percakapan di pos ronda tentang kontestan pemilu jarang jadi bahan obrolan. Takut dianggap menyebar kebencian. Hingga banyak yang lupa kapan pemilu diadakan.

Yang terjadi, di televisi juru kampanye, tim pemenangan dan apalagi namanya bukannya menonjolakan program kandidat peserta pemilu. Malah asyik membicarakan kejelekan-kejelekan kandidat lawan. Lantas, masysrakat dapat berita apa?

Yang didengar dan dilihat hanya tentang dosa masa lalu kandidat peserta pemilu. Hingga tak satu pun kandidat terlihat baik. Semua dianggap jelek. Akhirnya, tidak ada pilihan. Tak mau memilih siapa pun yang jadi peserta pemilu. Orang-orang yang enggan memilih merasa punya teman. Kemudian menyebut diri golput.

Apalagi ketika peserta pemilu melakukan kampanye yang masih salah kaprah menambah kemeriahan pemilu menjadi runyam.

Hingga akhirnya MUI membuat keputusan haram golput untuk umat islam. Sebuah penomena yang menghkawatirkan.

Lantas sebagai anggota masyarakat apa yang harus dilakukan:


1. Anggota Dewan

Anggota dewan adalah penentu kebijakan perundang-undangan dalam arah pembangungan. Jika tidak memberikan suara dalam pemilihan, mungkin saja orang-orang yang duduk di dewan bukanlah orang yang akan berpihak pada rakyat.

Di antara seluruh anggota masyarakat, mereka adalah orang-orang terpilih yang akan memperjuangkan nasib bangsa kita dengan kebijakannya. Bagaimana pun, anggota dewan adalah orang terbaik di antara sekian juta orang terbaik.

Tidak ada manusia yang sempurna. Setiap orang memiliki kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, pilih calon anggota dewan yang menurut hati nurani kita akan memperjuangkan nasib kita.

Jika kita tidak memilih, mungkin saja anggota dewan yang terpilih tidak sesuai dengan perjuangan kemajuan yang kita harapkan.

Di antara 265 juta lebih penduduk indonesia, mereka adalah orang terbaik yang ada. Walaupun masih sangat banyak orang yang terbaik. Pilihan ada di dua pasang calon kepala negara. Dengan segala kekurangan yang ada, kehadiran kita memberikan pilihan akan mberikan kontribusi nyata untuk menentukan calon pasangan yang berhasil.

Jangan lupa berikan suaramu, karena suaramu sangat berharga bagi kemajuan pembangunan di negara kita. Semoga berjalan aman dan damai. Aamin.