- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Dunia Hiburan
Film Sunyi merupakan adaptasi dari film horor Korea Selatan "Whispering Corridors"


TS
kangjati
Film Sunyi merupakan adaptasi dari film horor Korea Selatan "Whispering Corridors"

hallo gan, disini udah ada yang tau film "Sunyi" belum ?

salah satu film arahan Awi Suryadi ini ternyata merupakan salah satu film Indonesia hasil dari adaptasi film horor Korea Selatan "Whispering Corridors" ni gan


salah satu film arahan Awi Suryadi ini ternyata merupakan salah satu film Indonesia hasil dari adaptasi film horor Korea Selatan "Whispering Corridors" ni gan

Quote:

Awi Suryadi (kiri) usai press screening film Sunyi di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat (2/4/2019), |Andi Baso Djaya/Beritagar.id
Adaptasi film Korea Selatan kembali melucur dalam versi Indonesia. Kali ini berjudul Sunyi arahan Awi Suryadi yang diproduksi Pichouse Films, anak perusahaan MD Pictures.
Berbeda dengan adaptasi sebelumnya yang bermain di ranah drama komedi lewat Sweet 20, film Sunyi merupakan genre horor yang sumber awalnya dari Whispering Corridors(1998).
Dalam acara press screening film Sunyi di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat (2/4/2019), Awi mengatakan bahwa ide menggarap Sunyi berlangsung setelah perilisan Danur: I Can See Ghosts (2017).
“Saya lihat kok ada orang Korea mampir ke kantor MD. Cuma masih sekadar lihat, belum sempat berkenalan. Saat persiapan Asih, baru kemudian saya diberitahu soal proyek ini. Waktu itu kami menyebutnya masih proyek remake,” tambah Awi.
Mendapat informasi tersebut, Awi jelas girang sebab Whispering Corridors merupakan film horor Korea Selatan favoritnya.
Hanya saja seiring berjalannya waktu, Awi tidak ingin membuat versi yang 100% mengikuti cerita aslinya.
Alasannya karena tema utama Whispering Corridors yang menyentil fakta tindakan kekerasan guru terhadap murid terlalu riskan jika diikuti di Indonesia.
“Kami belum berani main tema seperti itu di sini. Kurang aman lah karena temanya sangat sensitif meskipun kita tahu isu seperti itu ada dunia pendidikan kita,” kata Awi.
Setelah berembuk, pihak MD dan CJ Entertainment selaku pemilik hak publikasi film Whispering Corridors akhirnya sepakat melakukan penyesuaian cerita.
Tema utama tetap ingin mengentak tradisi buruk yang terjadi dalam sistem pendidikan di sekolah laiknya materi asli film, tapi kasusnya soal perundungan alias bullying antara murid senior kepada junior.
Pada beberapa sekolah, model perundungan seperti ini kemudian melahirkan sebutan raja untuk murid kelas tiga, manusia kepada murid kelas dua, dan istilah budak merujuk siswa baru yang kastanya paling rendah di sekolah. Ada pula julukan dewa yang disematkan kepada alumni.
Kebetulan beberapa kru film ini, seperti penulis skenario dan komposer, pernah merasakan sistem senioritas di sekolah. “Mereka dulu pernah dipanggil budak oleh seniornya,” ungkap Awi.
Awi juga pernah jadi sasaran kejahilan seniornya ketika menjadi murid sekolah menengah pertama di Lampung.
“Suka dipalakin dan jadi korban kejahilan mereka. Pernah waktu habis pelajaran olahraga, celana sekolah gue sengaja dirobek sama salah satu murid yang memang biang jahil. Karena emosi, gue pukul kepalanya pakai jangka kayu. Eh enggak sengaja guememukul kepalanya di bagian jangka yang ada sekrupnya. Bocor deh kepalanya,” demikian Awi mengisahkan.
Lantaran peristiwa tadi, Awi langsung mengiyakan tawaran ayahnya untuk bersekolah di Singapura. Padahal semula ia menolak sekolah di luar negeri.
Periode cerita tahun 2000 dengan unsur kekinian
Dalam film Sunyi yang diperankan Angga Yunanda (sebagai Alex), Amanda Rawles (Maggie), Arya Vasco (Andre), Naomi Paulinda (Erika), dan Teuku Ryzki (Fahri), cerita berlangsung pada tahun 2000.
Alasannya karena pada era tersebut senioritas lebih kental dibandingkan sekarang yang mulai menyusut. Tambah lagi saat itu media sosial belum hadir dan ponsel hanya bisa dimiliki segelintir orang.
Pun demikian, jangan berharap lagu-lagu rilisan tahun tersebut hadir dalam film ini. Aransemen musik sebagai ilustrasi juga dihadirkan dalam kemasan modern, bukannya mengacu pada tren musik yang berkembang pada masa hampir dua dekade lewat.
“Kami ingin agar terdengar fresh di kuping penonton anak muda sekarang yang menjadi pangsa pasar film ini. Makanya segala penggunaan lagu dan musik tidak mengikuti tren yang ada saat itu,” jelas Awi.
Barisan dialog yang digunakan para pemain bukan pula gambaran percakapan siswa SMA sehari-sehari kala itu. Penggunaan idiom dan bahasa gaul ditiadakan.
Menurut Awi, saat penulisan draf pertama skenario film ini, ia bersama Agasyah Karim dan Khalid Kashogi sempat mengangkut istilah-istilah gaul anak sekolahan pada era 2000-an.
“Setelah mendengarkan sudut pandang pihak MD, akhirnya sepakat pakai dialog yang bahasanya gampang dimengerti anak sekarang agar mereka tidak bingung memaknai cerita yang ingin disampaikan film ini,” sambungnya.
Perubahan juga terjadi pada sektor komposisi pemain utama. Film Sunyi bukan memajukan kisah persahabatan dua murid perempuan di sekolah khusus perempuan seperti versi Korsel, tapi seorang siswa yang bersahabat dengan seorang siswi.
Awi leluasa melakukan sejumlah penyesuaian karena CJ Entertainment sejak awal memberikan kebebasan.
“Mereka percaya kita yang lebih mengerti soal kearifan lokal di negara ini dan seperti apa selera horor penonton film Indonesia. Menurut gue ini bentuk kerja sama paling ideal,” pungkasnya.
Film Sunyi dijadwalkan tayang di jaringan bioskop seluruh Indonesia mulai 11 April 2019. Selain Indonesia, film yang juga melibatkan Xing Xing, Studio Invictus, dan Mixx Entertainment ini ditargetkan minimal terdistribusi ke 10 negara lain, seperti Singapura, Malaysia, Brunei, Myanmar, dan Taiwan.
Mengingat Whispering Corridors punya empat film turunan, yaitu Memento Mori(1999),Wishing Stairs(2003), Voice(2005), dan A Blood Pledge (2009), bukan mustahil jika MD melakukan hal serupa jika ternyata Sunyi juga mereguk sukses.
Hal tersebut sudah mereka lakukan saat mengadaptasi novel Danur karya Risa Saraswati.
Awi bahkan mengaku sedang bersiap menggarap Danur 3 usai kesuksesannya dari segi pencapaian jumlah penonton lewat film Danur: I Can See Ghosts (2017), Asih (2018), dan Danur 2: Maddah (2018).
Nah keren gak tu gan ?

kira-kira penontonnya bakal rame gak ya ?

Quote:


Jangan lupa rate bintang5
dan tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh


SUMUR :
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan 
Kenapa waktu begitu cepat ?
Anargya, mobil balap tenaga listrik besutan ITS
Tak ada kata terlambat untuk olahraga
Captain Marvel kalahkan Wonder Woman
Dilan 1991: sudah putus, tapi masih cinta
Makhluk laut yang memiliki anus "sementara"
Orang yang telat nikah lebih bahagia
Kaitan erat Captain Marvel dan Shazam
Vivo V15 diperkenalkan di Taman Air Mancur Sri Baduga
Dark Phoenix jadi ajang kematian para X-Men

Kenapa waktu begitu cepat ?
Anargya, mobil balap tenaga listrik besutan ITS
Tak ada kata terlambat untuk olahraga
Captain Marvel kalahkan Wonder Woman
Dilan 1991: sudah putus, tapi masih cinta
Makhluk laut yang memiliki anus "sementara"
Orang yang telat nikah lebih bahagia
Kaitan erat Captain Marvel dan Shazam
Vivo V15 diperkenalkan di Taman Air Mancur Sri Baduga
Dark Phoenix jadi ajang kematian para X-Men





anasabila dan cru153r memberi reputasi
2
2.5K
Kutip
4
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan