Sebelum kita bahas alasan kenapa golput itu bukan solusi, saya akan berbagi cerita dan pengalaman yang membuat saya beralih dari mindset golput menjadi tidak golput.

Seperti pada umumnya para golputers, dulu saya adalah tipe memandang para wakil rakyat sebelah mata. Pokoknya yang berhubungan politik dan pemerintahan bikin saya eneg, kesel, kalau bisa mah jauh-jauhlah dari bahasan gituan.

Saya sering ngomong I dont care all about politics pada temen-temen kampus saya kalau mereka membicarakan politik di depan saya. Yah walaupun saya malah ditertawakan mereka.

Kenapa? Karena bagi saya saat itu, semua mengenai politik hanyalah omong kosong. Saya pukul rata semua kalau wakil rakyat itu gak ada yang benar satupun juga.

Maklum saat itu saya masih berpikiran kalau era reformasi masih sama dengan orde baru. Pemilu hanyalah kiasan semata, demokrasi hanyalah omongan semata.




Sampai suatu ketika, saya bertemu teman lama saya yang nyaleg tapi gagal terpilih. Orangnya saya kenal deket, dia rajin ibadah, baik, ramah, dan yang paling saya suka itu dia orangnya amanah. Koq bisa ya sampe kalah? Dia menceritakan banyaknya golput, dan memang golput daerah kami itu sangat besar mencapai 35%. Akhirnya yang menang ya yang punya banyak duit, walopun saya tau track recordnya yang terpilih itu kurang baik. 

Dari situ saya sadar, kenapa banyak sekali orang yang benar-benar mau bekerja untuk sekitarnya atau rakyatnya menjadi terhenti karena banyaknya golput, sedangkan para penguasa yang sudah menyiapkan dana besar menjadi pemenangnya. 

Dari pengalaman temen saya itu juga, saya mulai merubah mindset mengenai golput dan pentingnya memilih suatu pilihan dengan benar-benar. 4 Kesimpulan yang dapat saya ambil kalau GolPut ternyata bukan solusi.







Jangan sampai setelah negara kita hancur nanti, kita baru sadar akan pentingnya memilih 5 atau 10 tahun yang lalu. Efek memilih Pemilu 17 April 2019 ini memang gak akan kita rasakan langsung, tapi akan kita rasakan 5-15 tahun bahkan bisa 20 tahun ke depan.

Lalu bagaimana nasib anak atau cucu kita nanti jika ternyata yang terpilih besok adalah orang yang kurang tepat dalam menjalankan pemerintahan? 

Kita Harus Ingat Nasib Bangsa dan Negara Ini Tergantung Kepada Legislatif dan Presiden Yang Terpilih Nanti.


sumber referensi : Pemikiran & Pengalaman TS Pribadi
sumber gambar   : Google